SABDA dalam Kegiatan Bible Fellowship di Yayasan Berita Hidup
Oleh: *Agatha
Shalom,
Suatu kebanggaan tersendiri, khususnya bagi saya, karena diberi kesempatan untuk menulis blog ini. Jika ada peribahasa mengatakan “tak kenal, maka tak sayang”, izinkan saya untuk memperkenalkan diri. Nama saya Agatha Ria Budiyana, saya adalah staf magang di Yayasan Lembaga SABDA. Saya ingin membagikan pengalaman pertama saya ketika mengikuti roadshow SABDA pada acara Bible Fellowship di STT Berita Hidup. Pada hari kedua magang, Kak Evi mengajak saya untuk mengikuti acara ‘briefing’ mendadak. Awalnya, saya bingung, kemudian Kak Evi menjelaskan bahwa SABDA akan roadshow di STT Berita Hidup, yaitu untuk mengajar anak-anak sekolah minggu, remaja-pemuda, serta guru sekolah minggu tentang bagaimana belajar Alkitab dengan menggunakan gadget. Saya belum pernah mengikuti roadshow SABDA sehingga saya tidak ada gambaran bagaimana acara tersebut dilakukan. Untung ada rekan-rekan staf SABDA lain yang menolong saya. Kami pergi berenam, yaitu saya, Steven (staf magang juga), Kak Evi, Kak Tika, Kak Kun, serta Kak Ariel.
Sehari sebelum roadshow, kami melakukan berbagai persiapan, mulai dari persiapan bahan materi, cara penyampaian materi, serta alat-alat yang akan dibawa untuk acara nanti. Kami dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu saya, Steven, dan Kak Evi masuk ke kelas guru sekolah minggu. Kak Kun dan Kak Ariel masuk ke kelas remaja-pemuda, lalu Kak Tika dibantu oleh Oci ke kelas anak sekolah minggu. Saat hari roadshow tiba, yaitu pada Jumat, 13 Juli 2018, saya, Steven, dan Kak Evi datang lebih awal untuk menyiapkan booth SABDA di dekat tempat anak-anak beribadah. Kami menata traktat-traktat untuk anak-anak, CD-CD Alkitab audio, dan brosur-brosur pelayanan YLSA. Menariknya, anak-anak sangat tertarik dengan traktat Tuhan Yesus Menyelamatkanmu. Mungkin karena traktat tersebut memiliki banyak gambar. Ceritanya juga menarik, yaitu tentang bagaimana kita, walaupun masih anak-anak sudah penuh dengan dosa. Puji Tuhan, Tuhan Yesus datang untuk menyelamatkan kita melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. Mereka antusias melihat traktat itu. Saya dan Steven juga mendapatkan pengalaman yang berkesan saat membantu anak-anak menginstal aplikasi SABDA (Alkitab, Kamus, Tafsiran, AlkiPEDIA, dan Peta) ke dalam HP mereka. Kami dapat melakukannya dengan baik walaupun menghadapi beberapa kesulitan, misalnya ketika ada HP yang tidak memiliki aplikasi SHAREit dan tidak memiliki paket data. Kalau memakai bluetooth instalasi, akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Sebenarnya, ada Wi-Fi di lokasi STT Berita Hidup, tetapi entah kenapa Wi-Fi-nya kurang bersahabat. Kesulitan lain adalah ketika memori HP penuh saat diinstal. Itu semua merupakan pengalaman yang mengesankan bagi saya.
Ketika acara pelatihan dimulai, teman kami, Oci, tidak bisa hadir karena ada urusan yang perlu diselesaikan di kampus. Nah, hal itu mengubah posisi saya yang awalnya berada di zona agak nyaman, yaitu di kelompok guru sekolah minggu, harus pindah ke kelompok anak-anak sekolah minggu. Pada awalnya, saya sedih karena saya tidak punya persiapan apa pun untuk menghadapi anak-anak sekolah minggu. Namun, akhirnya, saya bisa maju mendampingi Kak Tika untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan. Anak-anak sekolah minggu yang imut-imut mulai masuk ke dalam ruangan dengan sangat ribut. Namun, puji Tuhan, ketika Kak Tika mulai menyampaikan materi, mereka bisa duduk diam mendengarkan apa yang disampaikan oleh Kak Tika. Kak Tika menceritakan kepada anak-anak sekolah minggu bahwa Alkitab adalah firman Tuhan, dan manfaat firman Tuhan menurut 2 Timotius 3:16 ada empat, yaitu untuk mengajar, memperbaiki kelakuan, menyatakan kesalahan, serta mendidik orang dalam kebenaran. Beberapa anak antusias ketika ditanya, “Siapa yang belum dapat traktat?” Banyak anak yang mengacungkan jarinya, dan saya membantu Kak Tika untuk memberikan traktat tersebut kepada anak-anak. Saya sangat senang melihat mereka yang sudah mendapatkan traktat langsung membacanya dan ingin tahu apa isinya. Mereka terlihat sangat serius dan tenang ketika membaca isi traktat tersebut. Itulah pengalaman saya ketika mengikuti roadshow di STT Berita Hidup, walaupun sebenarnya masih banyak pengalaman lain yang tidak dapat saya tuliskan semua di sini.
Melalui kegiatan roadshow SABDA pada acara Bible Fellowship di STT Berita Hidup ini, saya mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran. Pertama, saya belajar untuk sabar ketika mencoba membantu anak-anak dalam menginstal aplikasi SABDA dengan berbagai macam kondisi HP. Kedua, saya belajar untuk mencari akal bagaimana caranya agar aplikasi SABDA dapat terinstal di kondisi HP yang kurang mendukung. Ketiga, bersikap fleksibel terhadap situasi yang berubah. Kiranya melalui roadshow SABDA ini, banyak anak-anak serta para guru sekolah minggu terberkati dengan adanya aplikasi Alkitab SABDA di HP mereka masing-masing. Tuhan Yesus memberkati.
Cetak tulisan ini
July 20th, 2018 - 08:02
Pengalaman yang luar biasa. Banyak hal yang dapat diperoleh dari kegiatan Roadshow SABDA mulai dari belajar bersabar sampai bersikap fleksibel saat berganti tugas. Kiranya dengan pelayanan Roadshow SABDA ini dapat memberkati semua orang. Terima kasih. Jesus bless