Roadshow PESTA di GBI Bait Kudus
Pada saat menyusun rencana kerja tahun 2013 lalu, tim PESTA memang tidak merencanakan kegiatan roadshow. Puji Tuhan, sebelum menutup tahun 2013, divisi PESTA dapat mengadakan roadshow di GBI Bait Kudus, pada hari Rabu, tanggal 11 Desember 2013. Meskipun cuaca tidak mendukung, sebentar hujan sebentar terang, tetapi kami tetap semangat untuk berangkat roadshow. Tim yang berangkat adalah Bu Yulia, Jesica, Yegar, Pak Gunung, Ryan, Amidya, dan saya.
Cetak tulisan iniRoadshow PESTA di Persekutuan Oikumene Pemuda
Puji Tuhan! Sebelum menutup tahun 2014, divisi PESTA dapat mengadakan roadshow di Bedoyo, Mojogedang, Karanganyar, tepatnya di Persekutuan Pemuda Oikumene. Roadshow kali ini adalah roadshow yang kami lakukan dengan format yang berbeda. Kami menyampaikan tidak sebatas pada pengenalan PESTA, tetapi kami bereksplorasi dengan menyampaikan sebuah topik mengenai "Bertumbuh dalam Pengajaran Alkitab".
Cetak tulisan ini“Kopi Darat” dengan Moderator PESTA
Pada tanggal 31 Maret 2014 yang lalu, saya berkesempatan pergi ke Balai Soedjatmoko, Solo, untuk menghadiri acara bedah buku, "Soeka Doeka Jawa Tempoe Doeloe" yang ditulis oleh Oliver Johannes Rapp. Acara bedah buku ini saya ketahui dari seorang anggota komunitas PESTA yang berasal dari Bandung, yaitu Ibu Linda Cheang . Selain sebagai alumni PESTA, Ibu Linda juga salah satu sukarelawan yang ikut memandu beberapa kelas diskusi PESTA. Kepada rekan-rekan PESTA, Ibu Linda memberitahukan bahwa ia akan ke Solo untuk acara bedah buku tersebut. Awalnya Mas Ryan, mengajak saya dan Mbak Anik untuk datang di acara ini untuk bertemu dengan Ibu Linda karena mumpung ada di Solo. Sayangnya, Mbak Anik tidak bisa ikut.
Cetak tulisan iniMari Ber-PESTA di YLSA
Kenalin dulu ya, namaku Anik. Selain Ibu Yulia, sepertinya aku staf yang paling lama bekerja di YLSA. Sudah sejak lulus dari SMA aku membantu di YLSA, dan sekarang aku sudah menikah dan anakku, Davin, sudah berumur 5,5 tahun. Karena sudah lama di YLSA, aku sudah banyak bergonti-ganti tugas; dari mengetik, mengedit ketikan, sampai membantu di perpustakaan.
Mulai tahun lalu (2008), aku diminta untuk membantu di divisi pendidikan, yaitu menolong menangani administrasi PESTA, karena Ibu Yulia sendirian di sana. Membantu administrasi PESTA merupakan pengalaman baru, dan darinya aku mendapat banyak berkat.
Cetak tulisan iniStaf PESTA Mengikuti Kuliah Manusia dan Dosa
Meskipun saya sudah lulus dari sekolah teologia, namun saya menyadari bahwa masih banyak hal yang belum saya ketahui dan kuasai. Apalagi saat ini saya melayani di YLSA di Div. Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA). Selain saya, ada Sdr. Desi Rianto dan Sdr. Yonathan Sigit yang juga lulusan sekolah teologia dan secara khusus menangani PESTA. Tugas kami, selain membuat modul-modul pelajaran , juga menjadi moderator di kelas-kelas diskusi yang dibuka PESTA. Oleh karena itu, kami harus terus menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan teologi agar bisa melakukan tugas dengan baik dan bertanggung jawab. Saya bersyukur YLSA sering memberi kesempatan kepada semua stafnya untuk terus belajar.
Cetak tulisan iniKelas PESTA: Tempat Belajar dan Bertumbuh
Seperti kata pepatah "tak kenal maka tak sayang", maka saya akan memperkenalkan diri supaya dikenal dan mudah-mudahan suatu ketika nanti juga bisa disayang .... Nama saya Desi Rianto. Supaya tidak disangka wanita, maka saya lebih suka dipanggil Ryan. Tidak terasa sudah 3 bulan saya bekerja dan melayani di YLSA. Selama 3 bulan itu, YLSA telah banyak membantu dan membekali saya untuk dapat bekerja dan melayani dengan baik. Pada masa yang akan datang, saya ingin belajar lebih banyak lagi.
