Blog SABDA
6Apr/160

Tentang Menulis

Awalnya, saya tidak terlalu menyadari kalau saya suka menulis. Akan tetapi, setelah saya pikir-pikir, kegiatan menulis sudah saya lakukan sejak saya masih SD. Mulai dari kegemaran saya menulis biodata diri di buku “diary” teman-teman SD, menulis buku harian saat SMP-SMU, menulis puisi dan cerpen saat kuliah, menulis artikel dan renungan saat sudah bekerja, dan sampai sekarang. Selain menulis, ada kegiatan positif yang dulu sering saya lakukan. Saya suka membaca. Kegemaran membaca ini sebenarnya cukup baik karena saya sudah memulainya sejak SD. Mulai dari majalah anak (Bobo), buku pelajaran, dan cerita anak. Dilanjutkan dengan serial Goosebumps, berbagai cerpen remaja, novel-novel Mira W., komik-komik sampai buku Chicken Soup dalam berbagai seri, kumpulan puisi Remy Silado, buku karya Watchman Nee, dsb.. Ketika SMU, kuantitas membaca saya menurun, dan itu berlanjut sampai kuliah. Saya juga masih bingung apa ya penyebabnya. Mungkin karena terlalu fokus dengan pelajaran atau mata kuliah, jadi sudah capek … hehehe.

Puji Tuhan, seiring berjalannya waktu, saya kembali menemukan keindahan dalam menulis. Saya kangen menulis lagi. Bukan hanya keindahan dalam menulis, melainkan tanggung jawab seorang penulis Kristen, nilai-nilai penting dalam sebuah tulisan, dan bagaimana tulisan kita bisa menjadi berkat bagi orang lain. Inilah yang saya temukan dalam sebuah buletin elektronik e-Penulis yang diterbitkan oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Buletin ini sangat mendorongku untuk kembali menulis, tentunya menulis yang berkualitas. Buletin ini juga menyajikan berbagai informasi dunia literatur Kristen dan umum. Banyak artikel dengan berbagai macam topik, berbagai masalah kebahasaan, informasi seputar situs penulisan, dll. yang disajikan secara rapi dalam buletin ini. Memang tidak serta-merta saya bisa langsung mengaplikasikan informasi yang ada. Akan tetapi, setidaknya ada bekal pengetahuan yang boleh saya kumpulkan untuk saya realisasikan menjadi sebuah tulisan yang berkualitas.

Berawal dari hanya sebagai pembaca buletin e-Penulis, kini saya justru terlibat langsung dalam proses penerbitannya. Mulai tahun 2016 ini, saya menjadi pemimpin redaksi e-Penulis, yang sebelumnya sempat beberapa kali terlibat sebagai staf redaksi. Saya bersyukur atas kesempatan ini dan saya terus rindu untuk bisa mempersembahkan yang terbaik bagi hormat dan kemuliaan Tuhan melalui setiap terbitan e-Penulis. Dalam menjalani panggilan ini, saya belajar banyak hal, baik melalui proses, pemilihan bahan, penulisan, pengeditan, penerbitan, maupun berkorespondensi dengan pelanggan. Semoga saya bisa tetap setia melayani-Nya.

Saya ingin menekankan bahwa wawasan seputar dunia penulisan memang harus ditingkatkan jika kita ingin menghasilkan tulisan yang berkualitas. Akan tetapi, jangan lupa, sebagai penulis Kristen, kita harus memiliki visi dalam menulis. Hidup kita sudah diselamatkan, Allah sudah berbelas kasih kepada kita, hidup kita diperbarui, dan keselamatan kita terima dengan cuma-cuma, itulah yang seharusnya menjadi visi kita dalam menulis supaya tulisan kita bisa menjadi perpanjangan kasih Tuhan. Kiranya banyak pembaca boleh mengenal Kristus dan firman-Nya.

**Tulisan ini juga bisa dibaca di http://pelitaku.sabda.org/tentang_menulis

Santi

Tentang Santi

Santi Lestari telah menulis 55 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.