Persekutuan Staf SABDA di Rumah Pio
Shalom! Saya Maskunarti, kembali menyapa Anda semua pembaca setia blog SABDA :D. Dalam tulisan kali ini, saya mengucap syukur dan ingin berbagi cerita tentang persekutuan staf YLSA di rumah Pio. Pelaksanaan persekutuan staf kali ini bertepatan dengan Pilkada serentak di beberapa wilayah di Indonesia, yaitu pada Rabu, 15 Februari 2017. Sore itu, cuaca cukup cerah. Saya bersama teman-teman berkumpul di kantor SABDA, dan pukul 16.30 kami semua berangkat ke rumah Pio.
Setibanya di sana, kami disambut hangat oleh keluarga Pio. Kami diterima baik dan dipersilakan masuk ke sebuah ruangan, yang adalah Gereja Parakleos, tempat orangtua Pio melayani sebagai pendeta. Persekutuan staf ini diikuti oleh 33 orang, yang terdiri dari staf SABDA dan keluarga. Sebelum acara dimulai, kami duduk dan saling mengobrol sambil menikmati snack dan minuman yang sudah tersedia :D.
Tepat pada pukul 17.00 acara dimulai. Kami bersama-sama memuji dan menyembah Tuhan yang dipandu oleh Liza sebagai MC. Setelah memuji dan menyembah Tuhan, kami mendengarkan renungan singkat yang disampaikan oleh Danang, salah satu staf YLSA dari divisi ITS. Renungan diambil dari Yakobus 1:2-4, beginilah firman Tuhan: “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.” Dari firman TUHAN yang disampaikan tersebut, saya dan teman-teman belajar bahwa sebagai orang percaya, harusnya saya berbahagia ketika saya jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan. Mengapa begitu? Karena dengan jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, iman percaya saya diuji, apakah saya akan tetap tekun dalam iman atau tidak dalam menghadapi berbagai pencobaan tersebut. Selain itu, saya juga belajar untuk mengenali area-area mana dalam kehidupan saya yang mudah jatuh (misal dalam hal keuangan, relasi, atau perkataan). Dengan mengenali area-area tersebut, diharapkan agar saya waspada terhadap area-area tersebut dan berdoa meminta pertolongan Tuhan untuk lebih berhikmat. Dengan begitu, saya bisa terus berjuang untuk menaati Tuhan dalam kehidupan saya. Jangan pernah putus asa ya, kawan, ketika kita diizinkan untuk mengalami berbagai pencobaan. Ayo, kita bertekun agar iman kita teruji. Mari berjuang untuk hidup berkenan di hadapan Tuhan. Kasih Kristus akan menolong kita. Bersyukur karena Tuhan mengingatkan kembali lewat firman-Nya.
Setelah sesi renungan, kami memasuki acara selanjutnya. Karena pelaksanaan persekutuan staf ini berlangsung satu hari setelah tanggal 14 Februari 2017, yang notabene dikenal sebagai hari Valentine, kami semua membawa cokelat yang dibungkus dengan kertas koran. Di dalam bungkusan itu, kami memberi tulisan yang inspiratif dan membangun iman. Semua cokelat dikumpulkan, lalu dibagi-bagikan. Setiap orang mendapat satu cokelat. Dengan dipandu Hilda sebagai MC, kami semua membuka cokelat yang sudah kami terima sambil membacakan tulisan di dalamnya secara bergantian. Isi tulisannya bermacam-macam, tetapi pada intinya merupakan tulisan yang membangun dan memotivasi bagi setiap kami yang menerimanya. 🙂
Saya senang karena dari persekutuan staf ini saya dikuatkan oleh kebenaran firman-Nya dan bisa lebih dekat lagi dalam membangun relasi dengan teman-teman SABDA. Harapan saya, persekutuan staf ini akan terus dilakukan secara rutin pada waktu-waktu mendatang. Ayo, semangat bersekutu bersama saudara-saudara seiman. Tuhan Yesus memberkati. 🙂
Cetak tulisan ini
April 26th, 2017 - 16:52
Menyenangkan sekali bisa berpartisipasi dalam persekutuan ini. Terberkati juga dengan firman yang disampaikan, senang bisa bertukar cokelat dengan staf yang lain.
July 20th, 2018 - 10:48
Wah persekutuan yang indah, bisa sekalian berkunjung ke rumah kak pio 😀 Sayangnya saya tidak ikut waktu itu 😀 Semoga dilain waktu saya bisa mengikuti persekutuan di salah satu rumah staf YLSA 😀