Blog SABDA
18Feb/152

“Berekspresi di Era Digital” bagi Remaja PPA Sumpingan Solo

Pada tanggal 5 Februari 2015, YLSA mendapatkan kesempatan dari Tuhan untuk melayani siswa-siswi SMP dan SMA di PPA Tresno Putro, Sumpingan, Solo. Kami diminta untuk memberikan seminar mini dengan topik “Berekspresi di Era Digital”. Acara ini juga merupakan roadshow perdana bagi Divisi Komunitas YLSA, karena mereka tidak mau ketinggalan dari teman-teman di divisi Publikasi dan PESTA yang sudah mengadakan roadshow divisi. 🙂 Seminar ini diberikan kepada para remaja Kristen untuk dapat berekspresi di media sosial dengan tidak meninggalkan identitasnya sebagai anak-anak Tuhan, yang harus berani bersaksi dan berani tampil beda dalam menggunakan media sosial.

Sore itu, kami berangkat bersama dari Griya SABDA jam 15.30 sore. Saya, Mei , Mbak Santi, Yans, dan Adik Garneta bergegas untuk berangkat menuju PPA Sumpingan. Sepuluh menit kemudian, kami telah tiba di PPA Sumpingan, dan kami disambut oleh Ruth (Putri Pak Joseph sebagai mentor di PPA Sumpingan), Pak Tanto sebagai Koordinator PPA Sumpingan, dan Pdt. Joko Murdowo selaku Gembala Sidang GSJA Sumpingan. Ruth dan Pak Tanto kemudian mengantar kami masuk ke dalam gedung gereja. Setelah itu, kami mulai menata LCD, mencoba sound system, dan mempersiapkan beberapa barang yang akan ditata di “booth”. Tidak lama kemudian, Mbak Anik menyusul kami dan menolong kami hingga acara selesai. Mbak Anik, adalah staf YLSA dan bergereja di GSJA Sumpingan. Pak Joseph turut menyusul dan menolong kami pada roadshow kali ini.

Mbak Santi, sebagai presentator membawakan topik “Berekspresi di Era Digital” dengan baik dan sistematis. Dimulai dari mengapa kita berekspresi, cara untuk berekspresi, perkembangan media dari masa ke masa, membuat pesan, dan bagaimana remaja Kristen berekspresi. Semua disampaikan dengan baik, para siswa mendengarkan dan merespons dengan baik apa yang sudah disampaikan oleh Mbak Santi. Menjadi remaja Kristen yang suka berekspresi adalah baik, tetapi perlu ditekankan mengapa kita harus berekspresi. Berikut ada empat hal mengapa kita berekspresi.
1. Menunjukkan siapa kita.
2. Menunjukkan bahwa masing-masing kita unik.
3. Menunjukkan bahwa kita punya suara.
4. Untuk berbagi berkat Tuhan.

Poin penting yang ditekankan oleh Mbak Santi adalah bagaimana membuat pesan yang baik ketika menggunakan media sosial. Dalam salah satu slide presentasi ditekankan tentang “Content is King“, ini berarti bahwa saat kita berekspresi, kita harus menekankan esensi dari pesan yang kita buat.

Tidak hanya memberikan pemaparan secara konseptual, Mbak Santi juga memberikan contoh-contoh nyata berekspresi di dunia digital yang sudah dilakukan oleh SABDA sendiri. Beberapa screenshoot dari Facebook dan Twitter ditampilkan untuk menyatakan kepada para remaja Kristen bahwa SABDA sudah melakukan pelayanan melalui media sosial untuk memuliakan nama Tuhan. Melihat contoh-contoh tersebut, para siswa terbelalak dan menyadari bahwa gadget dan media sosial harus digunakan dengan benar.

Selain itu, remaja Kristen juga harus menjadi pahlawan kebenaran di tengah perkembangan dunia IT. Cara yang dilakukan oleh para remaja adalah:
1. Hidup dalam terang firman Tuhan.
2. Bersekutu dengan anak-anak Tuhan.
3. Mengasah keterampilan membuat pesan.
4. Berkarya untuk menjadi saksi Tuhan.

Inilah materi yang disampaikan dan dibagikan Mbak Santi kepada anak-anak PPA Sumpingan. Kami sungguh bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan sungguh baik. Kami sungguh merasakan pertolongan Tuhan dalam pelayanan ini. Awal acara hingga perjalanan pulang, kami tiada henti bersukacita dan bersyukur atas penyertaan dan pertolongan Tuhan. Kiranya anak-anak PPA Sumpingan dapat mengimplementasikan pelajaran ini dalam hidup sehari-hari, menjadi remaja Kristen yang berekspresi untuk menyampaikan pesan firman Tuhan, serta menghidupi Firman itu.

“Mari berkarya bagi kemuliaan Tuhan!”

Amidya

Tentang Amidya

Amidya Tri Agusti telah menulis 16 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (2) Trackbacks (0)
  1. Banyak ucapan syukur saya kepada Tuhan Yesus melalui kesempatan melayani di PPA Sumpingan:
    1. Bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk melayani Tuhan.
    2. Bertemu dengan saudara-saudari seiman.
    3. Bisa berbagi bahan “Berekspresi di Era Digital”.
    4. Bisa menjalin relasi dengan pemuda remaja di PPA Sumpingan — minimal kenalan.
    5. Tambah pengalaman, baik dalam roadshow maupun presentasi.
    6. Mengenalkan dunia pelayanan kepada Garneta — anak saya sejak dini.
    ….

    Terima kasih Tuhan. 😀

  2. mau tanya .., kepa jangan PPA itu apa yah…?


Cancel reply

Connect with Facebook

No trackbacks yet.