Roadshow #Ayo_PA! KMK UNSA di Wisma INRI
Oleh: Aji
Wisma INRI, yang terletak di daerah Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, menjadi tempat saya dan beberapa teman dari Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) mengadakan roadshow #Ayo_PA!. Roadshow yang diadakan pada Sabtu, 7 Oktober 2017 yang lalu ini, digelar atas undangan panitia retret dari Keluarga Mahasiswa Kristen Universitas Surakarta (KMK UNSA), dengan tema retret “Stronger Together”. Ini merupakan agenda tahunan bagi mereka, dan diikuti oleh seluruh mahasiswa Kristen UNSA yang berasal dari berbagai fakultas. YLSA diminta menjadi salah satu pengisi acara guna berbagi pengetahuan tentang penggunaan teknologi untuk mempelajari firman Allah.
Untuk mengisi acara tersebut, YLSA menugaskan saya dan keempat teman saya, yaitu Ody, Mei, Lydia, dan Manda. Saya dan Ody ditunjuk sebagai presentator, sedangkan Mei, Lydia, dan Manda bertanggung jawab atas booth, instalasi aplikasi, dan dokumentasi. Kami sampai di wisma INRI pukul 12.00 WIB, lalu disambut oleh panitia dengan perkenalan dan makan siang. Udara yang sejuk, pemandangan yang indah, dan menu makanan yang lezat menambah semangat saya untuk mengikuti kegiatan kali ini. Namun, saya harus segera melupakannya karena kami harus bersiap untuk acara presentasi yang dimulai pukul 13.30 WIB. Sebelum itu, kami sibuk dengan standar prosedur operasional setiap kali roadshow #Ayo_PA! diadakan, seperti: menyiapkan laptop dan alat-alat dokumentasi, pemasangan MMT, dan set-up booth. Kami bersyukur karena pihak panitia memperhatikan kebutuhan kami dan ikut membantu kami menyiapkan segala sesuatu. Ody menjadi presentator pertama memberikan penjelasan tentang “Pentingnya Mempelajari Firman Allah” dan “Peluang Penggunaan Teknologi Digital untuk Ber-PA”. Sambil materi pertama disampaikan, kami menginstalkan lima aplikasi Android SABDA ke handphone para peserta karena pada sesi ke-2, cara-cara penggunaan aplikasi tersebut akan dipraktikkan bersama-sama. Saya pikir Ody sangat lancar dalam menjelaskan maksudnya. Konten berhasil disampaikan dengan padat-berisi, tetapi tidak kaku dan terkadang mengundang gelak tawa peserta
Sesi selanjutnya, saya isi dengan mengajarkan cara pakai kelima aplikasi Android SABDA dan langkah-langkah metode S.A.B.D.A.. Kelima aplikasi yang saya jelaskan, antara lain: aplikasi Alkitab, AlkiPEDIA, Tafsiran, Kamus, dan Peta Alkitab. Dan, diikuti dengan penyampaian metode PA S.A.B.D.A. (Simak, Analisa, Belajar, Doa+Diskusi, Aplikasi) yang dirancang oleh YLSA untuk ber-PA dengan bantuan alat-alat digital. Respons peserta cukup baik. Banyak dari mereka mencoba-coba fitur yang ada dalam aplikasi SABDA sambil mendengarkan penjelasan saya. Ketika saya memberi kuis untuk mencari berapa jumlah kata “firman” dengan aplikasi Alkitab SABDA, para peserta dengan antusias mencoba mencari jawaban di handphone mereka. Beberapa di antara mereka memberikan jawaban hingga 1000+ kata walaupun jawaban yang benar sebetulnya hanya puluhan kata. Namun, saya senang, mereka memberikan perhatiannya ketika materi yang saya bawakan adalah materi yang sebetulnya sangat teknis; berisi tutorial-tutorial pemakaian teknologi, bukannya suatu ceramah yang bertujuan untuk menggugah emosi pendengar. Saya menutup presentasi dengan menginformasikan mengenai gerakan #Ayo_PA! dan tautan video tutorial metode PA S.A.B.D.A. pada situs YouTube.
Pada acara ini, produk-produk di booth SABDA cukup laris diminati oleh para peserta retret. Produk yang banyak dibawa pulang adalah DVD Dengar Alkitab dan beberapa DVD Audio Alkitab. Kami juga membagikan brosur metode S.A.B.D.A. kepada semua peserta supaya sewaktu-waktu metode ini bisa dipelajari kembali oleh mereka. Besar harapan kami, bahan-bahan yang dibawa pulang bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, dan dibagikan kepada rekan-rekan peserta agar Kabar Baik dimengerti oleh semakin banyak orang.
Setelah puas mengambil foto dan beramah-tamah dengan para peserta retret, kami berlima memutuskan meninggalkan wisma INRI pada pukul 15.30 WIB. Kami merasa lelah, tetapi senang karena bisa menabur sesuatu yang bermanfaat untuk pertumbuhan iman para mahasiswa. Menjadi suatu kehormatan besar jika kami bisa hadir di tengah mereka dan berbagi informasi tentang penggalian kitab suci menggunakan alat dan cara PA pada abad ke-21. Saya berharap, uraian yang telah kami sampaikan bisa diterima dengan baik oleh peserta, dan diaplikasikan secara nyata dalam kehidupan mereka agar bisa menjadi berkat untuk sesama. Tidak lupa, kami bersyukur kepada Allah yang memungkinkan acara ini berlangsung dengan sangat baik. Dialah yang memulai suatu pelayanan, dan Dia pula yang akan mengakhirinya dengan hasil yang gemilang. Segala kemuliaan hanya bagi Allah.
Cetak tulisan ini
Leave a comment