Natal YLSA 2013: “Born to Die, so We May Live”
Itulah tema Natal YLSA tahun ini. Tuhan Yesus dilahirkan untuk mati sehingga kita bisa menikmati kehidupan di dalam Kristus. Oleh karena pengorbanan-Nya, kita bisa memperoleh pengampunan. “Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa” (Galatia 4:5-6).
Pada tanggal 18 Desember 2013, keluarga besar YLSA merayakan Natal di Griya SABDA. Awalnya saya hampir ditunjuk sebagai ketua panitia. Namun, karena saya juga sudah menyanggupi untuk menjadi panitia Natal di gereja (dua kepanitiaan sekaligus, yaitu Natal Remaja Pemuda dan Natal Umum), maka saya tidak berani menyanggupinya. Dan akhirnya, jabatan ketua panitia jatuh ke tangan Mbak Tika. Tetapi, karena tidak jadi ketua, sebagai gantinya, saya menawarkan diri terlibat di bagian musik saja…hehehe…
Bagi saya pribadi, persiapan Natal YLSA berlangsung cukup singkat. Ini kedua kalinya saya mengikuti perayaan Natal di YLSA. Karena tahun lalu saya baru bergabung di YLSA pada pertengahan bulan Desember, saya tidak terlalu mengetahui persiapannya sejak awal (meskipun tahun lalu saya juga terlibat di bagian musik juga). Semua staf, baik panitia maupun bukan, tetap terlibat dalam persiapan Natal ini.
Perayaan Natal kali ini, acara tidak seluruhnya dipimpin oleh MC, namun lebih bersifat liturgis. Artinya, seluruh susunan acara telah dipersiapkan terlebih dahulu secara detail sehingga acara dapat berjalan mengalir tanpa MC (MC hanya bertugas di bagian tertentu saja). Acara dimulai dengan nyanyian “Hai Kota Mungil Betlehem” sebagai tanda bahwa semua tamu diharapkan masuk, dan kemudian menyanyikan lagu “Hai Mari Berhimpun” sebagai lagu pembuka. Acara dilanjutkan dengan penyalaan lilin yang diiringi lagu “Malam Kudus”.
Jika acara Natal YLSA tahun lalu tidak ada khotbah secara khusus, tahun ini khotbah disampaikan oleh Bp. Gunawan Sri Haryono (Perkantas Solo). Beliau mengambil nats bacaan dari Galatia 4:4-7. Dari tema dan nats tersebut, beliau menjelaskan bahwa segala karya mulia ini telah direncanakan Allah sejak awal dan digenapi tepat pada waktunya. Janji ini telah dinanti-nantikan oleh umat Allah. Kristus rela menjadi manusia yang terbatas dan menggenapi hukum Taurat karena manusia sendiri tidak dapat memenuhi hukum Taurat itu. Selain itu, Ia juga turut merasakan penderitaan-penderitaan yang kita alami. Bahkan, oleh karena karya penebusan Kristus, kita yang semula adalah hamba telah dijadikan anak dan diizinkan untuk memanggil Allah sebagai Bapa kita.
Dampak karya Kristus ini tidak hanya sampai di situ saja. Kita sebagai orang Indonesia patut bersyukur karena keselamatan ditujukan kepada seluruh bangsa, bukan hanya bangsa Yahudi saja. Kita yang secara geografis jauh dari kawasan Timur Tengah, mendapat akses untuk mendengar berita Injil, bahkan menikmati kekayaan firman Tuhan yang telah dinyatakan di dalam Alkitab. Kekayaan Alkitab ini cukup mudah untuk dimengerti oleh anak kecil, tetapi sekaligus terlalu dalam untuk dipahami oleh profesor sekalipun. Namun pertanyaannya: Apakah sejauh ini kita sudah menikmati Firman Tuhan? Banyak orang mencari keindahan dengan pergi ke luar negeri. Padahal, sebenarnya keindahan dapat kita nikmati dari dinding kamar kita. Pertanyaan yang berkesan bagi saya adalah: “Ketika SABDA membagi-bagikan CD dan DVD SABDA, apakah pelayan-pelayan yang melayani di SABDA sendiri sudah menikmati isinya?”
Banyak orang terlalu sibuk dengan segala kegiatannya, bahkan pelayanan sekalipun, tetapi justru melupakan esensi yang sebenarnya: Apakah di balik segala kesibukan itu, kita sendiri sudah menikmati apa yang kita kerjakan? Apakah di balik pelayanan kita, kita sudah menikmati karya Kristus yang sejati?
Marilah kita menikmati berkat Natal dan segala anugerah yang Ia berikan dalam kehidupan kita. Kiranya damai sejahtera Natal dari Kristus hadir dalam hidup kita sekalian. Amin.
Selamat Natal 2013 dan Tahun Baru 2014.
Soli Deo Gloria!
January 30th, 2014 - 07:34
Senang bisa ikut perayaan Natal bersama keluarga besar YLSA untuk pertama kalinya! Saya merasa perayaan Natal ini adalah dari, oleh, dan untuk kita… hehe… Walaupun persiapannya agak mepet, tapi bersyukur bisa merasakan sukacita Natal dan diingatkan kembali tentang makna Natal yang benar. 😀
Selamat Natal semuanya. Mari hidup bagi Tuhan. Soli Deo Gloria. 🙂
February 10th, 2014 - 16:33
Senang bisa ikut Natal SABDA untuk kesekian kalinya. Seperti biasa suasananya sangat meriah dengan suasana kekeluargaan. Banyak berkat yang diperoleh. Sangat menyenangkan bisa ikut Natal SABDA. Soli Deo Gloria 😀
February 12th, 2014 - 16:19
Mengucap syukur sekali bisa mengikuti Natal pertama kaliku di YLSA. Sekalipun saat akan berangkat justru turun hujan, tetapi tetap bersukacita bisa merayakan Natal di Griya SABDA, mendengar firman, dan acara natal yang tampil beda karena mengalir tanpa adanya MC khusus. Natal pertama di YLSA yang berkesan untukku.. 😀