Kreatif, Konsisten, dan Komitmen: Kunci Pelayanan di Situs Berbagi Video
Oleh: Rinto Ari N*
Saya mengaminkan bahwa firman Tuhan senantiasa tepat dan relevan di segala keadaan dan zaman. Akan tetapi, teknologi dan gaya hidup terus berubah dengan cepat. Karena itu, menurut saya, media penyampaian kebenaran firman Tuhan harus terus dikembangkan supaya bisa diterima oleh zamannya, contohnya, saat ini kita harus bisa beradaptasi dengan perkembangan di dunia maya. Tren demi tren silih berganti mewarnai dinamika dunia maya. Mulai dari penggunaan email, situs, media sosial (medsos) hingga situs berbagi video, semuanya terus mewarnai kehidupan masyarakat saat ini.
Setelah dunia maya diramaikan dengan tren media sosial Facebook, Twitter hingga Instagram, ke depannya saya pikir orang akan semakin tidak puas. Mereka tidak hanya ingin mendapatkan informasi terbaru melalui tulisan dan gambar, tetapi juga video. Wahana audio-visual yang satu ini memang semakin memanjakan penikmatnya. Mereka tidak hanya bisa membayangkan, tetapi mendapatkan penyajian langsung atas apa yang disampaikan.
Untuk mendapatkan video, sekarang orang bisa mendapatkannya dengan mudah dari situs layanan berbagi video di internet. Dari puluhan hingga ratusan situs berbagi video di internet, Youtube merupakan situs yang terhitung paling populer. Setahu saya, meski baru memulai debutnya pada Mei 2005, namun Youtube telah melejit menjadi situs berbagi video terpopuler. Tidak salah kalau setahun setelah lahir, Youtube diakusisi oleh Google untuk menjadi anak perusahaannya.
Popularitas Youtube menurut saya sangat mencengangkan. Misalnya saja perusahaan analisis traffic web di internet, Alexa menempatkan Youtube sebagai situs paling banyak diakses kedua setelah Google — yang merupakan perusahaan induknya sendiri. Peringkat serupa juga terjadi di Indonesia di mana Youtube menempati peringkat ketiga setelah google.com dan google.co.id — yang juga merupakan induk dari Youtube sendiri. Kepopuleran Youtube mengalahkan Facebook sebagai situs medsos terpopuler yang sempat merajai internet beberapa waktu belakangan.
Dari pengamatan saya, salah satu sebab mengapa Youtube begitu populer saat ini adalah orang bisa menonton nyaris apa pun sesuai dengan yang mereka inginkan, baik itu hiburan, musik tutorial, jalan-jalan, maupun ilmu pengetahuan. Popularitas ini juga terlihat dari pertumbuhan durasi menonton Youtube yang naik sekitar 130 persen. Yang luar biasa, hal ini juga diimbangi dengan pertumbuhan para pembuat video yang mencapai 600 persen. Hebatnya lagi, pertumbuhan creator video ini paling pesat terjadi di wilayah Asia-Pasifik termasuk Indonesia. Hal ini terjadi karena mulai membaiknya infrastruktur teknologi komunikasi di Indonesia. Saya melihat sebagian besar wilayah Indonesia saat ini telah bisa menikmati layanan akses data berkecepatan tinggi sehingga menonton video melalui layanan internet menjadi hal yang lumrah.
Bagaimana hubungan kemajuan ini dengan dunia pelayanan? Sejatinya, segmen rohani Kristen di situs berbagi video termasuk Youtube, menurut saya, sudah cukup banyak, terutama sumber dari luar negeri. Mulai dari lagu rohani, kesaksian, khotbah, hingga rekaman ibadah banyak menghiasi internet sejak lama. Tetapi, di Indonesia kondisinya sedikit berbeda meskipun konten sudah mulai berkembang, tetapi sebagian besar masih berupa lagu rohani. Lantas, bagaimana dengan layanan Alkitab? Jangan khawatir. Di situs berbagi video, saya lihat hal ini juga ada meski jumlahnya belum cukup banyak.
Hal ini tentu menjadi peluang bagi SABDA untuk melayani dan menjangkau secara lebih luas lagi. Adalah langkah yang patut diapresiasi ketika SABDA mulai memiliki saluran di situs berbagi video. Namun, menurut saya diperlukan langkah konkret untuk membuatnya lebih optimal. Dengan perjalanan panjang SABDA sebagai penyedia berbagai sumber berbasis Alkitab, saya yakin tidak menjadi masalah serius dalam hal menyediakan dan mengolah kontennya. Yang perlu menjadi perhatian adalah sumber daya manusianya yang perlu dipersiapkan secara lebih intens.
Dalam hal melayani di situs berbagi video, ada tiga hal yang ingin saya tekankan sebagai pilar. Yang pertama adalah kreativitas. Banyaknya sumber bahan yang dimiliki SABDA tentu menjadi modal berharga untuk melakukan pelayanan. Kreativitas berperan dalam mengolah dan menyajikan berbagai bahan tersebut agar menarik perhatian penonton. Langkah nyata pertama yang bisa dilakukan adalah memperbaiki halaman utama saluran SABDA agar tampil lebih segar. Berikutnya, penyegaran konten yang disajikan. Berbagai sumber SABDA bisa diindeks dan diberikan label kategori, lalu diunggah dalam saluran atau subsaluran yang sesuai.
Pilar berikutnya adalah konsisten. Hal ini sangat penting karena bermain di ranah situs berbagi video berarti menjanjikan kepercayaan kepada penonton. Untuk itu, saluran SABDA diharapkan dapat secara konsisten mengunggah konten baru. Tidak harus setiap hari, minimal setiap minggu diharapkan ada bahan baru sehingga penonton senantiasa mendapatkan bahan yang segar. Dalam hal konsistensi ini, pengelola saluran juga harus memiliki jadwal pasti tentang kapan SABDA akan mengunggah video baru. Apabila pelanggan dan penonton sudah tahu, tentu mereka tidak akan kebingungan tentang kapankah bahan baru akan tersedia.
Yang terakhir adalah komitmen. Membangun kepercayaan penonton tidak bisa dilakukan dalam sehari atau dua hari. Karena itu, komitmen pengelola saluran SABDA untuk mengolah dan menampilkan bahan baru sangat diharapkan.
Cetak tulisan ini
April 26th, 2017 - 17:10
Wow keren! dengan melayani dan menjangkau melalui video di situs berbagi video akan menjadi daya tarik yang besar di masa depan karena dengan video kita bukan hanya mendapatkan audio tetapi juga visual yang tentunya sangat disukai generasi Z di zaman ini.