Berkat di Balik Layar AYT: Catatan Editor
Tidak terasa, sudah dua tahun lebih saya mengerjakan AYT. Dari yang awalnya berpikir, “Aku? Ngedit Alkitab? Ga salah nih?” kemudian jadi berpikir “Wuih, Tuhan baik banget, kasih kesempatan ini.” Lalu, berkali-kali tergoda berpikir, “Duh, bosan kerjakan AYT tiap hari,” sampai akhirnya jadi sering update status di FB karena mendapat berkat saat mengedit. Begitulah, seperti halnya setiap pekerjaan atau kegiatan, pastilah ada “ups and downs”-nya, demikian juga proses yang saya alami dalam mengerjakan AYT. Jika sampai sekarang saya masih setia dan punya passion untuk mengerjakannya, itu pastilah karena pertolongan Tuhan dan karena memang ada banyak berkat di balik pengerjaannya.
Berbicara tentang berkat mengerjakan AYT, wah, sudah tak terhitung lagi banyaknya. Setiap kitab yang saya kerjakan selalu membawa berkat dan pelajaran yang berharga. Mulai dari kitab Pengkhotbah, sampai kepada kitab 1 Tawarikh yang sekarang sedang saya kerjakan, semua membawa kekhasan, keindahan, serta ceritanya sendiri. Saat dan setelah mengerjakan kitab-kitab tersebut, banyak pemahaman baru yang saya peroleh tentang Tuhan, tentang karya-Nya, cara-Nya bekerja, maksud dan tujuan-Nya, serta kebaikan dan pemeliharaan-Nya terhadap umat-Nya. Hal-hal tersebut kurang muncul ketika saya membaca Alkitab dalam PA atau Saat Teduh pribadi dengan mengikuti ayat panduan dari bahan renungan yang biasanya diberikan secara random. Mengedit AYT setiap hari secara runut membuat kami dapat memahami sebuah Kitab secara menyeluruh, dalam gambar besar, dan dalam konteks yang sesungguhnya terjadi pada saat itu.
Berkat lainnya yang saya dapat dalam mengedit AYT adalah melihat tangan Tuhan bekerja di sepanjang sejarah manusia melalui berbagai pribadi. Meskipun banyak tokoh dalam kitab yang saya baca sering mengalami kegagalan atau kejatuhan dalam hidup dan imannya, tetapi tidak ada satu pun rencana Tuhan yang gagal. Dengan mengerjakan AYT, saya dapat melihat dengan jelas bahwa Allah berkarya dan terlibat dalam setiap peristiwa umat-Nya, melalui berbagai cara, tindakan, pribadi, keputusan, dan pilihan yang diambil seseorang. Kisah Samson, Samuel, Saul, Daud, Salomo, dan berbagai pribadi lainnya memaparkan dengan jelas bagaimana hal itu terjadi. Manusia memang sering kali tidak setia, tetapi kesetiaan Tuhan sudah pasti tidak perlu dipertanyakan.
Oh ya, jika ditanya tentang kitab dan tokoh yang paling berkesan selama pengerjaan AYT, kitab 1 dan 2 Samuel serta tokoh Daud menjadi favorit saya. Mengapa? Karena di dalam kedua kitab tersebut, kita dapat melihat perjalanan seorang pribadi, dari bukan siapa-siapa hingga menjadi seorang tokoh besar untuk menggenapi rencana Allah. Kisah hidup Daud yang penuh dengan perjuangan dan pergumulan bersama dengan Tuhan bisa saya katakan sebagai salah satu kisah epik besar, yang mungkin hanya dialami oleh segelintir orang di sepanjang sejarah dunia. Menyimak perjalanan hidupnya (yang kemudian diperjelas dengan beberapa artikel dan renungan di luar AYT), saya tak menjadi heran jika mendengar Daud disebut sebagai “The man after God’s own heart” alias pribadi yang diperkenan Tuhan. Di luar beberapa kekurangan dan dosa yang diperbuatnya, Daud sungguh adalah pribadi besar yang amat mengasihi Allah, yang kemudian menampakkannya dalam banyak aspek hidupnya. Kitab Mazmur menjadi kitab yang sangat kontekstual di sepanjang sejarah dalam mengungkapkan pengenalan seorang pribadi akan Tuhan, dan Daud sendiri selalu menjadi tolok ukur kesetiaan bagi keturunannya yang berulang kali difirmankan oleh Tuhan.
Satu blog sudah pasti tidak akan cukup untuk mengulas pekerjaan dan kegiatan kami yang terlibat dalam proyek AYT. Karena itu, untuk terus dapat mengikuti cerita dan pengalaman seru dalam mengerjakan AYT, baca juga blog-blog AYT dari para editor lainnya dan bergabunglah di komunitas Facebook AYT dan Twitter AYT . Lalu, jangan lupa untuk berdoa bagi kami semua yang terlibat dalam proyek AYT sehingga yang terbaik dapat kami berikan demi kemuliaan nama Tuhan. Semangat!
Dapatkan Apps AYT dalam situs Android SABDA dan Play Store. Gratis!
Cetak tulisan ini
Leave a comment