Bertumbuh dan Berkembang di SABDA
Hari-hari ini, saya merenungkan tentang kebaikan besar yang Tuhan lakukan dalam langkah iman dan hidup saya selama kurang lebih 2,5 tahun ini. Pada 7 Oktober 2014, untuk pertama kalinya saya bergabung dengan pelayanan YLSA, saya masih sangat mengingatnya. Di tempat ini, saya disambut dengan baik dan diterima dalam sebuah komunitas teman-teman yang mayoritas masih muda. Jika dibandingkan dengan saat pertama kali saya di tempat ini dan sekarang ini, saya jauh lebih bertumbuh dalam skill, jiwa, dan juga kerohanian. Selain itu, secara kepribadian saya juga berkembang.

Pengalaman Mengikuti Seminar “Gereja Misi Dunia”
"Yulia sedang cari you. Saya pikir, dia punya sesuatu yang pasti you akan suka."
Mendengar pernyataan tersebut, saya langsung bergegas menemui Ibu Yulia untuk menanyakannya. Ternyata, benar saja, beliau menawarkan sebuah kesempatan yang bagi saya tidak ternilai harganya: menjadi salah satu penerjemah dalam acara seminar misi di Yogyakarta. Itu sama sekali di luar dugaan saya; tentu saja ini kesempatan yang tidak akan saya lewatkan! Tanpa berpikir panjang, saya pun langsung menerima tawaran tersebut. Dan, sebagai persiapan untuk itu, beliau memberikan saya softcopy dari buku World Mission Church (Gereja Misi Dunia) yang pengarangnya akan menjadi salah satu pembicara utama dalam seminar misi tersebut.

Pelayanan SABDA di Pontianak
Bersyukur kepada Tuhan karena pada tanggal 26 -- 29 April 2017, tim SABDA (saya dengan Ibu Yulia) mendapat kesempatan mengadakan roadshow ke Pontianak di tiga tempat, yaitu di STT Pontianak, acara IVEC, dan GKNI Pniel. Kami berangkat dari tempat yang berbeda. Saya berangkat dari Solo, sedangkan Bu Yulia berangkat dari Kupang bersama rombongan peserta IVEC dari luar negeri (seperti Taiwan, Hongkong, Amerika, Kanada, dan lain-lain).

Akhirnya, SABDA di Kupang
Pada 22 -- 25 April 2017, saya dan Bu Yulia melakukan roadshow SABDA ke Kupang. Tujuan utama kami adalah menghadiri acara yang diadakan oleh K-Pact pada 24 -- 25 April, tetapi kami sengaja berangkat lebih awal, tgl. 22 April, dua hari sebelumnya, karena ingin menggunakan kesempatan ini untuk berbagi berkat kepada masyarakat Kristen di Kupang.

Perayaan Paskah YLSA dan +TED@SABDA Tim Pembinaan: Passion for The Christ
Ada yang berbeda dari acara Paskah YLSA tahun ini. Jika pada tahun-tahun sebelumnya acara Paskah YLSA hanya dirayakan oleh staf YLSA beserta tamu undangan saja, tahun ini acara Paskah YLSA dirangkai bersama dengan acara +TED @SABDA untuk dirayakan bersama-sama mitra dan Sahabat YLSA. Mengangkat tema "Passion for The Christ", Tim Pembinaan yang menjadi penyelenggara acara berharap peserta yang hadir akan semakin bergairah mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama dengan waktu, tenaga, pemikiran, dan talenta yang mereka miliki. Kristus sudah mati bagi kita, mari kita hidup bagi Dia.

Yang Terbuang Namun Pahlawan
Oleh: *Teti Zebua
"Dear Ibu Teti, terima kasih untuk partisipasi aktifnya dalam diskusi Yefta di FB Grup Bio-Kristi ..." saya mendapat pesan dari Mbak Okti sesaat setelah diskusi mengenai tokoh Yefta tersebut selesai. Meski saya tidak terlalu suka dipanggil ibu, tetapi saya sangat menyukai keramahtamahan yang beliau berikan kepada semua peserta diskusi.

Sudahkah kita “Memiliki Hati Seperti Hati Tuhan Yesus”?
Dalam pengalaman hidup kita, pasti kita pernah bertemu dengan seseorang yang sakit parah. Bagaimana respons kita terhadapnya? Apakah kita hanya bergumam bahwa kondisinya memprihatinkan? Atau, kita meresponinya selangkah lebih maju dengan mendoakannya? Ketika mendoakannya, apakah kita mendoakan untuk kesembuhan fisiknya saja atau juga untuk kondisi rohaninya? Sebenarnya, seseorang bisa merespons dengan banyak cara sesuai dengan kepekaan dan sikap hatinya. Apa respons Yesus terhadap kondisi seperti ini?

Staf YLSA Mengikuti Seminar “Tetap Memberkati Walau Sendiri”
Keputusan hidup single (tidak menikah) adalah keputusan yang diambil sebagian orang, termasuk orang Kristen. Namun, pengambil keputusan ini tergolong minoritas sehingga diskusi mengenainya juga tak banyak diangkat. Gereja lebih sering mengadakan seminar mengenai kehidupan suami-istri atau keluarga, ketika subjek mengenai singleness ini penting bagi orang-orang yang sudah atau sedang mempertimbangkan untuk menjalani hidup selibat.

Staf YLSA Mengikuti Seminar “Allah dan Kebebasanku”
Oleh: *Widodo
Seminar "Allah & Kebebasanku" oleh Vik. Harly Erikson Tambunan di Gedung Orient, Surakarta (20/3/2017), adalah seminar pertama yang saya ikuti sejak berada di YLSA. Kami tiba pukul 17.50 WIB, dan ternyata persiapan seminar masih berlangsung. Baru pada pukul 18.30 WIB, acara dimulai.
Ketika pembicara maju ke depan, "energi kebebasan" dari menunggu sekitar 40 menit seperti dikembalikan kepada kami bertiga yang hadir dari YLSA (saya, Kun, dan Benny). Pembicara yang sering melayani kaum muda di GRII Jakarta ini sangat pas membawakan tema "Allah & Kebebasanku". Beliau bersemangat, enerjik, dan ekspresif dalam menyampaikannya. Ilustrasi-ilustrasi yang diberikan juga sangat sederhana dan mudah dipahami oleh semua yang hadir. Ada sekitar tiga ratusan orang yang hadir, baik yang berlatar belakang awam, sekolah teologi, maupun aktivis gereja.

Roadshow SABDA ke Lampung
Sabtu pagi. Pada 11 -- 13 Maret 2017, saya dan Ibu Yulia berangkat ke Lampung dalam rangka roadshow SABDA di Gereja Kristen Tritunggal (GKT), Bandar Lampung. Kami berangkat pada Sabtu pagi (11 Maret 2017). Ketika tiba di Bandara Radin Inten II, Lampung, kami dijemput oleh Boksu (panggilan Pendeta Gembala di GKT) Putut, Pak Candra (majelis di bidang misi), dan Pak Rudi (hamba Tuhan di GKT). Ini kali pertama saya pergi ke Lampung. Kesan saya, kota ini seperti Solo, tetapi lebih besar dan lebih ramai. Di Lampung juga sudah mulai macet meski tidak seperti Jakarta.
