Blog SABDA
12Dec/141

Melayani Eyang-Eyang di Komsel Bibis Luhur

Sore itu, tanggal 9 Oktober, sekitar pkl. 16.30, saya janjian bertemu dengan Pak Berlin dan Ayub di depan UTP (Universitas Tunas Pembangunan). Begitu bertemu, segera saja kami meluncur ke TKP, yaitu di salah satu kampung Bibis Luhur, tempat akan diadakannya persekutuan Kelompok Sel Gereja GBT El Shaday Sinongko Wilayah Karanganyar Barat. Di sana, kami akan mengadakan roadshow publikasi dengan mengisi renungan di acara persekutuan yang rutin diadakan oleh anggotanya setiap hari Kamis itu. Oh ya, Mei, salah satu teman kami, juga ikut datang untuk acara tersebut.

Belum ada orang yang datang ketika kami sampai. Hanya ada dua orang Bapak, yaitu Bapak Kiswanto dan Bapak Santoso, yang segera pergi ketika melihat kami datang. Lhooo??? Oh, ternyata, mereka pergi dengan mobil untuk menjemput anggota persekutuan. Kami berempat pun segera menyiapkan diri untuk mengisi acara, sebelum akhirnya mobil yang menjemput anggota persekutuan datang. Ternyata, kebanyakan anggota persekutuan itu adalah kaum wanita dan sudah berusia lanjut, di atas 60, bahkan 70 tahun. Itulah mengapa mereka perlu dijemput dengan mobil. Tidak lama kemudian, acara persekutuan segera dimulai setelah hampir semua anggotanya, yang berjumlah sekitar 20-an orang itu hadir. Doa, pujian, serta ruang kesaksian dari anggota persekutuan mengawali acara persekutuan, dan setelah perkenalan, tibalah giliran kami untuk menyampaikan materi.

Presentasi diawali oleh Pak Berlin yang memperkenalkan tentang Yayasan Lembaga SABDA. Karena kelompok persekutuan ini beranggotakan orang-orang yang sudah lanjut usia, maka nama YLSA tentu asing bagi mereka. Namun, Pak Berlin dengan usahanya yang maksimal berusaha menjelaskan tentang apa itu YLSA, dan dalam bidang apa YLSA bergerak melakukan pelayanannya di tengah-tengah ladang Tuhan. Tidak mudah memang menjelaskan sesuatu yang berbau teknologi informasi kepada mereka yang sudah sepuh dan mungkin malah tidak pernah bersinggungan sama sekali dengan dunia IT. Namun, dengan lebih menekankan kepada fungsi dan kelebihan dari produk-produk yang dimiliki YLSA, eyang-eyang serta Bapak dan Ibu yang hadir pun jadi lebih paham mengenai apa yang dimiliki dalam produk-produk pelayanan YLSA.

Setelah Pak Berlin selesai menjabarkan tentang YLSA dan produk-produk pelayanannya, giliran saya untuk memberikan renungan. Setelah dibuka dengan doa, saya pun mulai membawakan renungan yang bertema, “Siapa Setia, Mendapat Upah”. Sesuai dengan misi roadshow publikasi yang kami selenggarakan, maka saya mengambil bahan-bahan untuk materi renungan tersebut dari materi publikasi yang ada di situs YLSA, yaitu dari renungan Alkitab SABDA dan bahan silabus PESTA. Tampaknya sih, eyang-eyang putri suka mendengar saya berceloteh selama sekitar dua puluh menit itu sebab mereka tampak manggut-manggut, bahkan ada yang menanggapi dengan panjang lebar mengenai kesaksian hidupnya sebagai respons dari renungan yang saya bawakan. 😀

Setelah selesai menyampaikan renungan, kembali Pak Berlin mengambil alih acara untuk menekankan fungsi dari audio Alkitab serta dorongan untuk menggunakannya kepada para peserta yang hadir. Karena mereka akan kesulitan untuk menggunakannya, maka Pak Berlin dan teman-teman menyarankan agar mereka meminta bantuan dari anak, cucu, kerabat atau tetangga jika ingin mendengarkan Audio Alkitab dari kami. CD Audio Alkitab pun kami bagi-bagikan kepada sebagian peserta yang hadir, yang kebanyakan meminta CD Audio Alkitab Bahasa Jawa dan Terjemahan Baru (Indonesia). Tidak lama kemudian, acara persekutuan pun berakhir, dan kami pun pulang dengan membawa berkat baru dan pengalaman baru, yaitu bersekutu dan melayani eyang-eyang yang setia terhadap imannya di usia senja mereka. 🙂

Okti

Tentang Okti

Okti Nur Risanti telah menulis 47 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (1) Trackbacks (0)
  1. Kalau publikasi melakukan roadshow, audience-nya bisa macam-macam ya. Mulai dari anak-anak dan remaja sampai orang-orang tua lanjut usia. Hmmm … tampaknya ini jadi kesempatan sekaligus tantangan pelayanan yang sangat baru bagi tim publikasi. Kira-kira siapa lagi yang bakal ditemui oleh tim publikasi tahun ini ya?? ^^


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.