Blog SABDA
14Apr/230

Mengelola Uang Sesuai Tuntunan Tuhan

Oleh:

Bunyi 1 Timotius 6:10 langsung terlintas di kepala saya saat topik Keuangan diusulkan sebagai topik dalam diskusi Growing Together Maret, karena rasa cinta manusia terhadap uang kadang atau sering melebihi cinta mereka kepada Tuhan. Diskusi yang dilaksanakan pada 6 Maret - 1 April 2023 melalui dua WhatsApp (GT Maret 1 dan GT Maret 2) ini, membagi diskusi dalam 4 subtopik, yaitu: Uang, dari Tuhan atau Iblis?, Hutang?, Mengatur atau Diatur oleh Uang?, dan Aplikasi.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
9Apr/152

Kantin Kejujuran di SABDA

Oleh:

Setiap hari, pada jam 10.00, selama 15 menit, adalah waktu-waktu break bagi kami, staf YLSA . Di waktu break itu, kami biasa menikmati makanan yang kami bawa sendiri dari rumah, atau jajan di warung dekat kantor. Karena waktu break hanya sebentar, sementara banyak teman yang jajan ke warung sehingga menghabiskan waktu, akhirnya kami membuka "kantin kejujuran". Kantin ini dikelola oleh Mbak Elly yang setiap pagi membeli aneka jajanan di pasar, lalu menyediakannya bagi kami di buffet kecil yang terbuat dari kaca, yang khusus disediakan untuk kantin. Ada banyak aneka jenis makanan yang tersedia di sana, mulai dari snack kering, jajan pasar, mie atau nasi kuning, aneka roti, plus aneka minuman instan yang disediakan oleh Mbak Anik seperti kopi susu, susu, cereal instan, dll.. Setiap orang boleh mengambil sendiri makanan atau minuman yang ingin dibeli, lalu membayarnya di tempat khusus yang sudah disediakan di atas buffet. Nah, sesuai dengan namanya, setiap orang wajib untuk membayar apa yang diambilnya dengan jujur, plus mengambil sendiri uang kembalian dengan jujur pula.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
30Apr/144

Ulang Tahun ke-13 di YLSA

Oleh:

Di akhir sesi training "Managing Your Work Day (2)" yang dibawakan oleh Ibu Yulia, ada seseorang yang dengan suara lirih berbisik "Ada yang ultah lho!" Lalu, di antara kami yang berkumpul pagi itu saling berpandangan satu sama lain dan bertanya, "Siapa ya...?" Dengan tersipu malu dan ceria, salah seorang dari kami matanya mulai berbinar-binar, menandakan kegembiraan di hatinya. Ya... dia adalah staf bagian keuangan dan administrasi di YLSA, yaitu Ibu Elly. Anyway, ternyata Ibu Elly ini merupakan staf terlama kedua (setelah Mbak Anik yang bekerja di YLSA. Wowww keren :). Dan, uniknya lagi, hari ulang tahunnya ini bertepatan dengan hari pertama ia bekerja di YLSA. Amazing!

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
19Mar/123

Mimpi YLSA Tahun 2012

Oleh:

MimpiSaya pernah membaca biografi beberapa tokoh terkenal yang berhasil di bidangnya. Awal keberhasilan mereka dimulai dari mewujudnyatakan mimpi-mimpi mereka. Mimpi di sini maksudnya bukan bunga tidur, tapi kerinduan akan sesuatu yang besar, baik, agung, dan mulia, yang ingin dicapai dan diwujudkan dengan usaha yang maksimal dan keyakinan yang sungguh-sungguh.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
21Jul/117

Hadiah Proyektor LCD untuk YLSA

Oleh:

Sebenarnya sudah sejak lama YLSA membutuhkan proyektor LCD. Saya masih ingat pengalaman sebelumnya, setiap kali akan pergi roadshow SABDA, atau untuk keperluan internal (Raker 2011), atau untuk pelatihan staf YLSA, maka kami harus mencari pinjaman proyektor LCD -- kadang dari papanya Titus, kadang dari gerejanya Yochan. Saya pun ikut "deg-degan", takut kalau nanti tidak mendapat pinjaman. Puji Tuhan, kami selalu mendapat pinjaman, hehehe...

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
16Apr/095

Keuangan YLSA

Oleh:

keuangan_ylsa"Berkat Tuhan mari hitunglah,
kau kan kagum oleh kasih-Nya ...."

Syair di atas adalah penggalan lagu yang sering dinyanyikan untuk mengiringi sesi persembahan di gerejaku. Walaupun di YLSA salah satu tugasku adalah hitung-menghitung, tapi terus terang kalau disuruh menghitung berkat Tuhan untuk YLSA aku menyerah. Selain karena terlalu banyak, juga karena berkat Tuhan tidak selalu bisa dinilai dengan uang, jauh-jauh lebih besar nilainya daripada uang. Oh iya, kenalan dulu deh ..., aku Elly, staf keuangan YLSA. Pertama kali aku memegang buku kas di YLSA, aku cukup bingung karena YLSA tidak punya pemasukan tetap. Sebagai yayasan nonprofit, YLSA benar-benar hidup dari iman. Yang aku tahu, YLSA hanya mendapat pemasukan dari sumbangan para donatur yang rindu untuk membantu pelayanan YLSA. Sering kali, pimpinan kami yang menutup kalau ada pengeluaran lebih. Keadaan seperti ini berlangsung cukup lama.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini