Blog SABDA
2Apr/151

Selamat Paskah Sahabat YLSA

Oleh:

Renungan Paskah

Mengapa Yesus turun dari sorga, masuk dunia g'lap penuh cela;
berdoa dan bergumul dalam taman, cawan pahit pun dit'rima-Nya?
Mengapa Yesus menderita, didera, dan mahkota duri pun dipakai-Nya?
Mengapa Yesus mati bagi saya?

Kasih-Nya, ya kar'na kasih-Nya ...

Sumber lirik: NKB 85, situs kidung.co

Ya, karena kasih Allah, Yesus rela berkorban bagi kita. Pengorbanan Yesus telah menyelamatkan hidup kita dari kebinasaan. Seperti yang dikatakan dalam Yohanes 3:16, AYT Draft, "Karena Allah sangat mengasihi dunia ini, Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal."

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
17Mar/150

Pemimpin Kristen Abad 21

Oleh:

Biasanya, kalau hari Jumat, ada acara rutin untuk semua staf YLSA -- senam pagi dan persekutuan doa di siang hari. Namun, Jumat, 27 Februari lalu, rutinitas kami ini ditiadakan karena ada acara khusus, seminar kepemimpinan Kristen, yang harus diikuti oleh staf YLSA mulai dari pagi sampai siang hari. Sebelumnya, kami sudah mendapatkan wawasan baru mengenai tema serupa, yaitu pemimpin 360 derajat, dari Evie, Setya, dan Hadi. Jika pembaca Blog SABDA ada yang belum tahu tentang pemimpin 360 derajat, wajib baca blog ini ya: "Sharing Hasil Belajar: Pemimpin 360 Derajat". 😀 Nah, kali ini, seminar kepemimpinan Kristen yang kami ikuti bertema "Menjawab Tantangan Kepemimpinan Kristen Abad 21", yang diselenggarakan oleh STT Berita Hidup.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
12Mar/155

Met Ultah Indah

Oleh:

Lagi konsen-konsennya ngedit, tiba-tiba Mei colek bahu saya. "Kumpul di dapur, Mbak Indah ulang tahun," katanya pelan supaya tidak terdengar oleh Indah. Tidak berapa lama, semua staf sudah berkumpul di dapur. Yans, yang menjadi MC acara, segera menjelaskan kepada semua staf bahwa hari ini semua staf berkumpul untuk merayakan ultah Indah secara sederhana. Itulah budaya YLSA dalam membangun rasa kekeluargaan antarstaf.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
12Mar/152

Pelajaran dari Sesi 3: Seminar “Menjadi Manusia Bintang Lima”

Oleh:

Oleh: Wiwin*

Seminar "Menjadi Manusia Bintang Lima" yang diadakan di Griya SABDA pada tanggal 21 Februari 2015, dibawakan oleh pembicara skala nasional, yaitu Andrias Harefa, BAA BSS.

Sesi ketiga dari seminar ini membahas tentang "problem yang dialami untuk menjadi manusia bintang lima". Bapak yang telah berhasil membawa putri-putrinya lebih maju dalam "Bible reading" dibanding dirinya sendiri ini, menjelaskan bahwa problem yang menghambat proses menjadi manusia bintang lima adalah "problem identitas". Problem identitas ini memang cukup signifikan pengaruhnya dalam proses menjadi "manusia bintang lima". Atas dasar apa/siapa konsep identitas ini dibangun akan menentukan manusia macam apa dia nanti; Tuhan atau dunia?

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
11Mar/150

Pelajaran dari Sesi 2: Seminar “Menjadi Manusia Bintang Lima”

Oleh:

Pelajaran dari Sesi 2 yang saya dapat dari seminar "Menjadi Manusia Bintang Lima" yang disampaikan oleh Bapak Andrias Harefa adalah:

Kita harus menggantungkan cita-cita kita setinggi bintang di langit. Namun demikian, kita harus tetap menyerahkan setiap langkah hidup kita kepada Tuhan karena kita adalah milik-Nya.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
10Mar/152

Pelajaran dari Sesi I: Seminar “Menjadi Manusia Bintang Lima”

Oleh:

Oleh: Odysius*

Apa yang membedakan antara hotel bintang lima dan hotel-hotel yang lainnya? Kita mungkin akan membedakannya dari fasilitasnya yang lebih mewah, lebih nyaman, lebih komplet, dan lebih wah daripada hotel-hotel yang lain. Demikian juga dengan jenderal bintang lima. Apa yang begitu istimewa tentang mereka? Yang kita tahu, hanya ada tiga orang di Indonesia yang dianugerahi bintang lima, yaitu Jenderal Besar Soedirman, Jenderal Besar A.H. Nasution, dan Jenderal Besar Soeharto. Mereka diberi kehormatan untuk menggunakan pangkat ini atas jasa-jasanya yang sangat besar. Dari sini, kita bisa melihat bahwa bintang lima bukanlah sesuatu yang mudah diperoleh. Bintang lima bukanlah sesuatu yang gampangan. Bintang lima merupakan suatu pencapaian yang memerlukan dedikasi, pengorbanan, kesungguhan hati, serta diuji lewat waktu yang lama. Jika begitu, bagaimana dengan "manusia bintang lima"? Apa yang membedakannya dari manusia yang lain? Apakah kita bisa menjadi manusia bintang lima?

