Blog SABDA
19Jan/160

Tim Penjangkauan YLSA: Memberitakan Kristus Melalui Bidang Pelayanan Umum

Oleh: Santi, Okti, Odysius, Indah

“Beritakanlah firman, siap sedialah setiap saat, baik atau tidak baik waktunya. Sadarkan yang salah. Tegur dan dorong mereka dengan penuh kesabaran dan pengajaran.” (2 Timotius 4:2, AYT )

Dari ayat di atas, Tim Penjangkauan (Tim PJ) mendasarkan pelayanannya untuk memberitakan Kabar Baik melalui 6 bidang pelayanan umum, yaitu Kepenulisan, Kepemimpinan, Konseling, Biografi Tokoh Kristen, Humor, dan Kesaksian. Melalui konten yang disajikan, baik melalui jalur publikasi, situs, aplikasi mobile, maupun sosial media, Tim PJ ingin menjadi media yang dapat menjangkau masyarakat umum sehingga mereka dapat mengenal dan belajar ajaran kekristenan dari bidang-bidang pelayanan tersebut.

Tim PJ adalah bentukan baru dari struktur pelayanan YLSA 2016 untuk lebih memfokuskan diri pada pelayanan supaya dapat mencapai visi dan misi dengan lebih maksimal. Tim PJ saat ini beranggotakan 4 orang, yaitu Santi (Koordinator), Okti, Odysius, dan Indah. Kekuatan tim PJ dapat dikatakan cukup merata dan “lengkap” karena Santi sudah berpengalaman menjadi koordinator dan memiliki kapasitas sebagai penulis dan editor. Okti sudah hampir 3 tahun menjadi penerjemah dan berpengalaman dalam memimpin beberapa publikasi YLSA. Odysius kompeten dalam penerjemahan dan bisa membantu di bidang teknis. Indah, walaupun masih baru, orangnya tekun, rajin, cekatan, dan cepat belajar. Tim PJ akan semakin kuat karena di YLSA kami sudah dibiasakan untuk saling menolong. Jadi, jika ada kesulitan, tim pelayanan lain pasti akan dapat menolong. Kekuatan kami adalah dari Tuhan sendiri, sebab itu kami yakin dapat mengatasi berbagai tantangan dan kesulitan di depan.

Berikut adalah tanggapan dari anggota-anggota Tim PJ sehubungan dengan perubahan struktur pelayanan YLSA:

Santi: Sejujurnya, saya senang dengan adanya perubahan struktur pelayanan di YLSA. Setidaknya, mulai tahun 2016 ini, akan ada hal baru dan tugas “warna-warni” yang menjadi tantangan bagi saya. 🙂 Awalnya, ketika saya ditunjuk menjadi bagian dalam Tim PJ, saya jadi bergumul, “Penjangkauan? Penjangkauan itu ngapain ya?” 😀 Kesulitan terbesar saya adalah menangkap visi misi penjangkauan yang Tuhan berikan untuk diterapkan dalam rencana keseluruhan YLSA. Namun, saya percaya bahwa Tuhanlah yang akan memimpin tim ini untuk terus mengerti isi hati-Nya. Jadi, dukung kami dalam doa supaya seiring dengan berjalannya waktu, kami tetap setia dan taat dalam memberitakan Kabar Baik. Bukan YLSA, bukan kami, melainkan Tuhan Yesuslah yang menjadi fokus pemberitaan dan pelayanan yang kami lakukan. Harapan saya, kiranya pelayanan yang dilakukan Tim PJ ini menjadi sarana bagi banyak orang, khususnya yang belum percaya, untuk mengenal Kristus dan merasakan kasih-Nya, baik melalui literatur, bahan-bahan digital, maupun komunitas penjangkauan. Doakan juga supaya bukan hanya mereka yang kami layani, melainkan kami pun boleh semakin bertumbuh secara rohani melalui pelayanan ini sehingga hidup kami boleh menjadi sarana untuk memberitakan kasih-Nya. Amin.

Okti: Keterlibatan dalam Tim PJ adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada saya untuk turut serta dalam pekerjaan Tuhan dalam mewartakan kasih dan karya-Nya. Ketika diberi tahu bahwa anggota Tim PJ terdiri dari Santi, Odysius, Indah, dan saya, saya cukup merasa senang dan antusias. Selain sudah mengenal karakter dan kemampuan mereka masing-masing, saya juga merasa bahwa anggota Tim PJ akan dapat bekerja sama dengan baik ke depan. Kerja sama akan menjadi faktor yang sangat penting dalam kerja tim, mengingat tugas dan pekerjaan kami ke depan akan meningkat, baik dalam skala kuantitas maupun dalam segi jangkauan/cakupan tugas.

Odysius: Merupakan suatu kebanggaan dan sukacita tersendiri bagi saya dapat terlibat di dalam pelayanan Tim PJ. Meskipun pada awalnya saya kebingungan dan kerepotan menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan dan tugas-tugas baru, saya mencoba untuk beradaptasi dan mengerjakan visi dan misi yang telah ditetapkan, seolah-olah itu adalah hidup saya sendiri secara pribadi. Inilah yang menjadi tantangan bagi saya: mengerjakan visi penjangkauan dan menghidupinya secara pribadi. Harapan saya, biarlah tantangan ini menjadi dorongan bagi saya untuk terus memberikan yang terbaik bagi pekerjaan Tuhan.

Indah: Awalnya, saya merasa tidak mampu untuk terlibat dalam pelayanan Tim Penjangkauan. Sebab, saya harus memiliki dasar iman yang teguh dan harus bisa memberikan bahan yang bisa membantu orang lain untuk bertumbuh dalam pengenalan kepada Tuhan Yesus. Selain itu, saya harus memotivasi diri untuk belajar banyak hal; menyiapkan bahan, penyesuaian dengan tugas-tugas baru, menyiapkan edisi publikasi, belajar bertanya supaya tidak tersesat, dll.. Saya perlu waktu dan penyesuaian karena banyak sekali hal yang harus saya pelajari. Inilah yang menjadi tantangan saya berada di Tim PJ. Meski demikian, saya berharap tim ini mampu memahami semua permasalahan/situasi yang dihadapi oleh dunia luar (orang yang belum mengenal Kristus), mampu memberikan bahan-bahan yang dapat membangun/menguatkan orang yang lemah iman/yang dalam pergumulan, dan mampu menganalisa semua bahan yang ada, apakah sudah memberi dampak bagi pengguna, khususnya mereka yang belum mengenal Kristus.

Sauh telah dilepas, layar telah terpasang. Tim PJ siap berjalan bersama Tuhan dalam perjalanan pelayanan yang baru ke depan.

Ad Maiorem Dei Gloria!

Okti

Tentang Okti

Okti Nur Risanti telah menulis 47 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (1)

Leave a comment

Connect with Facebook