Blog SABDA
10Dec/140

Roadshow PESTA di Persekutuan Oikumene Pemuda

Puji Tuhan! Sebelum menutup tahun 2014, divisi PESTA dapat mengadakan roadshow di Bedoyo, Mojogedang, Karanganyar, tepatnya di Persekutuan Pemuda Oikumene. Roadshow kali ini adalah roadshow yang kami lakukan dengan format yang berbeda. Kami menyampaikan tidak sebatas pada pengenalan PESTA, tetapi kami bereksplorasi dengan menyampaikan sebuah topik mengenai “Bertumbuh dalam Pengajaran Alkitab”.

Sabtu, 15 November 2014, kami berangkat menuju lokasi. Tim yang berangkat adalah Mei, Mas Bayu, Pak Yoseph beserta istri, dan saya. Suasana hari itu, kota Solo mulai mendung. Kami berharap selama dalam perjalanan kami tidak kehujanan karena kami akan menempuh perjalanan yang cukup jauh, kurang lebih sejauh 30 km, dan kami menggunakan sepeda motor. Kami bersyukur atas penyertaan Tuhan dalam perjalanan sehingga kami bisa tiba tanpa halangan di Gereja Persekutuan Injil Baptis Indonesia (GPIBI), tempat yang akan digunakan oleh Persekutuan Oikumene Pemuda.

Setibanya di sana, kami beramah-tamah dengan Pdt. Hary Natal, gembala sidang GPIBI, dan kami pun mulai menata tempat. Kami menata LCD yang digunakan untuk presentasi, “booth” SABDA yang akan digunakan untuk instalasi Alkitab, serta merapikan beberapa kursi. Menurut rencana, persekutuan akan dimulai pkl. 16.00, tetapi karena tidak lama setelah kami tiba hujan mulai turun, belum banyak pemuda yang datang sehingga acara dimulai tidak tepat waktu. Persekutuan Oikumene Pemuda di Mojogedang diikuti oleh pemuda dan remaja dari 16 gereja yang berada di daerah Mojogedang. Seharusnya, akan ada 50 pemuda dan remaja yang akan hadir, tetapi karena hujan, tidak semua peserta bisa hadir. Akhirnya, pkl. 16.30 persekutuan dimulai dengan 35 peserta.

Acara dibuka dengan pujian dan penyembahan, lalu pemimpin pujian memberikan waktu kepada saya untuk menyampaikan firman dengan topik “Bertumbuh dalam Pengajaran Alkitab”. Kurang lebih selama dua minggu saya mempersiapkan materi, berlatih bersama staf YLSA, hingga merevisi bahan presentasi saya. Saya pribadi sungguh bersyukur dapat menyampaikan pemberitaan firman dan mengorelasikannya dengan kelas PESTA Online. Materi yang saya sampaikan saya awali dengan terminologi definisi “Bertumbuh”, “Pengajaran”, dan “Alkitab”. Kemudian, saya menyampaikan sejarah Alkitab yang dimulai dengan gulungan Alkitab pada masa pra SM hingga tahun 1500. Perubahan terjadi ketika Johannes Guttenberg menemukan mesin cetak, dan Alkitab adalah buku pertama yang dicetak menggunakan mesin cetak Guttenberg tersebut. Pada abad 20, Alkitab Digital mulai ada dan dapat dimiliki oleh siapa saja, dapat dibaca di mana saja, serta kapan saja (Bible Everywhere). Saat itu, Alkitab dalam bentuk gulungan tidak dapat dimiliki oleh semua orang, hanya para imam yang dapat membacanya sementara jemaat hanya bisa mendengarnya. Begitu pula dengan Alkitab dalam bentuk cetak/buku, tidak semua orang memilikinya. Alkitab dalam bentuk buku paling banyak dimiliki oleh kaum rohaniwan. Memasuki abad 20, dengan teknologi yang terus berkembang, akhirnya Alkitab dapat hadir dalam versi digital seperti software Alkitab, aplikasi Alkitab, dan audio Alkitab.

Pada kesempatan ini, saya menyampaikan bahwa hidup orang Kristen harus berpusat pada Alkitab, artinya menjadikan Alkitab sebagai otoritas tertinggi dalam kehidupan kita, bukan sekadar menjalani hidup, tetapi aspek hidup kita hadir berdasarkan kepada kebenaran Alkitab. Sayangnya, tidak banyak orang Kristen yang suka membaca Alkitab dan menggumulinya setiap hari. Dari penyampaian materi ini, saya mendorong setiap pemuda dan remaja untuk mencintai Alkitab, memiliki waktu teduh untuk membaca Alkitab, dan lebih dari itu, mereka semua dapat bertumbuh dalam pengajaran Alkitab.

Lalu, apa hubungannya pengajaran Alkitab dengan PESTA? Apabila kebanyakan pemuda dan remaja berpikir bahwa belajar Alkitab itu susah, belajar Alkitab itu membuat pusing, dan sebagainya, kini kesulitan itu akan menjadi mudah dengan adanya Kelas PESTA Online. Dengan bergabung di kelas PESTA, setiap pemuda dan remaja akan sangat terbantu untuk belajar Alkitab dalam kelas diskusi, juga mudah untuk mengikuti hal-hal Alkitab yang dibagi dalam empat ranah teologi yaitu Sistematika, Biblika, Historika, dan Praktika. Melalui kelas PESTA, pemuda dan remaja dapat pula menjalin komunitas dengan sesama orang Kristen yang bertumbuh. PESTA menjadi jembatan bagi pemuda dan remaja untuk belajar dan bertumbuh dalam pengajaran Alkitab.

Kami sungguh bersyukur kepada Tuhan karena PESTA dapat melakukan roadshow dan berjejaring dengan pemuda dan remaja Kristen. Kami berharap, kami semakin dilecut untuk menjangkau pemuda dan remaja, memberi mereka tempat untuk belajar Alkitab, serta memotivasi mereka untuk senantiasa bertumbuh melalui kelas dan komunitas PESTA. Semoga kita semua dapat semakin melihat pentingnya Alkitab bagi kehidupan orang Kristen, dan biarlah Alkitab yang mendasari setiap aspek kehidupan kita, juga biarlah kita memiliki sikap hidup yang alkitabiah (Biblical Living).

Soli Deo Gloria!

Amidya

Tentang Amidya

Amidya Tri Agusti telah menulis 16 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.