Oleh: Bayu dan Yulia

Saya “orang baru” di YLSA karena baru 3 Desember 2012 bergabung. Saat pertama mendengar kata “Raker”, langsung ada banyak pertanyaan di otak saya. Pandangan pertama yang melintas dalam pikiran saya adalah acara yang kaku dan penuh dengan ketegangan dan terjadi perdebatan untuk mempertahankan pendapatnya. Sebagai staf baru, saya bingung apa yang harus saya lakukan. Tetapi pada waktu mengikutinya, saya merasakan hal yang lain. Santai tapi serius dan tetap memerhatikan waktu. Setiap sesi diawali dengan pujian dan doa. Hal itulah yang membuat saya merasakan bahwa dalam raker ini YLSA selalu mengutamakan TUHAN.

Hari pertama Raker adalah Kamis, 10 Januari 2013. Pagi-pagi sekali, kami berempat (teman-teman yang tinggal di mess YLSA dan Pak Joseph) masih mengangkat meja besar-besar dan berat ke kantor Griya SABDA yang akan dipakai untuk Raker (tempat yang juga dipakai untuk acara Natal YLSA yang lalu). Kami bersyukur karena ruangan cukup besar sehingga penataan meja dan kursi tidak menjadi masalah. Ada empat meja besar yang masing-masing dipakai untuk Div. Web dan Multimedia, Div. ITS, Div. Publikasi dan Komunitas, dan Div. PESTA. Ada tambahan satu meja yang lebih kecil dipakai untuk Mbak Evie dan Ade. Ade adalah staf paling ‘gres’ di YLSA karena baru masuk pada hari kita mulai Raker.

Acara Raker dimulai sedikit setelah pkl. 08.00 karena sebelumnya kami masih harus menyiapkan 2 LCD dan memasang laptop di masing-masing meja untuk mengetik notulen Raker. Sedangkan tim konsumsi juga masih sibuk menyiapkan semua keperluan minum dan makan pagi. Sebuah pujian dan ibadah pembukaan adalah acara yang menandai dimulainya Raker, sebagai salah satu bentuk menyerahkan hati seluruh staf YLSA kepada Tuhan agar tangan-Nya-lah yang akan memimpin, sehingga apa yang disampaikan dan diputuskan selama Raker ini dapat seturut dengan hati Tuhan. Persiapan Raker sebenarnya sudah dimulai akhir 2012 yang lalu, ketika setiap divisi diminta untuk membuat laporan tahunan. Kesibukan semakin terasa awal tahun 2013 menjelang hari Raker yang akan diadakan tgl. 10 — 12 Januari 2012.

Sepanjang hari pertama Raker, kami akan mendengarkan presentasi Laporan Tahunan 2012 dari masing-masing divisi, apa saja yang telah dicapai pada 2012, apa yang masih belum terwujud/kegagalan, faktor-faktor apa yang mendukung dll.. Setelah memberikan presentasi, maka Bu Yulia akan melanjutkan memimpin dengan meminta divisi-divisi lain mengajukan pertanyaan dan komentar. Dengan demikian, setiap divisi bisa ikut aktif terlibat. Semua pertanyaan, jawaban, usulan dan komentar juga dicatat oleh notulis yang langsung ditampilkan di layar LCD pertama. Sedangkan LCD yang kedua dipakai untuk menampilkan presentasi-presentasi laporan divisi. Untuk menolong kami semua tetap semangat, maka disediakan juga waktu ‘break’ (snack dan teh/kopi) dan juga acara permainan. Ini adalah sesi yang sangat saya suka karena dapat meregangkan otot-otot setelah duduk terus seharian.

Dari catatan notulis, saya melihat hasil laporan sangat positif. Ada banyak pencapaian dan juga ada banyak usulan bagaimana melanjutkan pelayanan dengan lebih baik di tahun depan. Puncak dari usulan-usulan tersebut adalah lahirnya 2 Divisi baru di YLSA, yaitu Divisi Humas dan Divisi Training. Namun, kami masih belum jelas siapa staf yang akan memegang divisi-divisi tersebut. Kami hanya beriman bahwa Tuhan yang akan mengirim hamba-Nya. Hari pertama Raker ditutup dengan komitmen masing-masing staf untuk tetap setia melayani Tuhan di YLSA.