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
6Mar/152

@SABDA — Seri Revolusi Hati: Menjadi Manusia Bintang Lima

Oleh:

Menjelang perayaan ulang tahun Yayasan Lembaga SABDA yang ke-20 pada bulan Oktober 2014 yang lalu, ide @SABDA memang telah digulirkan beberapa kali. @SABDA adalah kerinduan mengadakan kegiatan di Griya SABDA. Kerinduan itu terwujud pada bulan Oktober ketika YLSA mengadakan seminar "The World is Flat", Peluncuran Alkitab Digital Aksara Jawa, Digital Bible Engagement, Nonton Bareng , dsb..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
6Mar/151

Selamat Ulang Tahun, Hilda!

Oleh:

Jumat siang, 6 Maret 2015, seluruh staf SABDA berkumpul di Training Room untuk melaksanakan Persekutuan Doa Jumat. Pada saat PD, MC membuka acara PD dengan sebuah pujian dan doa.Mbak Santi adalah salah satu staf YLSA yang menjadi MC dalam PD saat itu. Setelah selesai berdoa, tiba-tiba mbak Santi mengumumkan bahwa salah satu rekan kami, yaitu Hilda Debora berulang tahun ke-20. 🙂

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
5Mar/153

Yans! Selamat Ulang Tahun Kawan

Oleh:

Bersyukur kepada Tuhan Yesus karena tepat tanggal 5 Maret kemarin, salah satu dari staf YLSA, Yans Albert, berulang tahun. Yans Albert, sosok besar, tinggi, dan yang suka tertawa ini, telah genap berusia 24 tahun. Saat para staf berkumpul, yaitu di ruang kerja staf kantor lama, Yans pun mulai berbagi berkat di tengah-tengah para staf. Pertama-tama, ia sangat bersyukur atas kasih karunia Allah dalam hidupnya selama ini. Ia juga bersyukur telah banyak belajar sejak ia melayani sebagai staf di YLSA. Ia merasakan hidup dan orientasinya mulai diarahkan ke arah yang lebih jelas serta mengalami pertumbuhan secara rohani kembali. Lalu, dari staf sendiri, ada tiga orang yang memberi pesan dan kesan untuk Yans. Mereka adalah orang-orang yang sebenarnya telah mengenal Yans sejak dahulu, ada mbak Evie, yang bersyukur karena tak disangka sekarang mereka menjadi rekan sepelayanan. Kedua, mbak Ami, Ia juga bersyukur teman semasa kecilnya sekarang menjadi rekan sekerja. Ketiga, Pak Berlin, guru dari Yans ketika ia masih kecil. Kesimpulannya, mereka bertiga adalah orang yang sebenarnya mengenal saudara Yans sejak lama dan bersyukur sekarang menjadi rekan sekerja di YLSA untuk melayani Tuhan.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
2Mar/156

Sharing Hasil Belajar: Pemimpin 360 Derajat

Oleh:

Dapat banyak berkat, banyak ilmu, pelajaran baru, dan yang terutama cara pikir yang baru mengenai kepemimpinan. Dari mana saya mendapatkannya?

Pada tanggal 24 dan 25 Januari 2015, Hadi, Setyo, dan saya sendiri mendapat kesempatan emas untuk mengikuti seminar "Pemimpin 360 Derajat". Keseluruhan jumlah peserta yang mengikuti seminar ini kurang lebih 40 orang. Seminar ini diselenggarakan oleh TOTAL (Training and DevelOpment for TodAy's Leaders) bekerja sama dengan EQUIP, sebuah pelayanan internasional yang didirikan oleh  Dr. John C. Maxwell sejak tahun 1996. Materi "Pemimpin 360 Derajat" merupakan bahan dari modul John C. Maxwell mengenai pemimpin tengah (middle leader). Pemimpin tengah adalah pemimpin yang berada di level tengah, yang bisa mengembangkan pengaruhnya sampai 360 derajat. Kedudukannya yang berada di tengah kepemimpinan suatu organisasi memungkinkan untuk memimpin ke atas (top leader), memimpin teman-teman satu level (pairs), dan memimpin ke bawah (subordinate). Materi-materi yang disampaikan dalam training ini adalah mitos-mitos kepemimpinan, tantangan pemimpin 360 derajat, memimpin ke atas, memimpin ke samping, memimpin ke bawah, dan pemimpin dengan kemurahan hati. Semua materi ini dibawakan dengan "apik" oleh Bapak Paulus Winarto dan Bapak Sunjoyo.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini