Sistem Baru, Semangat Baru di Kelas DIK 2
SABDA Live sudah menyelenggarakan beberapa kelas diskusi online dan terus berusaha melakukan perubahan yang berguna untuk kemajuan kelas. Kami juga mendapat banyak masukan dari peserta kelas MLC melalui form evaluasi yang biasa kami kirimkan menjelang akhir kelas. Beberapa masukannya bagus, dan tim SABDA Live merasa perlu untuk melakukan perubahan sistem pelaksanaan kelas online agar semakin efektif.
Cetak tulisan iniSeri GoPray! Menggerakkan Tubuh Kristus Berdoa bagi Gereja-Nya
Seri GoPray! menjadi salah satu seminar seri yang diadakan oleh YLSA. Seri ini dimulai Maret dan akan berlangsung setiap bulan. Nah, seminar kedua dari seri GoPray! ini berjudul Doa bagi Gereja yang diselenggarakan pada 22 April 2022. Beberapa gereja, di antaranya KIBAID, GKII, BMGJ, GKBH, dan PGI, ikut ambil bagian dalam seminar ini.
Cetak tulisan iniHectic tetapi Asyik di Kelas DAD
Akhir tahun 2021, tim Ministry Learning Center (MLC) sudah menyusun rencana kelas selama 1 tahun ke depan. Kelas ini diawali dengan kelas (Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK). Namun, karena beberapa pertimbangan, akhirnya kami memutuskan untuk mengawalinya dengan membuka kelas doktrin Allah, yaitu kelas Doktrin Allah Dasar (DAD) -- kelas lanjutannya adalah kelas Doktrin Allah Kedua (DAK). Keputusan ini merupakan keputusan yang tepat karena doktrin Allah adalah salah satu doktrin dasar dan penting untuk dipelajari.
Cetak tulisan iniRaker Cara Baru untuk Pelayanan YLSA yang Lebih Berbuah
Tahun ini, YLSA kembali menyelenggarakan rapat kerja (raker) mini. Raker mini ini bertujuan untuk mempertanggungjawabkan pelayanan SABDA selama semester 1, mulai dari laporan, evaluasi semester 1, sampai rencana kerja untuk semester 2. Karena awal tahun ini YLSA melakukan restrukturisasi, maka banyak hal harus dilaporkan dan ditinjau kembali bagaimana pelaksanaannya. Oh ya, saat ini divisi-divisi di YLSA dikategorikan dalam engagement dan produksi. Bagian engagement terdiri atas divisi Ministry Learning Center (MLC), Biblical Engagement (BE), dan Customer Engagement (CE). Untuk bagian produksi, terdiri atas divisi ITS, SABDA ME+DIA, dan SABDA Resources (SR).
Cetak tulisan iniKelas Doktrin Alkitab Lanjutan: Berat, tetapi Mendatangkan Berkat
Salah satu dari banyak modul kelas MLC yang diremajakan tahun ini adalah modul Doktrin Alkitab, yang dibagi menjadi 2, yaitu modul Pengantar Doktrin Alkitab (PDA) dan modul Doktrin Alkitab Lanjutan (DAL). Berdasarkan kedua modul tersebut, Divisi MLC juga mengadakan kelas diskusi sesuai dengan masing-masing modul.
Cetak tulisan iniBelajar dari +ED Talks “The Next Outbreak? We’re not ready”
Setiap Senin, SABDA mengadakan +ED Mini, yang bertujuan untuk menambah wawasan dan sebagai salah satu sarana untuk melatih public speaking bagi staf SABDA. Biasanya, kami mengikuti +ED Mini ini di kantor. Namun, karena SABDA taat anjuran pemerintah dan turut ambil bagian dalam memerangi COVID-19, saya dan beberapa staf lainnya yang bekerja di rumah mengikutinya secara online.
Cetak tulisan iniKelas Daring dari The Bible Project? Apa itu?
Tahun ini, tim PESTA berencana membuka kelas baru dengan bahan berupa media dari The Bible Project (TBP). Ketika sedang mempelajari bahan-bahan dari TBP, saya dan teman-teman mendapat info bahwa TBP sedang membuka kelas daring perdana mereka. Akhirnya, karena adanya rasa penasaran dengan sistem kelas daring TBP dan ingin menambah pengetahuan Alkitab, saya dan beberapa teman memutuskan untuk mengikuti kelas ini.
Cetak tulisan iniPengalaman Pertama Mengikuti Seminar Apologetika
Saya langsung tertarik saat membaca undangan digital seminar apologetika yang dikirim di grup Telegram kantor. Judul seminarnya, "Why I am a Christian", membuat saya bertanya-tanya apa kira-kira isinya. Karena itu, pada Sabtu sore, 9 Maret 2019, saya bersama beberapa teman dari YLSA, yaitu: Ibu Yulia, Okti, Kun, dan Danang, menghadiri seminar tersebut di Gereja Kristen Kalam Kudus, Surakarta.
Cetak tulisan iniPelajaran dari Artikel Koran: “Mengakui Kesalahan”
Oleh: Mei
Saya bersyukur dipaksa untuk membaca artikel koran di YLSA. Karena melalui membaca ini, saya mendapat banyak pengetahuan. Salah satu artikel koran yang saya ingin bagikan berjudul "Mengakui Kesalahan". Saya setuju dengan salah satu pernyataan dalam artikel ini: "Cara terbaik untuk belajar dari kesalahan adalah dengan mengakuinya. Mengakui kesalahan adalah tanda orang yang berjiwa besar". Namun, terkadang kita sulit untuk mengakui kesalahan karena gengsi atau karena merasa diri benar. Kalau kita mengingkari kesalahan, reputasi kita justru akan buruk di mata orang lain. Sebaliknya, kalau kita jujur mengakui kesalahan, orang lain akan hormat dan respek kepada kita.
Cetak tulisan ini