Cetak tulisan iniPESTA: DIK Juli ’09 dan KRP September ’09
Puji Tuhan! Kelas PESTA DIK periode Juli 2009 sudah berakhir. DIK adalah singkatan dari Dasar-Dasar Iman Kristen, kursus wajib yang harus diikuti oleh peserta baru. Hasil kelulusan kelas DIK Juli '09 ini sudah diumumkan -- ada 10 peserta yang lulus dan 6 peserta yang harus mengulang. Walaupun cukup banyak yang belum lulus, tapi menurut saya, kelas diskusi DIK ini berjalan dengan lancar. Setiap termin diskusi selalu mendapatkan respons yang ramai dari peserta. Semangat para peserta memang luar biasa dan saya semakin termotivasi lagi melayani di PESTA. Walaupun mereka belum pernah bertemu, kecuali lewat email, keakraban di antara peserta pun sangat terasa.
Cetak tulisan iniKopdar PESTA Perdana di Bogor
Kopdar perdana PESTA telah dilangsungkan di Bogor pada tanggal 27 Mei 2012. Acara ini diikuti oleh 15 peserta yang terdiri dari Pak Fransiskus, Pak Asta, Pak Mulyadi, Pak Indriatmo, Pak Luki Hardian, Ibu Catur Rini, Ibu Debora, Ibu Feronica, Ibu Mimin, Ibu Myta selain itu hadir juga istri Pak Luki dan Pak Fransiskus, calon istri Pak Asta Abraham dan Pak Nasrun Ginting dan Sdr. Vens rekan alumni. Kopdar PESTA ini dijadwalkan tanggal 27 Mei bersamaan dengan jadwal roadshow SABDA di Jakarta. Untuk menghimpun para alumni, tim PESTA mulai mengirimkan undangan Kopdar kepada para alumni yang berdomisili di Jabodetabek melalui milis alumni PESTA dan Facebook PESTA.
Cetak tulisan iniKeluarga Besar YLSA Mantu … Lagi
Pada tanggal 10 Januari 2009 yang lalu, akhirnya Ratri mengakhiri masa lajangnya. Ratri adalah salah seorang staf penerjemah di YLSA yang tergolong senior karena dia sudah bekerja dan melayani di YLSA sejak tahun 2003. Di kantor YLSA, dia biasa dipanggil Ratri, walaupun di rumah dan di gereja dia dipanggil Yuli (saya kok nggak pernah bertanya kenapa pakai nama yang beda, ada yang tahu?).
Semenjak bertemu Ratri untuk pertama kalinya di kantor, saya pikir dia adalah seorang rekan kerja yang paling tenang (walaupun tidak berarti pendiam lho). Saya bilang tenang karena saya lihat dia lebih suka main safe sehingga jarang membuat masalah di kantor (terutama dengan bos) dan suaranya juga tidak sekencang Evie atau Yohanna sehingga tidak ketahuan kalau dia sebenarnya cerewet (ooops!)
Cetak tulisan iniSukacita Natal YLSA 2011
Sudah dua kali saya ikut merasakan sukacita Natal bersama dengan keluarga besar YLSA. Namun Natal tahun ini, yang diadakan Senin kemarin, tanggal 19 Desember 2011, terasa beda untuk saya, mengapa? Karena Natal tahun ini, sayalah yang ditunjuk menjadi ketua panitia Natal! Sedikit surprise juga sich.., namun dengan segenap tenaga dan kemampuan saya, dan tentunya dengan bantuan teman-teman YLSA, saya melaksanakan amanat itu dengan sebaik-baiknya...hehehe. Tempat merayakan Natal kali ini tidak di kantor, tapi di rumah baru Mbak Evi. Ini sekaligus menjadi kunjungan kami yang pertama sejak kepindahan Mbak Evi dan Pak Broto di rumah barunya. Meski cuaca agak mendung, tapi kami bersyukur karena saat acara berlangsung hujan tidak turun. Saya yakin semua karena campur tangan Tuhan.
Cetak tulisan ini