Blog SABDA
3Aug/172

Adaptasi Awal di Tempat Magang (SABDA)

Oleh:*David Kristian

Perkenalkan, saya David, salah satu mahasiswa dari U. K. PETRA yang sedang melakukan magang di YLSA sampai 24 Agustus 2017. Tidak terasa, sebentar lagi saya akan menyelesaikan masa magang di Yayasan Lembaga SABDA. Dalam blog ini, saya ingin membagikan pengalaman awal proses magang di YLSA.

Pada awal proses magang, perasaan saya campur aduk dan bingung. Saat mendaftar magang, kiriman email saya lama tak kunjung mendapat balasan, bahkan sempat membuat saya berpikir ulang tentang kemungkinan magang di SABDA. Akhirnya, surat konfirmasi dari SABDA saya terima. Saya sangat bahagia karena sekarang saya jelas mendapat tempat magang. Eh, ternyata pergumulan masih belum selesai karena dengan magang di SABDA, saya harus mengorbankan tanggung jawab pelayanan di kampus. Namun, saya tetap bersyukur karena saya menganggap keberadaan saya di sini sudah melalui penyertaan Tuhan yang memiliki rencana buat saya dan teman-teman di sini.

“Alkitab Pintar” merupakan dua kata yang akan menjadi tema besar magang kami di SABDA. Dalam pemikiran dan perkiraan saya, hal ini adalah topik yang mudah, hanya mengembangkan apa yang sudah ada dari Alkitab SABDA, yang pada dasarnya sudah cukup pintar. Memang kami sudah diberi gambaran besar tentang apa yang akan kami lakukan untuk Alkitab Pintar nanti. Namun, ternyata persepsi saya tentang Alkitab Pintar bisa dibilang salah, saya terus terpikir “pintar” itu apa maksudnya? “Apa beda smartphone dan handphone biasa? Apa yang membedakan pintar atau tidak? Apakah berarti mengerti apa yang kita mau, atau memiliki otak yang bisa berpikir sendiri dan mendatangkan kehancuran bagi umat manusia?” Jadi, kami harus mengerti dulu konsep Alkitab Pintar, lalu memikirkan apa yang akan kami kerjakan.

Pada 27 Juni 2017, kami berenam, yaitu David, Cenius, Andy, Wilson, Hendry, dan Teddy, berangkat ke SABDA. Pengalaman magang yang bakal kami lalui selama dua bulan akhirnya bisa mulai kami rasakan. Ekspektasi saya mengenai tempat magang ini sebetulnya sangat baik karena saya sudah mendapat cerita dari Ko Cleming bahwa SABDA adalah tempat magang yang menyenangkan dan akan menolong bertumbuh secara rohani. Banyak wejangan dan cerita dari ko Cleming yang membuat saya terkesan dan sangat menantikan proses magang di SABDA ini. Bisa dikatakan saya tidak mengalami kekecewaan yang berarti meskipun tidak semua pengalaman merupakan pengalaman yang positif. Kesan saat saya tiba di sini adalah tempat ini cukup baik. Namun, kesan ini tidak bertahan lama karena saya harus tidur di tempat yang tinggi (tempat tidur susun), padahal saya takut ketinggian. Pada hari pertama, kami juga mendapat sambutan kejutan dari segerombolan semut yang menetap di langit-langit kamar yang berasal dari pohon yang tumbuh di samping kamar kami.

Karena kami tiba pada dini hari dan ketidakmampuan kami untuk tidur nyenyak, maka hari pertama magang pun kami masuki dengan kebingungan. Ada hal yang sangat baru bagi sebagian besar kami, yaitu Pendalaman Alkitab setiap pagi. Setelah itu, kami mengikuti scrum bersama staf ITS . Sempat bingung dengan apa yang mereka bicarakan, tetapi akhirnya kami mengerti apa itu scrum. Kami juga menjalani orientasi HRD dan Administrasi serta dijelaskan apa saja yang harus kami taati. Sesudah itu, kami ada banyak sekali tugas untuk belajar, khususnya hal-hal yang akan membantu kami bisa mengerjakan bagian dari proyek Alkitab Pintar yang akan kami kerjakan selama magang di SABDA ini. Hal-hal yang harus kami pelajari kebanyakan merupakan hal yang baru bagi kami. Akan tetapi, saya sendiri merasa excited untuk mendapat hal yang baru dari magang ini. Jadi, bagi saya ini merupakan pengalaman yang menyenangkan.

Hari pertama magang berakhir. Kami kembali ke mess dan memiliki ekspektasi untuk bisa beristirahat dengan tenang. Ketika kami tiba di kamar, ternyata harus bergumul mengusir semut. Namun, sekali lagi ekspektasi tidak sesuai dengan realita karena kami disambut oleh teman setia lainnya, yaitu nyamuk dan tomcat. Meskipun kami sempat melewati hari-hari dengan kekhawatiran tentang magang dan serangga, kami bersyukur bisa melewati hari-hari dengan baik di sini.

Pengalaman magang kami di SABDA tentu saja tidak bisa dilepaskan dari bertemu dengan para Staf YLSA. Staf di SABDA menyenangkan dan friendly. Dari pertama datang, saya merasa disambut dengan baik. Pertanyaan yang kami lontarkan seputar pekerjaan kami, ataupun seputar Solo dijawab dengan ramah, dan mereka beberapa kali mengantar kami makan dan menunjukkan tempat makan yang mereka rekomendasikan. Saya baru tahu juga ternyata makanan di Solo enak dan murah (bila dibandingkan dengan Surabaya tentunya), sampai-sampai saya bahagia dan makan banyak karena makanannya menggoda sekali.

Bersyukur saya menjalani hari-hari di Solo dengan baik. Saya bisa menikmati setiap hal baru yang Tuhan izinkan saya lakukan. Berharap melalui proses magang di SABDA dan beberapa waktu tinggal di Solo, saya boleh mendapat pengetahuan baru dan beradaptasi dengan budaya di kota ini. Kiranya tulisan saya ini memberkati para pembaca setia blog SABDA. Tuhan Yesus memberkati.

Tentang Penulis Tamu

telah menulis 195 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (2) Trackbacks (3)
  1. Semangat magang, selamat belajar halhal baru di SABDA

  2. Halo ko DK, apa kabar? Kapan KTB lagi ko, hahaha…

    Puji Tuhan, aku akan selesai magang di SABDA tgl 1 Maret ini. Memang benar, kota Solo makanannya murah2. Bakal rindu dengan kota Solo ini, dan SABDA tentunya hehe.


Leave a comment

Connect with Facebook