(Akhirnya) SABDA 5 ….
Pada 21 November 2015, saat kami mempersiapkan raker tahun 2015, kami mendengar kabar bahwa OLB (OnLine Bible) versi 5 sudah keluar! Hanya 2 hari setelah Drupal 8 keluar! Segera terbayang di mata saya bahwa tahun 2016 akan menjadi tahun yang sibuk. Sibuk sekali! Puji Tuhan, kesibukan itu membuahkan hasilnya pada akhir bulan Mei lalu, kami bisa merilis SABDA 5.1 Beta, berkat anugerah Tuhan Yesus.

Seminar: Be A Better Parent: Be a Better Dad and Be The Best Mom You Can Be
Dalam budaya Asia, khususnya pada masyarakat Indonesia, bukanlah satu hal yang aneh ketika anak menjadi pusat dan fokus (perhatian) dalam keluarga. Contohnya, jika kita ingin pergi keluar untuk makan, tawaran untuk memilih tempat tujuan jajan/makan pertama-tama ditujukan kepada anak. Atau, ketika seorang ibu memasak dan menyediakan lauk-pauk, seringnya bagian yang terbaik dan terenak diberikan kepada anak. Bahkan, sampai di atas usia lima tahun, anak-anak terkadang masih dibiarkan tidur bersama orangtua karena orangtua tidak tega membuat anak tidur sendiri di kamarnya. Nah, ternyata menurut Ibu Charlotte Priatna, pembicara dari seminar "Be a Better Parent: Be a Better Dad and Be The Best Mom You Can Be", hal-hal itu merupakan budaya dan kebiasaan yang salah dari banyak keluarga. Nyatanya, masih ada beberapa kesalahan atau kekeliruan lagi yang sering kita lakukan, tetapi tidak disadari sebagai suatu kesalahan karena sudah berlaku secara umum. Namun, terus menjalani kekeliruan tersebut tanpa menyadari implikasi dan dampaknya terhadap anak dan masa depannya, tentu saja bukanlah hal yang kita inginkan. Semenjak kecil, anak harus mendapat contoh dan teladan yang benar dalam hal relasi, peran, fokus, tujuan, serta kebiasaan-kebiasaan dari orangtua sehingga kelak mereka pun dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara benar sebagai suami, istri, dan orangtua.

Bukan Rencana-ku, Bukan Rencana-mu, tetapi Rencana Tuhan
Saat sedang menulis sebuah artikel di kantor, aku teringat akan temanku si Yuku, yang memberi tahu soal lowongan kerja di Yayasan Lembaga SABDA. Aku bercerita kepada Mbak Evie di sampingku, "Rasanya, aku tidak akan sampai di SABDA kalau aku tidak kenal Yuku. Aku berutang budi pada dia." Jawaban Mbak Evie sangat tidak terduga, "Bukan Yuku yang memanggilmu ke sini, Jon, tetapi Tuhan yang memanggilmu." Wow, jawaban yang sangat teologis di tengah pembicaraan mengenai pekerjaan. Persoalan hidup yang dibahas dengan kacamata rohani.

Melihat Kehidupan di Balik Kematian Kristus
"The Passion of Jesus Christ" adalah salah satu buku bertema Kristus yang ditulis oleh John Piper. Buku ini menjelaskan 50 alasan mengapa Yesus Kristus menderita dan mati bagi manusia. Selama bulan Maret hingga April 2016, buku ini menjadi bahan PA (Pendalaman Alkitab) dalam kelompok PA di YLSA. Secara pribadi, saya tertarik dengan judulnya, khususnya untuk kata "passion". Kata tersebut selalu mengingatkan saya akan satu hal, yaitu "penderitaan Yesus" yang tergambar melalui sebuah film karya Mel Gibson. Penderitaan tersebut ditanggungnya karena kasih dan ketaatan-Nya kepada Bapa. Bahan PA kali ini sangat unik, dan membuat kami ingin lebih memaknai Paskah dengan semakin merenungkan kebenaran di balik penderitaan dan kematian Sang Anak Manusia.

Satu Tahun yang Ajaib di YLSA
Oleh: Hossiana*
Tidak terasa sudah hampir satu tahun lamanya saya bergabung di Yayasan Lembaga SABDA untuk bekerja dan melayani Tuhan dalam dunia digital. Saya percaya, jika saya bisa berada di tempat ini, itu semata-mata bukan karena keputusan yang saya buat, melainkan karena campur tangan Tuhan Yesus yang luar biasa dalam diri saya.

