Blog SABDA
16Sep/152

Kesaksian Magang: Terima kasih SABDA

Oleh: Andi Susanto*

Saya Andi Susanto, mahasiswa Teknik Informatika UK Petra Surabaya. Ini cerita saya selama magang di Yayasan Lembaga SABDA.

Berkat yang luar biasa Tuhan berikan kepada saya selama 2 bulan menjalani magang di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Jujur, ketika mencari tempat magang, tidak sepintas pun muncul dari pikiran saya untuk magang di SABDA. Ketika itu, saya dan teman magang saya (Kevin) mengajukan permohonan magang ke beberapa perusahaan di Surabaya. Rencananya, cari yang dekat-dekat saja karena kami tinggal di Surabaya. Namun, Tuhan punya rencana lain. Semua perusahaan tempat kami mengajukan permohonan magang banyak yang sudah tidak menerima staf magang. Intinya, saya dan Kevin ditolak. Dari situ, kami berdiskusi dan mulai mengajukan permohonan magang lagi di beberapa tempat, salah satunya adalah SABDA. Ternyata, SABDA adalah jawaban yang Tuhan berikan bagi kami. Singkat kata, kami diterima magang dan mulai menjalani proses magang selama 2 bulan sejak tanggal 22 Juni 2015.

Keberangkatan ke SABDA merupakan pengalaman pertama saya ke Solo. Namun, saya bersyukur karena di tempat baru inilah saya dapat bertumbuh dan berkembang, secara jasmani maupun rohani. Ada banyak hal yang saya dapatkan, baik itu teman, pengalaman, pelajaran, dan juga pelayanan. Teman-teman di SABDA baik sekali meskipun saya pendatang baru di tempat ini. Kami sempat bereksplorasi dan jalan-jalan bersama melihat keindahan alam di Tawangmangu, kuliner di banyak tempat, futsal, berenang, dan bermain bersama di mess. Sungguh, tidak seperti yang saya bayangkan. Saya pikir, magang di SABDA akan sangat membosankan, tetapi ternyata justru sangat menyenangkan! Jika dibandingkan dengan teman saya yang magang di tempat lain, mungkin saya lebih beruntung. 😛

Saya juga bersyukur karena mendapat kesempatan untuk mengikuti roadshow SABDA di SAAT, Malang dan di GKA Gloria Pacar, Surabaya. Di sana, kami dapat belajar untuk melayani Tuhan dan menjadi berkat dengan menginstalkan aplikasi Android SABDA di gawai peserta KMS 3 dan jemaat di GKA Gloria. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat berguna untuk menunjang pertumbuhan rohani para penggunanya. Dalam roadshow tersebut, saya juga disadarkan bahwa teknologi itu berasal dari Tuhan dan harus dikembalikan untuk kemuliaan Tuhan. Teknologi dapat digunakan sebagai sarana untuk memperlebar Kerajaan Allah di bumi ini.

Banyak sekali hal yang dapat saya pelajari dan syukuri, baik dari segi teknis maupun spiritual. Saya bersyukur karena di SABDA, saya belajar hal baru. Salah satunya adalah proyek yang saya dan Kevin kerjakan, yaitu membuat “Single Page Application with AngularJS” untuk situs publikasi SABDA. Kenapa hal baru? Saya belum pernah belajar atau mendengar tentang “Single Page Application” di bangku kuliah. Apa itu “AngularJS”? Apa itu publikasi SABDA? Saya dan Kevin pun mulai belajar perlahan-lahan dan berusaha memahaminya sehingga kami dapat berhasil menyelesaikan proyek yang diberikan. Bisa dibilang tugas itu merupakan tantangan/kesulitan terberat yang saya alami. Namun, karena besar kasih anugerah Tuhan bagi saya dan Kevin, Tuhan turut bekerja dan memampukan kami sehingga dapat belajar dan bertumbuh melalui proses tersebut. Saya juga ingat pesan yang disampaikan Ibu Yulia (Pemimpin SABDA) dalam sebuah training staf bahwa bertumbuh itu sakit. Dari situ, saya bersyukur dapat bertumbuh sehingga pada akhirnya, kami dapat menyelesaikan proyek yang diberikan dan mempresentasikan hasil laporan akhir kami di depan semua staf SABDA.

Saya juga bersyukur karena saya bukan hanya belajar menjalin relasi yang baik dengan sesama, tetapi yang lebih penting adalah relasi yang dekat dengan Tuhan. Di SABDA, saya bertumbuh secara rohani. Setiap hari, saya mengikuti PA kelompok kecil maupun kelompok besar yang mengambil bahan renungan karya Oswald Chambers. Dalam PA tersebut, saya dan teman-teman di SABDA mempelajari dan mendalami firman Tuhan dalam hidup kita, sharing mengenai pergumulan yang dihadapi, dan berbagi pokok doa. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan karena telah memberikan komunitas yang baik bagi saya untuk bertumbuh secara rohani. Hal ini mengingatkan saya akan pekerjaan Tuhan yang luar biasa dalam hidup saya.

Terakhir, saya minta maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan saya selama magang di SABDA. Saya ingat, saya pernah merusak pintu kamar mandi mess. Harapan saya, teman-teman yang melihat pintu itu dapat mengenang kembali momen-momen ketika saya tinggal dan bertumbuh bersama di mess SABDA.

Itulah cerita saya selama 2 bulan magang di SABDA. Sebenarnya, masih banyak cerita yang belum disampaikan. Saya berharap semua pengalaman dan pelajaran ini dapat saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kiranya SABDA semakin maju dan berkembang sehingga dapat terus melayani Tuhan dan menjadi berkat bagi lebih banyak orang di dunia ini. Terima kasih atas pengalaman berharga selama 2 bulan magang di SABDA. Terima kasih juga untuk semua kebaikan, bantuan, dan dukungan, baik dari Bu Yulia sekeluarga maupun teman-teman semua. Terus semangat dalam melayani Tuhan, sehat selalu. Tuhan Yesus memberkati. ^^

Tentang Penulis Tamu

telah menulis 188 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (2) Trackbacks (0)
  1. tetap semangat bertumbuh juga di Surabaya ya Andi. Jangan lupa cari kelompok bertumbuh. di gereja atau kampus, supaya bisa saling menopang dan mendukung dalam bertumbuh. Gbu

  2. Halo Andi 🙂 Terima kasih atas jerih payahnya selama di SABDA. Aku juga belajar banyak dari kamu dan Kevin 🙂 Bagaimana, sudah dapat kelompok PA di Surabaya? Moga bisa rutin dan terus semangat 🙂 GBU.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.