Blog SABDA
23Dec/160

VIDEO NITE NATAL @ SABDA


NATAL? Apa yang ada di benak kita mengenai Natal? Santa Klaus, kado, hiasan-hiasan Natal, ataukah Natal sekadar perayaan keagamaan? Bukan! Natal adalah perayaan akan pengorbanan Kristus. Ya, Kristus yang adalah Tuhan, Pencipta, dan Penguasa dunia rela turun ke dunia menjadi bayi kecil yang tidak berdaya, hidup menderita, dan mati di atas kayu salib untuk membawa umat-Nya kembali kepada Allah. Inilah makna Natal yang sebenarnya.

Pengertian inilah yang ingin disampaikan oleh YLSA pada Natal tahun ini. Saya sendiri pernah mengalami, setiap kali merayakan Natal, saya disibukkan dengan berbagai persiapan di gereja, persekutuan, bahkan di kantor. Namun, kesibukan tersebut justru membuat saya melupakan Kristus yang adalah Sang Natal itu sendiri. Oleh karena itu, pada perayaan Natal SABDA tahun ini, kami mencoba menghindari kesibukan-kesibukan yang bisa mengaburkan inti Natal yang sebenarnya. Dengan persiapan yang tidak terlalu “ribet”, diharapkan perayaan Natal SABDA tetap spesial. Tema inti Natal dikemas dalam acara “Video Nite Natal” pada Rabu, 21 Desember 2016, pkl. 17.30, sengaja disiapkan untuk mengajak keluarga dan teman-teman menikmati kisah Natal dari nobar (nonton bareng) video kisah kelahiran Yesus Kristus.

Saya diminta untuk menjadi ketua panitia sekaligus melayani booth SABDA bersama Ami. Teman-teman dari sie acara menyiapkan pengantar untuk menyanyikan puji-pujian Natal dengan drama-drama pendek (sakit) yang diharapkan dapat menolong kita menangkap pesan dari nyanyian yang dinyanyikan. Ada dua pesan yang ingin disampaikan, yaitu kita harus mengabarkan keselamatan kepada orang lain dan juga jangan sampai kita kehilangan makna Natal itu sendiri. Selanjutnya, renungan Natal dibawakan oleh Pdt. Edward B. Siburian, S.Th.. Melalui khotbahnya, ia menyampaikan bahwa Kristus bukan hanya lahir di kandang domba, tetapi di dalam hati dan hidup kita. Lalu, acara disambung dengan penyalaan lilin dan makan malam. Setelah itu, pemutaran film Natal yang berjudul “The Nativity Story”.

Ada banyak berkat yang kami dapat dari nonton bersama ini. Saat diminta untuk berdiskusi dan membagikan pelajaran apa yang didapat dari film tersebut. Ada beberapa orang yang membagikan beberapa pelajaran, di antaranya, film ini memberikan gambaran tentang apa yang terjadi sehingga kita bisa memiliki imajinasi yang lebih lengkap ketika membaca Alkitab. Juga, banyak yang terkesan dengan banyaknya detail yang cukup ilmiah dan menarik yang ditunjukkan sehingga membuka wawasan yang lebih lengkap tentang sejarah dan budaya saat Tuhan Yesus lahir. Sebagai penutup, Ibu Yulia juga menyampaikan bahwa Natal adalah awal penderitaan Kristus. Dia yang adalah Allah yang Empunya langit dan bumi, lahir ke dunia dalam sebuah kandang yang hina dan kotor. Saya sempat melirik istri saya yang meneteskan air mata. Saya yakin dia makin memahami arti Natal yang sebenarnya. Puji Tuhan! Kami benar-benar merasakan kasih Allah yang luar biasa melalui Natal SABDA tahun ini. Pukul 21.00 acara selesai, tetapi masih ada beberapa tamu yang beramah-tamah.

Natal membawa damai bagi kita, umat tebusan-Nya, dan untuk itulah Ia rela menderita dan mengorbankan diri-Nya. Kelahiran Kristus membuktikan bahwa Ia taat kepada Allah Bapa. Kedatangan-Nya memperdamaikan manusia dengan Allah Bapa.

Selamat Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, Tuhan memberkati.

Tentang ariel

Ariel Wicaksono telah menulis 5 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.