#Ayo_PA! dalam Persekutuan Komisi Pemuda GKAI Betlehem Karanganyar
Dalam evaluasi presentasi PA untuk Generasi Digital di PPA Berea GKI Sorogenen, Ibu Yulia, Ketua YLSA, mendorong kami untuk melanjutkan kegiatan ini, yang kami namakan gerakan #ayo_PA!. Pada saat itu, kami semua yang mengikuti evaluasi juga sepakat untuk meneruskannya. Kami mendapat tugas untuk menghubungi gereja-gereja, persekutuan Kristen, sekolah Kristen, dan komunitas Kristen apa pun yang kami ketahui untuk memperkenalkan tentang #ayo_PA! ini.

Ulang Tahun Pertama di YLSA
Rabu, 18 Mei 2016, adalah kali pertama aku melewati hari ulang tahunku di SABDA dan kali kelima aku melewati hari ulang tahunku tidak bersama dengan orangtua dan adik-adikku. Ya, sejak 5 tahun lalu, aku kuliah di Surabaya dan karena kesibukan kuliah, aku sering tidak bisa pulang ke rumah tepat pada hari ulang tahunku. Akhir tahun 2015, aku bekerja di Solo, yang jaraknya lebih jauh lagi dari rumah. Namun, aku menyadari bahwa setiap tahunnya, aku tak pernah melewatinya tanpa Allah, Sang Pemberi hidupku. Ayat yang mengingatkanku adalah ini, "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu" (Yesaya 46:4).

SABDA MENCANANGKAN GERAKAN #AYO_PA!
Oleh: Aji + Yulia
Beberapa waktu ini, saya dan teman-teman di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) disibukkan dengan perancangan sebuah kampanye untuk gerakan mencintai dan memahami Alkitab yang dinamakan #Ayo_PA! Seperti namanya, kampanye ini pada intinya ingin mengajak orang percaya, khususnya kaum muda, untuk kembali memiliki kebiasaan ber-PA (pemahaman Alkitab), dengan fokus pada penggunaan alat digital, dalam hal ini adalah gawai smartphone. Kampanye ini dirasa mendesak karena pemakaian gawai smartphone sudah begitu marak, tetapi umumnya hanya untuk bersosialisasi, entertainment atau hal lain yang membuang banyak waktu, tak terkecuali oleh anak-anak Tuhan. Melalui kampanye #ayo_PA! YLSA tergerak untuk memberi pemahaman bahwa gawai seharusnya digunakan untuk pelayanan, terutama untuk belajar firman. Yang terutama, YLSA ingin mengampanyekan hal-hal yang bersifat lebih dasar seperti apa pentingnya melakukan PA dan bagaimana melakukannya dengan cara-cara yang relevan pada abad ini.

“May God Give You More Time to Change the World”
Oleh: Harjono
Kalimat di atas adalah kesan dari serangkaian ucapan selamat ulang tahun yang muncul dari postingan media sosial, chatting, SMS, dan ucapan langsung. Kalimat yang terinspirasi dari ucapan temanku yang adalah seorang penginjil ini sangat berkesan bagiku, terutama dalam menginjak usia 23 tahun ini.
Mbak Setya pernah sharing bahwa ketika ulang tahun, waktu seseorang semakin berkurang. Waktu terus berjalan dan tak bisa diputar balik, maka Alkitab mengajarkan, "Ajari kami menghitung hari-hari kami, supaya hati kami datang kepada hikmat" (Mazmur 90:12, AYT). Setiap hari, kita membutuhkan hikmat -- wisdom -- agar hari-hari kita tidak dilalui dengan sia-sia. Banyak kali, aku bergumul dengan dosa dan menjalani hidup dengan tidak memuliakan Tuhan, baik melakukan imoralitas, mementingkan hal-hal duniawi, malas membaca Firman, apalagi membagikannya. Begitu banyak waktu yang terpakai sia-sia karena dosa, dan itu menghambat pekerjaan Tuhan dalam hidupku.

#Ayo_PA di PPA Sorogenen: PA untuk Generasi Digital
Oleh: Ayu*
Pada bulan Mei 2016, YLSA mulai mencanangkan gerakan #Ayo_PA. Gerakan ini bertujuan untuk menolong remaja dan pemuda Kristen menggunakan gadgetnya dengan benar, terutama untuk belajar firman Tuhan. Kegiatan pertama gerakan #Ayo_PA dilakukan dalam bentuk presentasi dan pelatihan singkat untuk melakukan PA dengan gadget kepada remaja di PPA GKI Sorogenen, Surakarta, pada tanggal 2 Mei 2016.
