Sampai Jumpa Lagi, Teman-teman Magang!
Oleh: Ody
Sudah menjadi tradisi untuk mengadakan persekutuan staf khusus dalam rangka perpisahan dengan mahasiswa yang sudah menyelesaikan masa magangnya di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Acara ini tidak hanya menjadi kesempatan bagi para mahasiswa magang untuk mempresentasikan pencapaian, pengalaman, dan pelajaran baru apa yang mereka dapatkan selama bekerja, tetapi juga menjadi momen bagi semua staf untuk menyampaikan kesan dan pesan bagi para magang. Persekutuan inilah yang kami lakukan pada awal November 2017 yang lalu, untuk melepas teman-teman mahasiswa magang dari Universitas Kristen Petra (Wawan) dan Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga (Jessica, Lidya, Manda, Rian, dan Dita).
Persekutuan perpisahan dengan para magang ini diadakan di Griya SABDA, dan yang memimpin sebagai MC adalah Pioner. Saya bersama Ariel, Liza, dan Tika, bertugas mengiringi musik. Persekutuan diadakan seusai jam kerja, dan diawali dengan menyanyikan lagu pujian serta menaikkan doa pembukaan. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan presentasi laporan dari para staf magang. Presentasi pertama dibawakan oleh Lidya, lalu diikuti oleh Rian, Manda, Dita, Jessica, dan yang terakhir, Wawan. Masing-masing melaporkan semua tugas yang sudah dikerjakan selama masa magang. Tidak hanya itu, mereka juga menyampaikan berbagai pengalaman menarik dan hal-hal baru yang mereka dapatkan. Ada juga yang menampilkan foto-foto. Dari foto-foto tersebut, terlihat rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang erat dengan semua staf YLSA. Momen ini juga dimanfaatkan Wawan untuk memberikan kenang-kenangan kepada keluarga besar Yayasan Lembaga SABDA berupa hiasan dinding bertuliskan “Berkatilah keluarga kami, ya Tuhan”. Terima kasih banyak ya, Wawan. Beberapa hari setelah perpisahan, para magang dari UKSW ternyata juga memberi kenang-kenangan untuk YLSA berupa hiasan dinding bertuliskan sembilan buah roh. Thank you, guys.
Sesudah mendengarkan laporan dari teman-teman magang, kami makan malam setelah diundi untuk bergabung dalam kelompok-kelompok kecil. Kami menikmati makanan dan minuman yang sudah disediakan sambil mengobrol dan bersenda gurau dalam kelompok masing-masing. Suasananya begitu seru dan semua orang terlihat sangat senang.
Setelah makan kenyang, tibalah saat untuk membagikan pesan-pesan kepada para staf magang. Kami sangat bersyukur bisa mengenal mereka, pribadi lepas pribadi, terkhusus untuk bisa melayani Tuhan bersama-sama. Bu Yulia juga menyampaikan rasa syukurnya secara pribadi dan atas nama yayasan atas semua hasil kerja selama masa magang dua bulan ini. Beliau juga mengingatkan agar kebiasaan-kebiasaan baik, yaitu berdoa dan ber-PA, tidak berhenti dengan berakhirnya masa magang di SABDA. Harapannya, mereka bisa terus melanjutkan kebiasaan baik itu setelah kembali kuliah.
Persekutuan ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari SABDA kepada para staf magang berupa kain batik peta Indonesia, dan berdoa bagi para staf magang. Kami juga banyak berfoto bersama supaya bisa terus dikenang. Menengok ke belakang, saya ikut merasakan kehilangan karena waktu kebersamaan kami harus berakhir. Saya rasa waktu berlalu begitu cepat, sepertinya baru saja kami bertemu dengan para staf magang, sekarang sudah harus berpisah. Namun, satu hal yang paling saya syukuri adalah kami bisa mengerjakan banyak hal bersama dalam waktu yang singkat ini. Awalnya, kami tidak saling mengenal, tetapi seiring berjalannya waktu, kami menjadi teman baik. Dan, meskipun akhirnya harus berpisah, kami tidak benar-benar terpisah karena kami sudah menjadi satu keluarga dalam Kristus. Kiranya tali kasih persaudaraan tidak terputus meski terpisah oleh jarak dan waktu.
Cetak tulisan ini
Leave a comment