Blog SABDA
1Jul/220

GoPray! Berdoa bagi Pelayanan

Doa adalah napas hidup orang beriman”, ungkapan ini pasti sangat familiar di telinga kita. Sebab, kehidupan orang percaya tidak dapat terlepas dari doa. Melalui doa, kita dapat mengenal dan memiliki relasi yang baik dengan Tuhan. Tanpa berdoa, pastinya relasi dengan Tuhan akan jauh dan kita mudah untuk terjatuh dalam dosa. Lantas, bagaimana mungkin dapat mengenal-Nya jika tidak berdoa?

Pertanyaan di atas membuat saya merenung sejenak dan menyimpulkan bahwa doa bukanlah usaha manusia. Doa merupakan wujud kasih Tuhan terhadap manusia. Melalui doa, Ia ingin agar kita selalu memiliki relasi dengan-Nya, mengenal-Nya, dan mengerti kehendak-Nya.

Acara GoPray! yang diadakan SABDA menjadi salah satu cara Tuhan untuk menggugah kerinduan untuk berdoa bersama. Pada 24 Juni 2022, GoPray! mengangkat tema Berdoa bagi Pelayanan. Acara ini diadakan secara daring dan dihadiri oleh beberapa lembaga pelayanan Kristen. Acara ini dimulai dengan doa, dilanjutkan sharing dari bapak Tantono selaku narasumber dalam GoPray! kali ini. Beliau merupakan hamba Tuhan di Gereja Oikumene Indonesia, Tangerang, dan aktif melayani di Yayasan Suluh Insan Lestari (SIL).

Beliau memulai presentasinya dengan kesaksian bagaimana bahan-bahan/kurikulum pendidikan yang dibuat oleh SIL ini bisa dipakai untuk menolong anak-anak suku pedalaman. Sepasang hamba Tuhan, Adit dan Putri, mereka berdua adalah hamba Tuhan yang berjuang untuk menyediakan fasilitas pendidikan di Kosarek, Kabupaten Yahukimo(Papua), melayani di daerah tersebut yang tergolong masih pedalaman dan sangat minim fasilitas pendidikan. Sering kali terjadi perang suku di wilayah tersebut karena minimnya toleransi para penduduknya. Kedatangan sepasang hamba Tuhan ini memberi dampak yang besar bagi orang-orang di sana. Melalui pendidikan yang dilayankan, sedikit demi sedikit perang berkurang dan Injil dapat dikabarkan. Sepasang hamba Tuhan ini memakai bahan ajar dari Yayasan SIL, dan sangat terbantu dengan bahan dan kurikulum yang disediakan. Bahan-bahan tersebut dipakai untuk mengajar anak-anak Kosarek berbahasa Indonesia dan juga untuk memberitakan Injil. Kesaksian singkat ini membuat saya diberkati dan bersyukur masih ada orang yang tergerak hatinya untuk melayani suku-suku pedalaman. Tuhan sungguh baik bekerja memakai mereka untuk memperluas Kerajaan-Nya.

Pada sesi berikutnya, setiap lembaga pelayanan yang hadir dalam GoPray! ini menyampaikan pokok doanya untuk didoakan bersama-sama. Lembaga yang hadir dalam acara ini adalah YLSA sebagai penyelenggara, Suluh Insan Lestari, Pelayanan Tunarungu, RAFA Solo Disabilitas, Pelayanan Pemulung, dan TELAGA(Tegur Sapa Gembala Keluarga).

Pokok-pokok doa yang disampaikan tersebut menumbuhkan rasa kepedulian terhadap pekerjaan Tuhan yang diperjuangkan oleh para hamba Tuhan yang mendedikasikan diri untuk menyampaikan Kabar Baik kepada kaum marginal dan disabilitas. Saya pribadi kagum terhadap dedikasi dan kesabaran mereka dalam melayani sesama. Hal ini tentunya juga karena doa, yang dapat mempersatukan setiap orang yang hadir dalam acara ini untuk saling menguatkan dan mendukung.

Saya melihat kuasa doa itu sungguh nyata. Kita sebagai satu tubuh Kristus dipersatukan oleh kasih-Nya. Saya bersyukur acara ini mengingatkan arti pentingnya berdoa, terlebih berdoa bagi pelayanan Tuhan dan sesama.

Yulius

Tentang Yulius

Yulius Widiyatmoko telah menulis 16 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.