Traktat TYM di Tangan Anak-Anak Papua
Oleh: Ev. Nicodemus Kaborang, S.Mis.*
Saya, Ev. Nicodemus Kaborang, S.Mis., melayani anak-anak, remaja, dan pemuda di Papua. Awalnya, saya mengirim pesan ke YLSA melalui Facebook untuk meminta bahan traktat untuk misi. Ternyata, YLSA memiliki dua jenis traktat, Hatiku Rumah Kristus” dan “Tuhan Yesus Menyelamatkanmu“. Setelah percakapan demi percakapan terjadi, akhirnya saya memilih dan diperbolehkan untuk mendapatkan traktat “Tuhan Yesus Menyelamatkanmu” sejumlah yang kami butuhkan. Puji Tuhan.
Saya dan rekan-rekan sepelayanan membagikan traktat ini ke anak-anak sekolah, remaja, dan pemuda supaya mereka mengerti kebenaran firman Tuhan. Inilah kerinduan saya. Selain itu, saya juga dapat memakainya sebagai referensi dalam berkhotbah dan pelayanan misi. Saya melayani sebagai Majelis perwakilan Yayasan Pelayanan Pekabaran Injil Indonesia Batu di Papua, yang merupakan buah pelayanan Bapak Petrus Oktavianus. Kantor pusat pelayanan ini di Batu Malang, dan di Papua merupakan kantor perwakilan dari kantor pusat.
Saya memiliki kerinduan dan doa untuk anak-anak Indonesia. Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa, terkhusus gereja, dan lingkungan keluarga. Kami sangat merindukan anak-anak bisa memengaruhi keluarga dan gereja. Oh ya, tanggal 31 Januari 2016, saya sudah menerima kiriman traktat TYM dari YLSA. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus dan berdoa bagi pelayanan YLSA supaya senantiasa diberkati Tuhan. Beberapa hal yang saya lakukan dengan traktat TYM yang saya terima dari YLSA:
1. Membagikan traktat kepada anak-anak dan mereka kelihatan sangat senang sekali menerimanya.
2. Memberikan anjuran supaya traktatnya dipakai dengan baik.
3. Memberikan penjelasan supaya traktat dibaca ketika sampai di rumah saja supaya bisa fokus.
Anak-anak yang tidak bisa membaca juga saya beri traktat. Sebelum saya membagikannya kepada anak-anak itu, saya menjelaskan isi traktat tersebut. Saya juga berpesan supaya ketika sampai di rumah, traktat tersebut diberikan kepada ayah atau ibu supaya mereka membacakannya untuk mereka.
Sekarang ini, pelayanan anak di Papua hanya berupa kegiatan ibadah bersama di tempat-tempat yang berbeda. Pelayanan ini kami lakukan seminggu empat kali. Dengan adanya traktat TYM, anak-anak juga bisa mengerti dan bisa memahami mengenai keselamatan, sebab banyak anak-anak masih ragu akan keselamatan mereka. Sebenarnya, yang menjadi fokus utama pelayanan di Papua adalah anak-anak, remaja, dan pemuda karena di Papua tingkat kejahatan begitu tinggi dan tingkat pelaku free sex dan narkoba juga tinggi. Itulah yang menjadi pergumulan kami bersama. Dukung dalam doa untuk pelayanan kami di Papua supaya saya bisa melakukan follow up terhadap anak-anak yang sudah menerima traktat. Saya berharap ada kesaksian iman di tengah-tengah mereka. Saya juga berdoa agar pelayanan YLSA terus maju di dalam Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.
Cetak tulisan ini
Leave a comment