Blog SABDA
3Feb/250

4,5 Tahun Perjalanan Iman di Yayasan Lembaga SABDA

Setiap perjalanan memiliki cerita unik, begitu pula perjalanan saya selama 4,5 tahun melayani di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Ini bukan hanya tentang pekerjaan, tetapi sebuah panggilan untuk terlibat dalam pelayanan yang membawa dampak kekal bagi banyak orang, khususnya melalui penggunaan teknologi demi kemuliaan nama Tuhan. Baca blog ini sampai akhir ya, Sahabat SABDA!

Saya memulai pelayanan di YLSA dengan kerinduan untuk menggunakan talenta yang Tuhan berikan bagi kemuliaan-Nya. Sejak hari pertama, saya belajar bahwa pelayanan di YLSA bukan sekadar tugas administratif atau teknis, tetapi sebuah misi untuk memberitakan Injil melalui teknologi. Tentunya, perjalanan ini tidaklah selalu mulus. Ada masa-masa penuh tantangan, seperti belajar hal-hal baru terkait teknologi atau menyesuaikan diri dengan budaya kerja yang sangat agile. Namun, semua itu justru menjadi sarana bagi saya untuk terus bertumbuh, baik secara profesional maupun spiritual.  

Di YLSA, saya diberkati dengan kesempatan untuk terlibat dalam berbagai bidang seperti HRD/Humas, media sosial, kelasGrowing Together, tim SABDA Labs, hingga mendukung program-program untuk memperlengkapi gereja dan keluarga Kristen. Salah satu momen yang paling berkesan adalah melihat bagaimana bahan-bahan pelayanan yang sudah dikerjakan dapat dipakai Tuhan untuk menjangkau berbagai generasi. Hal ini membuat saya semakin yakin bahwa pelayanan di YLSA berdampak besar bagi banyak orang.  

Hal lain yang sangat saya syukuri adalah komunitas di YLSA. Rekan-rekan pelayanan di sini bukan hanya kolega, tetapi saudara seiman yang saling mendukung, mendoakan, dan menguatkan. Bersama-sama, kami mengalami karya Tuhan yang nyata dalam setiap proyek yang kami kerjakan. Dukungan ini menjadi kekuatan tersendiri untuk terus melayani dengan setia, taat, dan sungguh-sungguh. Bahkan, di luar pekerjaan, kami saling mendukung dalam keadaan suka maupun duka. Ini adalah momen yang tidak akan pernah saya lupakan sepanjang hidup saya.  

Melihat kembali perjalanan ini, saya bersyukur atas kesempatan yang Tuhan berikan untuk melayani di YLSA. Pelayanan ini mengajarkan saya untuk lebih bergantung pada Tuhan, melatih saya untuk bekerja dengan integritas, dan menginspirasi saya untuk terus melayani dengan semangat. Secara keseluruhan, saya sangat bertumbuh di YLSA!  

Tulisan pendek ini tentu tidak cukup untuk menuliskan betapa bersyukurnya saya atas pengalaman yang Tuhan izinkan untuk saya alami. Namun, saya akan terus mengingat hal-hal baik yang saya pelajari dan berkomitmen untuk membagikannya kepada orang lain. Saya percaya, ke mana pun saya pergi, Tuhan akan selalu menyertai dan menjadikan saya berkat. Seperti arti nama yang disematkan orang tua kepada saya, Soli Deo Gloria, menjadi motto hidup saya selamanya.  

Harapan saya, YLSA terus dipakai Tuhan sebagai alat yang efektif untuk memperluas Kerajaan-Nya, menjangkau lebih banyak orang, dan membawa mereka mengenal Kristus. Saya sangat kagum dengan visi dan misi YLSA. Kiranya visi dan misi ini tetap dijalankan seturut kebenaran firman Tuhan.  

Blog ini akan menjadi pengingat betapa setianya Tuhan dalam kehidupan saya selama di Solo. Baik 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun, 25 tahun, maupun seterusnya, tulisan ini akan terus mengingatkan saya akan karya Tuhan!  

Terpujilah Tuhan! Soli Deo Gloria!

Theresia

Tentang Theresia

Theresia Marbun telah menulis 42 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.