Blog SABDA
12Jul/136

Griya SABDA

Saya sudah bekerja di YLSA sejak tahun 2001. Dari banyak tahun tersebut, saya merasa sangat bersyukur karena dapat melihat dengan mata kepala saya sendiri bagaimana YLSA bertumbuh dan berkembang. Campur tangan Tuhan sejak awal YLSA berdiri memang membuat kami yang sudah lama melayani di YLSA merasa takjub, bahkan kadang sulit percaya bahwa kami bisa sampai di mana kami sekarang ini ada. Namun, di sinilah kami sekarang. Tidak ada kesempatan untuk terus melihat ke belakang, sebaliknya kami dipacu untuk melihat ke depan, kepada rencana yang telah Tuhan tetapkan bagi YLSA. Dialah yang mendorong kami untuk terus maju dan pantang mundur.

Salah satu pergumulan yang cukup lama kami doakan adalah kebutuhan perluasan kantor YLSA. Untuk mengembangkan pelayanan YLSA, kantor yang sekarang tidak lagi memadai. Rencana pengembangan kantor sudah pernah “di-sharing-kan” dan didoakan berkali-kali. Mulai dari membangun lantai kedua di atas kantor yang sekarang, sampai membeli lahan baru. Beberapa kali kami melihat tanah yang dijual, yang sangat dekat dengan lokasi kantor, yaitu di samping kanan, di samping kiri, di belakang, bahkan juga yang di depan. Banyak kesempatan, banyak tawaran, dan banyak pilihan, tetapi sepertinya Tuhan belum membuka pintu. Beberapa kali kami kecewa karena sepertinya kesempatan itu ada di depan mata, tetapi ternyata kehendak Tuhan berkata lain. Tapi kami tidak pernah putus asa, karena kami tahu Tuhan menyediakan yang terbaik. Kami terus berdoa karena kami mau mengikuti apa yang Tuhan mau, dan itu kembali menenangkan hati kami.

Sekitar awal tahun 2012, akhirnya Tuhan memberikan rumah di depan kantor yang sekarang. Itu pun dengan pergumulan yang cukup panjang karena sebenarnya dua tahun sebelumnya rumah itu sudah jatuh ke tangan orang lain, bahkan sempat dibangun bangunan baru oleh pembelinya. Namun, “tidak ada yang mustahil bagi Tuhan” karena ternyata pemiliknya bangkrut dan Tuhan memberi kesempatan kepada YLSA untuk dapat membelinya. Akan tetapi, ini pun suatu perjalanan yang sangat panjang karena di balik semua ini, ada banyak sekali “keajaiban” yang Tuhan tunjukkan kepada kami bahwa Dialah Pencipta dan Pemilik alam semesta ini. Dialah yang berhak memberikan kepada siapa yang Dia inginkan. Kami hanya bisa menunduk dan mengakui bahwa Allahlah Perencananya, dan kami hanyalah hamba-hamba-Nya.

Sebagai Bendahara YLSA, saya tahu seharusnya tidak ada uang satu peser pun yang bisa kami sisihkan untuk membeli sebuah rumah. Menyediakan kebutuhan YLSA tiap bulan pun kadang kesulitan karena sering defisit, jadi mana mungkin untuk membeli rumah itu. Jadi, suatu mukjizat kalau dalam waktu dua minggu kami bisa menyediakan uang yang dibutuhkan. Namun, Allah bekerja di balik layar dan sudah menyediakan apa yang Dia inginkan. Melalui para Sahabat YLSA, Allah mencukupkan uang yang dibutuhkan, yang berupa pinjaman, untuk membeli rumah itu pada waktu-Nya. Akan tetapi, saya memikirkan tentang uang pinjaman yang tidak sedikit jumlahnya. Sejak saya menjadi Bendahara YLSA, baru kali ini YLSA harus pinjam ke sahabat-sahabat YLSA. Terbayang dalam pikiran saya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bisa mengembalikan semua pinjaman tersebut? Bahkan untuk menanyakan kapan harus dikembalikan pun, kami tidak berani. Betapa terkejutnya kami ketika mengetahui bahwa ternyata pinjaman itu tidak perlu kami kembalikan karena semua diberikan untuk YLSA. “Sungguh luar biasa kasih Tuhan pada kita!” Hanya itu yang keluar dari mulutku. Tidak habis pikir dengan semua rencana Allah yang begitu besar untuk YLSA. Puji Tuhan!

Kisah keajaiban Allah tidak berhenti sampai di sini. Setelah mendapatkan kunci rumah, maka semua staf YLSA masuk untuk melihat seluruh bangunan. Kami baru tahu ternyata bangunan itu masih belum siap pakai, perlu renovasi yang lumayan banyak untuk menjadi kantor yang kami inginkan. Masalah yang paling utama adalah banyaknya ruangan yang kecil-kecil dan tidak berventilasi sehingga udaranya pengap dan gelap. Selain itu, tidak ada kesegaran karena seluruh halaman sudah disemen sehingga tidak ada sisa tanah untuk ditanami tumbuhan. Setelah selesai mengurus urusan surat-menyurat, maka mulailah kami merencanakan renovasi. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk merancang supaya bangunan itu bisa kami gunakan secara maksimal. Kelihatannya kami hanya akan bisa melakukannya sedikit demi sedikit, sesuai dengan kemampuan keuangan yang ada. Pada pertengahan tahun 2012 mulailah kami melakukan renovasi.

Puji Tuhan, pada Desember 2012, satu ruangan besar yang akan kami gunakan sebagai ruang perpustakaan dan sekaligus ruang training sudah bisa selesai direnovasi Tahap I. Kami sangat senang karena “Soft Opening” Griya SABDA, bersamaan dengan perayaan Natal YLSA 2012 dapat dilakukan di tempat yang baru. Tiga bulan kemudian (Maret 2013), renovasi Tahap II, yaitu satu ruang rapat, ruang dapur dan dua kamar mandi bisa diselesaikan. Pada bulan April 2013 kami mulai merenovasi Tahap III, yaitu kantor utama YLSA yang terdiri dari dua lantai. Lantai kedua sudah dicor, lalu atap juga ditinggikan (karena aslinya hanya satu lantai). Renovasi kantor ini ternyata membutuhkan waktu dan biaya yang sangat banyak. Dan sampai blog ini saya tulis, renovasi kantor utama ini belum selesai. Doakan agar Tuhan menolong kami menyelesaikan renovasi ini dengan sebaik-baiknya dan sehemat-hematnya. Kalau Tuhan sudah menolong di masa yang lalu maka saya percaya Ia akan terus menolong kami asal kami setia dan taat pada kehendak-Nya.

Terpujilah Tuhan!

Jikalau ada dari Pendukung dan Sahabat YLSA yang tergerak untuk ikut ambil bagian mendukung proyek renovasi Griya SABDA, silakan menggunakan informasi di bawah ini:
Yayasan Lembaga SABDA
a.n. Yulia Oeniyati
BCA, no.rek.: 0790266579
Sebelum dan sesudahnya kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungannya.

Tentang Elly

Melina Martha telah menulis 13 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (6) Trackbacks (0)
  1. Senang bisa mendengar kesaksian tentang pembangunan Griya SABDA dari mb Elly. Walaupun saya tidak tau persis dari awalnya, tetapi saya tau bahwa banyak hal yang sudah Tuhan nyatakan dalam pembangunan Griya SABDA ini. Sekalipun masih ada kendala yang dihadapi dalam proses sampai gedung ini benar-benar dapat digunakan, tetapi saya percaya bahwa itu berarti akan ada pekerjaan-pekerjaan Tuhan yang lebih besar lagi yang ingin dinyatakan-Nya. Terpujilah nama Tuhan! 😀

  2. Waahhh… ternyata cerita keberadaan Griya SABDA panjang juga ya…..

    Jadi inget rumah baruku yang belum kutempati karena harus direnovasi juga…T-T, atas kemurahan Tuhan juga keluarga kecilku dianugerahi rumah tersebut….

    Tuhan yang berikan visi pembangunan Griya SABDA, Tuhan juga yang akan memperlengkapi dan melancarkan segala hal sampai selesai……. Amin.

  3. Saat “perjuangan” untuk mendapatkan Griya SABDA ini, aku masih berstatus staf baru… Belum tahu banyak tentang sejarah seperti yang dikisahkan mba Elly ini. Tapi, aku ingat bagaimana ibu Yulia waktu itu cerita tentang mengikuti lelang rumah itu di Semarang. Yang aku pikir waktu mendengar cerita itu adalah tanah itu bermasalah dan jika akhirnya benar2 menjadi milik SABDA, itu akan menjadi mukjizat yang Tuhan karuniakan. Dan ternyata, sekarang tanah itu benar-benar menjadi gedung baru bagi SABDA. So, God is really doing something big with YLSA. Dan aku senang bisa menjadi bagian kecil dari rencana besar itu. Segala kemuliaan untuk Tuhan Yesus.

  4. ‘Sense of humor’ Tuhan sering tidak saya mengerti. Tapi ketika saya mengerti, saya malah nggak bisa tertawa, tapi justru menangis. Jelas bukan menangis karena sedih tapi karena terharu…. Doa saya, “Teach us how to love you more, Lord.”

  5. Sangat bersyukur untuk Griya SABDA sampai saat ini. Sejak saya di YLSA, sudah banyak cerita tentang keinginan untuk mempunyai kantor baru. Dan, apabila sekarang YLSA dapat memiliki Griya SABDA dan melakukan renovasi hingga tahap ini, semuanya hanya karena kuasa dan mukjizat dari Tuhan. Puji nama Tuhan! ^_^

  6. Wow…kisahnya seru sekali…memang luar biasa dan ajaib sekali Tuhan kita. Maju terus SABDA untuk jadi berkat bagi lebiiih banyak orang…GBU all


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.