Pelayanan SABDA di Pontianak
Bersyukur kepada Tuhan karena pada tanggal 26 — 29 April 2017, tim SABDA (saya dengan Ibu Yulia) mendapat kesempatan mengadakan roadshow ke Pontianak di tiga tempat, yaitu di STT Pontianak, acara IVEC, dan GKNI Pniel. Kami berangkat dari tempat yang berbeda. Saya berangkat dari Solo, sedangkan Bu Yulia berangkat dari Kupang bersama rombongan peserta IVEC dari luar negeri (seperti Taiwan, Hongkong, Amerika, Kanada, dan lain-lain).
Sesampainya di bandara Supadio, Pontianak, saya bertemu Bu Yulia dan langsung keluar bandara untuk menjumpai tim dari STT Pontianak yang sudah siap menjemput kami. Di STT Pontianak, kami akan memberikan pelatihan Software SABDA dan #Ayo_PA kepada lebih dari 100 mahasiswa dan beberapa dosen yang ikut hadir. Saya dibantu oleh Ronny, salah satu mahasiswa di sana, untuk menginstal Software SABDA pada laptop para peserta dan membantu jika ada yang mengalami kesulitan. Saya berharap 4 jam presentasi yang dibawakan oleh Bu Yulia dapat menjadi bekal berharga bagi para peserta dalam menggali firman Tuhan dan menyampaikan kebenaran di ladang yang Tuhan percayakan nanti.
Usai acara, kami diantar oleh Bapak Herwin, Dekan I STT Pontianak, ke rumah retret Tirta Ria, tempat berlangsungnya acara IVEC yang diselenggarakan tgl. 26 — 28 April 2017. Jumlah peserta yang mengikuti acara tersebut lebih dari 200 orang. Selain 30 peserta dari luar negeri dan 10 peserta dari Jawa, sebagian besar adalah peserta dari berbagai gereja di Pontianak (seperti GKNI Pniel, GKKB, GPPIK, dll.) dan luar Pontianak (Singkawang, Ngabang, dll.). Selama acara berlangsung, tim SABDA membuka booth untuk membagikan produk-produk SABDA agar para peserta dari Pontianak juga mendapat berkat.
Pada 27 April 2017, pkl. 11.00, Ibu Yulia menjadi pembicara untuk menyampaikan tentang bagaimana menjalankan “Misi pada Era Digital”. Karena peserta dari luar negeri kebanyakan berbahasa Chinese, maka hampir seluruh acara diterjemahkan dalam bahasa Mandarin, termasuk materi Bu Yulia. Meskipun penerjemah terbata-bata, hal itu tidak menghalangi materi disampaikan secara lengkap. Ini terlihat dari respons peserta setelah presentasi. Beberapa dari mereka menyampaikan ke Ibu secara langsung, sedangkan yang lain mendiskusikannya di depan booth tentang era digital dan mengaitkannya dengan bahan-bahan yang kami miliki. Di sana, saya melihat bagaimana Tuhan membukakan wawasan baru kepada mereka tentang ladang misi yang hampir terlupakan oleh mereka, yaitu ladang misi dunia digital.
Pada acara tersebut, saya juga mendapatkan beberapa teman baru yang memiliki ketertarikan dalam dunia pelayanan anak, yaitu Elisa (yang bergabung dalam pelayanan bimbel GKNI Pniel) dan Yudi (yang sedang aktif mencari bahan untuk panggung boneka bagi anak sekolah minggunya). Dari pengalaman mereka, saya turut merasakan pemeliharaan serta kasih Tuhan kepada anak-anak yang dipercayakan kepada kami. Sungguh merupakan kesempatan berharga untuk melihat seorang anak dapat bertumbuh dan berkembang menjadi orang yang mengasihi Tuhan.
Pada 28 April, pkl. 14.00, acara IVEC selesai. Para peserta dari luar kota, luar pulau, dan luar negeri kembali ke tempat masing-masing, sedangkan kami melanjutkan pelayanan ke GKNI Pniel. Di gereja ini, SABDA memberikan pelatihan #Ayo_PA! yang dihadiri oleh jemaat dan anak-anak muda GKNI. Beberapa peserta dari gereja itu juga menjadi panitia pada acara IVEC sehingga kami tidak merasa asing lagi. Selain itu, hadir juga Pak Dedi dari GPPIK. Acara dibuka dan ditutup oleh Ibu Liliana, Gembala Sidang gereja ini. Saya terkesan dengan perhatian para peserta dalam mengikuti pelatihan #Ayo_PA!. Kiranya dengan pelatihan ini, kecintaan akan firman Tuhan dapat semakin menguatkan jemaat, terutama dengan bantuan teknologi.
Pagi-pagi benar, pada 29 April 2017, kami bergegas ke bandara untuk kembali ke Solo melalui Yogyakarta. Pesawat sempat mengalami delay 2 jam lebih. Sesampainya di Yogyakarta, kami transit ke Solo dengan menggunakan kereta api. Saya bersyukur untuk setiap pengalaman dan kesempatan, juga teman-teman baru yang Tuhan berikan selama roadshow di Pontianak. Kiranya semua yang sudah dibagikan dapat menjadi berkat dan nama Tuhan dimuliakan. Soli Deo Gloria!
Cetak tulisan ini
Leave a comment