Hermeneutika Untuk Awam? Orang Kristen Harus Belajar!
Dalam form evaluasi kelas-kelas MLC, ada satu pertanyaan: "Kelas apa yang Anda ingin usulkan selanjutnya?" Dan, banyak yang menjawab, "Hermeneutika". Oleh karena itu, ketika saya dan teman-teman MLC menyusun kalender MLC untuk semester II/2021, kelas ini dimasukkan dalam rencana. Sebenarnya, cukup gentar juga merencanakan kelas ini karena kami harus membuat modul baru, materinya cukup berat, dan perangkat kelas yang detail. Namun, melihat kebutuhan yang urgen akan kelas ini, kami sepakat untuk mengadakannya. Saya sendiri senang karena bisa belajar banyak tentang hermeneutika, khususnya untuk awam.

Teologi untuk Semua Orang

Pada 21 April lalu, saya bersama Roma Marpaung diberi kesempatan untuk bertugas sebagai moderator dalam acara MLC Live yang berjudul "Teologi untuk Semua!". Pada acara tersebut, saya bertindak sebagai moderator termin pertama yang membacakan pertanyaan-pertanyaan tertulis dari peserta, sementara Roma menjadi moderator termin kedua yang mengelola pertanyaan-pertanyaan peserta yang disampaikan secara langsung. Acara MLC Live kali ini sedikit berbeda karena Ibu Yulia Oeniyati, sebagai narasumber, menyampaikan materinya dalam format video yang telah dibagikan kepada peserta beberapa hari sebelum acara dan sebagian besar pertanyaan pun berasal dari formulir pendaftaran yang dikirim oleh peserta sehari sebelumnya. Dengan demikian, acara MLC Live kali ini murni difokuskan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peserta, baik yang diajukan melalui formulir pendaftaran, maupun yang diajukan secara langsung.

Divisi Ministry Learning Center YLSA

Shalom sahabat SABDA. Mengucap syukur kepada Tuhan karena bisa menyambut tahun 2021 dengan semangat dan sukacita. Tahun lalu, banyak hal yang tidak mudah untuk dilewati dan banyak pergumulan yang harus didoakan. Kini, pada 2021 pun, kita tentu masih akan menjumpai tantangan baru untuk terus mau beradaptasi dan mengembangkan diri. Tahun ini, YLSA mengalami restrukturisasi -- sebelumnya memiliki 4 divisi (ITS, Me+DIA, Digital Resources Ministry, Digital Learning), kini YLSA memiliki 6 divisi (ITS, Me+DIA, SABDA Content, Bible Engagement, Ministry Learning Center, Customer Engagement). Wah, bagi saya, pembagian divisi kali ini cukup banyak. Restrukturisasi ini sudah direncanakan dan terus digumulkan sejak akhir tahun 2020, tepatnya Desember. Dengan adanya restrukturisasi ini, diharapkan YLSA dapat terus melayani masyarakat kristen Indonesia dengan efektif, relevan, dan mengutamakan engagement dengan para Sahabat SABDA.

“Footprints: Melayani Anak untuk Ikuti Jejak”

Salah satu sesi dalam SABDA Live seri ministry adalah "Melayani Anak untuk Ikuti Jejak", yang disampaikan oleh Yayasan Sekolah Minggu Indonesia dengan pembicara Bapak Purnawan Kristanto. Sesi ini menggali lebih mendalam mengenai Yayasan Sekolah Minggu Indonesia dalam mengembangkan renungan anak Footprints. Yayasan Sekolah Minggu Indonesia merupakan yayasan yang bergerak dalam bidang pelayanan anak-anak. Menurut saya, sesi ini cukup menarik karena dikemas dalam bentuk talkshow. Melalui sesi ini, saya bisa mengerti apa yang melatarbelakangi pelayanan renungan harian footprints dibuat.