Raker hari kedua, dijadwalkan untuk mempresentasikan Rencana Kerja 2013. Namun sebelumnya, kami terlebih dahulu mengawali dengan membaca firman Tuhan dan berdoa untuk masing-masing divisi. Banyak hal yang disampaikan dalam presentasi Rencara Kerja 2013 — harapan/mimpi dari masing-masing divisi, tugas-tugas rutin dan nonrutin yang akan dikerjakan, lalu pembagian tugas staf di masing-masing divisi, serta kebutuhan divisi tahun depan. Pada hari kedua ini, cara penyampaian presentasi berbeda dari hari pertama. Pada hari kedua, presenter hanya maju untuk menanggapi pertanyaan dari teman-teman divisi lain karena masing-masing divisi telah memunyai “handout” presentasi, sehingga suasana menjadi hidup karena setiap peserta dapat memberikan tanggapan, pertanyaan dan usulan. Menurut pemimpin, hasil Rencana Kerja 2013 ini belum maksimal karena banyak sekali rencana yang masih kurang jelas dan belum ada jadwal pengerjaan. Karena itu, setelah Raker akan ada tindak lanjut dengan membuat jadwal kegiatan kerja YLSA 2013. Wah… kayaknya PR-nya masih banyak.

Pada menjelang berakhirnya Raker hari kedua, Bu Yulia ingin melihat seberapa serius semua staf menanggapi usulan untuk YLSA membuka Divisi Humas dan Training di tahun 2013. Karena itu, peserta dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok laki-laki dan perempuan. Masing-masing dalam waktu 30 menit diminta untuk membuat proposal Div. Training (laki-laki) dan Div. Humas (perempuan) dan dipresentasikan. Ternyata Div. Humas memang lebih siap dan Mbak Evie didaulat untuk menjadi koordinator Div. Humas dan Ade, staf YLSA yang paling baru, akan membantu menjadi sekretarisnya. Sedangkan proposal Div. Training akan digodok lagi, dan sambil jalan akan terus menantikan jawaban Tuhan untuk mengirim staf baru.

Setelah melewati 2 hari penuh yang melelahkan, maka pada hari yang ketiga, kami semua mengawalinya dengan membaca firman Tuhan dan berdoa bersama bagi setiap staf di YLSA agar Tuhan memberi kekuatan. Hari terakhir ini hanya akan berakhir hingga makan siang dan acaranya juga lebih santai karena kami akan mendapat dua buah training. Yang pertama, training “SMART” yang adalah singkatan dari “Specific, MeasureAble, Achieveble, Realistic, Timely”. Training ini untuk mempersiapkan tindak lanjut Raker yang masih harus kami kerjakan, tujuannya adalah agar setiap staf dapat menerapkan SMART dalam membuat rencana kerja maupun kehidupan pribadi. Yang kedua adalah training tentang cara bagaimana membuat “pikiran selalu aktif dan tidak ‘mandeg'”. Training dari Bu Yulia ini berupa pertanyaan-pertanyaan untuk mengetes apakah pikiran kita hidup, kritis dan aktif. Kebanyakan orang ternyata terkurung pada pola pikir yang cenderung tidak berkembang (in the box) dan tidak kreatif (out of the box). Acara Raker ditutup dengan presentasi oleh Kak Kusuma yang menampilkan contoh kutipan-kutipan ucapan terima kasih dari para mitra YLSA dan juga para pengguna produk-produk dan bahan YLSA, yang diambil dari Facebook Comment yang ternyata ada ratusan jumlahnya.

Dari 3 hari Raker YLSA, yang paling mengesankan bagi saya adalah hari ketiga, saat mendapatkan training yang membuat saya harus lebih berkembang lagi. Juga, presentasi Kak Kusuma yang membuat saya bersyukur karena banyak orang Kristen yang telah menggunakan produk dan bahan-bahan dari YLSA. Tetapi ternyata bukan hanya orang Kristen, karena mereka yang non-Kristen juga menggunakan bahan-bahan dari YLSA. Saya merasa itu semua karena anugerah, kemurahan, dan kekuatan dari Tuhan saja. Saya merasa mendapat semangat dan motivasi baru untuk pelayanan saya di YLSA. Kami menutup Raker dengan bersama-sama bersyukur akan kebaikan Tuhan dan pemeliharaan Tuhan bagi pelayanan YLSA.

Terima Kasih YLSA. GBU 🙂