Pengalaman Magang: Membuka Booth SABDA di KMS SAAT, Malang
Oleh:Andi Susanto*
Tut Tut Tut … Deru suara kereta api berbunyi, kereta api yang akan membawa saya (Andi), Kevin, dan Bu Yulia ke Malang untuk acara KMS SAAT selama 4 hari. Perjalanan yang berlangsung 6 jam itu kami habiskan untuk ngobrol dan bercerita mengenai banyak hal, termasuk bagaimana Tuhan membawa saya dan Kevin ke SABDA. Sesampainya di stasiun Malang, kami dijemput oleh Bu Melani dan Pak Yusuf dari pelayanan TELAGA dan langsung menuju ke SAAT.
Sesampainya di SAAT, kami segera menata booth SABDA di tempat pameran yang sama dengan tempat makan peserta. Ada banyak CD-CD Alkitab Audio, DVD Dengar Alkitab, DVD Library Anak, traktat-traktat, brosur-brosur situs dan publikasi, Parakaleo, dan lain sebagainya. Saya dan Kevin jaga booth dan tidak sempat mengikuti acara pembukaan, tetapi Bu Yulia bisa ikut walaupun sedikit terlambat.
Selain booth SABDA, ada 20 booth pelayanan lain yang juga dipamerkan. Nah, tepat di sebelah kami adalah booth TELAGA (yang diwakili oleh Pak Yusuf dan Bu Melany), mitra pelayanan SABDA. Pada acara makan, biasanya semua peserta juga akan berkunjung ke booth-booth pelayanan yang ada. Banyak sekali peserta KMS yang datang ke booth SABDA untuk minta diinstalkan aplikasi SABDA di HP Android mereka. Ada juga HP Blackberry dan Java yang minta diinstalkan aplikasi Alkitab. Untuk yang membawa laptop, kami tawarkan software SABDA untuk diinstal di laptop mereka. Banyak yang minta CD-CD Alkitab Audio dalam bahasa suku untuk dipakai di pelayanan mereka, termasuk booth Lembaga Rekaman Injil Indonesia (LRII). Rupanya ada banyak Alkitab bahasa suku yang mereka belum punya. Saya salut dengan Bu Yulia yang mampu melayani semua yang datang dengan baik sehingga banyak peserta yang terberkati dan bersyukur dengan pelayanan SABDA. Saya mendengar banyak dari mereka yang bercerita bahwa pelayanan SABDA banyak membantu pelayanan mereka.
Tugas saya dan Kevin adalah melayani instalasi aplikasi-aplikasi SABDA Android ke banyak HP peserta. YLSA, yang terus mengikuti perkembangan teknologi, telah meluncurkan banyak aplikasi Android yang berguna bagi masyarakat Kristen, misalnya Alkitab, AlkiPEDIA, Kamus Alkitab, Tafsiran Alkitab, Renungan PSM, Renungan Oswald Chambers , dan masih banyak yang lainnya. Sebenarnya, saya dan Kevin agak kewalahan karena ini adalah pengalaman pertama kami menginstal aplikasi Android dalam jumlah banyak. Untung malam pertama itu ada mantan staf SABDA yang datang untuk membantu, yaitu Mas Yudo. Mas Yudo bantu-bantu promosi sehingga lebih banyak lagi orang yang datang ke booth SABDA. Sementara para peserta mengikuti acara-acara, maka saya dan Kevin menginstal semua gadget yang ditinggalkan peserta di booth SABDA, dan juga beberapa laptop untuk diinstal software Alkitab. Puji Tuhan, ada kira-kira 80 HP yang bisa kami instal dengan banyak aplikasi. Ketika melihat ekspresi muka mereka yang sangat gembira, kami merasa puas karena kerja keras kami tidak sia-sia dan hal ini membuat kami lebih semangat lagi melayani.
Ada beberapa acara KMS yang sempat saya ikuti, yaitu kebaktian pagi yang dipimpin oleh Richard K. dengan tema “God’s Kingdom”. Pada siang hari, ada acara “Collaboration Session I” dan sorenya “Collaboration Session II”. Kami tidak ikut di semua sesi, tetapi hanya di “Collaboration Session I”; saya masuk ke forum Business as Mission (BAM), sedangkan Kevin ikut forum Migrant Worker, dan Bu Yulia ikut dalam forum Urban Mission. Di forum BAM, saya belajar bahwa business harusnya menjadi alat untuk memperluas kerajaan Allah di dunia ini. Dalam berbisnis sering kali yang kita pikirkan adalah mencari untung sebesar-besarnya tanpa peduli sesama, lingkungan, bahkan Tuhan. Maka dari itu, ada 4 landasan BAM yang perlu diterapkan oleh orang-orang Kristen dalam berbisnis, yaitu spiritual (tujuan akhir adalah untuk kemuliaan Tuhan), finansial (bisnis juga perlu menghasilkan untung), sosial (menjalin hubungan yang baik dengan sesama), dan lingkungan (tidak merusak lingkungan). Melalui bisnis kita, kita harus melakukan Amanat Agung, yaitu memuridkan orang lain sehingga lebih banyak orang dapat mengenal Allah. Pada malam hari, ada sesi “Presentation and Prayer” dan kami bisa melihat peserta-peserta booth mempresentasikan pelayanannya dan mendoakan mereka.
Pada hari ke-3 ada kejutan, karena setelah kebaktian pagi yang dipimpin oleh Richard K. dengan tema “Church as the Center”, peserta booth Indonesian Care dan SABDA diminta untuk memberikan presentasi, padahal seharusnya dijadwalkan untuk malam hari. Bu Yulia senang sekali karena kalau dibawakan pada malam hari banyak peserta yang sudah capai dan mengantuk. Bu Yulia membawakan presentasi dengan apik mengenai dunia teknologi digital yang semakin maju dan “Apps4God” yang mendorong peserta untuk memakai aplikasi bagi kemuliaan Tuhan supaya menjangkau generasi masa depan.
Acara ditutup dengan “Closing Collaboration and Commitment” yang dipimpin oleh Ria Pasaribu dan Peter Hidayat, dan setelah itu acara sayonara dengan foto bersama.
Saya berterima kasih dan bersyukur sekali karena mendapat kesempatan untuk melayani lewat roadshow di KMS SAAT Malang, karena saya dapat pergi ke tempat baru, bertemu dengan orang-orang baru dan dapat melayani mereka lewat instalasi apps. Saya sangat bersyukur karena SABDA sangat menolong banyak peserta KMS dalam pelayanan mereka. Saya juga berharap agar anak-anak muda di zaman sekarang ini dapat menggunakan teknologi yang ada dengan sebaik-baiknya karena teknologi ada karena Tuhan yang menciptakannya, untuk itu harus kita kembalikan untuk kemuliaan Tuhan juga. Tuhan Yesus memberkati.
Cetak tulisan ini
June 6th, 2020 - 10:55
Thanks for sharing.I found a lot of interesting information here. A really good post.