“Coffee” dan Kecanduan? Seberapa Besar Bahayanya?
Ketika Sahabat SABDA mendengar kata coffee dan kecanduan, apa yang terlintas di pikiran Anda? Kemungkinan ada yang berpikir tentang bahaya dari kedua hal tersebut. Hal yang sama juga dirasakan ketika pada April lalu kelompok diskusi Growing Together mengangkat tema Coffee dan Kecanduan (Looking at Modern Life).
SABDA Youth “AI, Akhir dari Pendidikan?”
Oleh: Pingkan
Shalom, Sahabat Blog SABDA!
Bersyukur untuk kesempatan kali ini, saya bisa menulis blog mengenai salah satu episode SABDA Youth yang bertema AI, Akhir dari Pendidikan?
Bagi Sahabat yang belum tahu, SABDA Youth adalah program ngobrol secara live yang membahas topik-topik 'ngetren' dalam kehidupan anak muda dilihat dari sudut pandang Alkitab.
Episode ke-11 dari SABDA Youth ini disiarkan melalui IG Live akun @sabdaresources, dan dipandu oleh Rei sebagai host dengan ditemani oleh teman-teman guest, ada Aldo, Sefly, dan Ibu Yulia. Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei, SABDA Youth kali ini mengupas topik Artificial Intelligence (AI) yang saat ini sedang hangat dan mengundang pro kontra di masyarakat terutama ketika dikaitkan dengan bidang pendidikan.
Temu Anggota KBBS April 2023
Hallo Sahabat SABDA. Puji Tuhan! Senang sekali dapat menyapa Teman-Teman lagi dalam cerita seruku kali ini. Yapss, saya akan sharing sedikit dari acara Temu Anggota Klub Baca Buku SABDA (TA KBBS) yang rutin diadakan tiap akhir bulan.
Teknologi Itu Peluang (Bukan Ancaman) bagi Gereja
"... Akan tetapi, mereka menyimpan anggur yang baru ke kantong kulit yang baru pula sehingga keduanya terpelihara." (Matius 9:17c, AYT)
Saya tertarik ketika melihat bagian ini dijadikan sebagai ayat pembuka dalam seminar Go Grow! Church Ministry, Digitally! yang dibawakan Pastor Liem Pik Djiang, M.Th pada 18 April 2023. Ayat tersebut menjadi sangat relevan ketika dipakai dalam konteks pelayanan gereja pada zaman digital ini. Anggur sendiri dapat melambangkan sesuatu yang ilahi dari Tuhan, bisa berupa hikmat, pengertian yang Tuhan bukakan, sistem yang baru, strategi yang baru, dsb. Sementara, kantong kulit lama bisa berarti tradisi keagamaan yang sudah lama, yang sudah bercampur dengan tradisi manusia, yang bisa bersifat mengikat/terikat dan kurang fleksibel. Dalam konteks pelayanan gereja zaman modern, gereja juga dapat terikat dengan tradisi atau kebiasaan lama, dan sulit, atau bahkan, tidak dapat menerima cara-cara atau sistem yang baru jika mereka berpandangan sempit dan kolot. Itu juga yang mungkin jadi penyebab mengapa gereja banyak ditinggalkan oleh anak muda atau generasi milenial. Zaman makin modern, tetapi gereja tetap tinggal pada abad ke-18 atau 19. Ga nyambung, euy.
Cetak tulisan iniSharing Berkat Kelas Manusia dan Dosa
Halo Sahabat SABDA.
Bulan April tahun 2023, Yayasan Lembaga SABDA Ministry Learning Center kembali mengadakan kelas "Manusia dan Dosa" (MDD).
Cetak tulisan iniAlkitab + Psikologi = Konseling Era Digital
Halo Sahabat SABDA.
Jumat, 14 April yang lalu, SABDA mengadakan acara Biblical Counseling, Digitally! mengundang Dr. Herawati, M.Th sebagai narasumber. Tujuan dari acara ini adalah untuk memperlengkapi hamba-hamba Tuhan, terutama yang melayani di bidang konseling.
Cetak tulisan iniHarapan Palsu VS Harapan Pasti?
Halo Sahabat SABDA.
Jangan terperangkap oleh pemberi harapan palsu karena hanya Pemberi Harapan Pasti yang bisa membawa kebahagiaan abadi.
Cetak tulisan iniSerunya Melihat Kembali Perjalanan Yesus
Hallo, Sahabat SABDA.
Situs Yesus.sabda.org sudah dikupas tuntas dalam acara SABDA Unboxing. Teman-Teman sudah menyimak acara tersebut belum? Jangan lupa ya untuk ikuti terus acara SABDA Unboxing yang rutin mengupas tuntas produk dan pelayanan SABDA.
Cetak tulisan iniSABDA Can’t Do It Alone
"Kami (SABDA) tidak dapat bekerja sendiri" (we can't do it alone), prinsip kerja inilah yang selalu didengungkan oleh Ibu Yulia dan Ibu Evi. Karena itulah, mitra dan sahabat SABDA menjadi begitu berarti bagi kami. Merekalah yang mendukung pelayanan SABDA selama ini.
Cetak tulisan iniBelajar Tentang Penderitaan yang Benar
Hai Sahabat SABDA. Akhirnya, saya kembali menulis blog setelah beberapa kali saya membuat vlog. Blog kali ini berisi sharing ketika saya menjadi salah satu narasumber dalam acara SABDA Youth! dengan tema Menderita? Siapa Takut! yang ditemani oleh Bu Yulia dan Kak Roma sebagai narasumber, serta Kak Rei sebagai host. Awalnya sih saya bingung mengapa tema SABDA Youth! kali ini tentang menderita ... ya siapa juga yang mau menderita, banyak anak muda yang berpendapat kalau bisa hidup enak kenapa harus menderita? (contohnya saya hehehe ...). Namun, dari sini, saya sadar mengapa SABDA Youth! memilih tema ini. Pastinya, untuk mengingatkan kepada kita (anak-anak muda) bahwa kita harus mau menderita karena Kristus.
Cetak tulisan ini