Kesempatan Melayani Bersama YLSA
Perasaan manusia selalu paling murni dan paling bersinar di jam pertemuan dan perpisahan. (Jean Paul Richter)
Saya bangga pernah menjadi bagian dari tim YLSA dan melewati momen pertumbuhan rohani saya bersama YLSA. Bagaimana tidak? Selama ini, YLSA telah banyak memperlengkapi para pelayan Tuhan. Di YLSA, saya pun banyak menemukan dan belajar hal-hal baru yang tidak pernah saya temui di tempat lain, seperti yang pernah Benny katakan “…karena YLSA adalah pelayanan yang unik…”. YLSA percaya bahwa semua diciptakan untuk kemuliaan Tuhan, termasuk teknologi. Teknologi juga harus digunakan untuk memuliakan Tuhan.
Sebelumnya, saya bekerja selama hampir delapan tahun di bidang IT. Saya rindu membagikan apa yang sudah Tuhan percayakan kepada saya untuk melayani. YLSA mewujudkan harapan saya dan saya senang sekali selama di YLSA saya bisa dipakai Tuhan menjadi alat kemuliaan-Nya.
Well, bagi saya, tahun 2013 adalah masa-masa memulai pelayanan. Sebagai staf di YLSA, saya mengerjakan tugas-tugas pelayanan; sebagai pelayan Tuhan di gereja, saya melayani jemaat; sebagai suami, saya adalah pemimpin dalam rumah tangga; sebagai seorang guru, saya menyemangati murid-murid dan melewatkan banyak hal seiring pertumbuhan mereka. Ya, bagi saya, semuanya itu terasa sangat berarti sepanjang tahun 2013 ini. Dan, ketika semuanya itu saya lakukan, sebuah kerumitan yang saya sebut sebagai “masalah” tiba-tiba datang tanpa saya sadari. Ya, saya tahu sebenarnya semua hal terjadi atau datang atas dasar sebab-akibat. Dan, sebab-akibat itu tiba-tiba tampak nyata sekali di depan saya setelah “masalah” datang. Namun, bagi saya, prioritas utama adalah keluarga. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya jika keputusan yang saya ambil tampak baik untuk saya pribadi, padahal saya mengabaikan keluarga. Bagi saya, keluarga menjadi tempat pertama saya belajar melayani Tuhan.
Tahun 2013, Tuhan juga menumbuhkan kecintaan saya terhadap beberapa hal. Yang utama adalah semakin cinta Tuhan. Selain itu, saya juga semakin mencintai keluarga, pekerjaan, dan yang paling aneh buat saya adalah mencintai negeri ini (ini aneh atau bukan ya?). Sebelumnya, saya tidak pernah sebesar ini mencintai negeri Indonesia. Saat itu, 15 November 2013, saya bangga dengan Indonesia, saat nama Indonesia disebut dan bendera merah putih mini dikibar-kibarkan di antara negara lain. Rasanya, selama ini saya kurang mengucap syukur telah tinggal di tanah Indonesia dan minum airnya. Tiba-tiba, mata saya berkaca-kaca di tengah kerumunan orang.
Saya mengucap syukur dipertemukan dengan YLSA, beserta pimpinan dan semua stafnya. Terima kasih telah memberikan saya kesempatan bertumbuh dan berkembang secara rohani dalam pelayanan. Terus maju dalam pelayanan dan menjadi berkat melalui teknologi. Sampai jumpa di pelayanan-pelayanan selanjutnya.
Cetak tulisan ini
January 30th, 2014 - 07:39
Ya, selamat berjumpa kembali dalam pelayanan berikutnya, Pak Joko. 🙂
Senang bisa berjumpa dan melayani bersama Pak Joko. Makasi juga ya Pak saya sudah banyak diajarkan dan dibantu dalam banyak hal. 😀
Terus berkarya bagi Tuhan dan bangsa ini ya, Pak! Dan, jangan lupa sering-sering main ke YLSA dan kembali melayani bersama di lain kesempatan. Tuhan Yesus senantiasa memberkatimu!
February 12th, 2014 - 13:12
Sampai jumpa lagi, Mas Joko.
Meskipun di tempat lain, kiranya Mas Joko tetap mengerjakan bagian yang Tuhan telah percayakan kepada Mas Joko. Tuhan memberkati.