Blog SABDA
25Jul/150

Progsif di MRII Solo

Oleh:Yuni*

Untuk pertama kalinya, saya mengikuti kegiatan Program Intensif (progsif) pada 7 — 8 Juli 2015 di Erigo Resto. Progsif ini diselenggarakan oleh MRII Solo dan biasanya diadakan selama 2 hari, sebulan sekali dengan topik/materi yang berbeda-beda. Materi bulan Juni adalah “Abraham, Ishak, Yakub”, yang disampaikan oleh Pdt. Aiter dari Jakarta. Saya sungguh bersyukur dapat mengikuti acara ini bersama dengan teman-teman dari Yayasan Lembaga SABDA. Materi yang disajikan sangat menarik, dan Pdt. Aiter sendiri juga pintar dalam mengemas materi sehingga semua yang datang sangat antusias mengikuti sesi demi sesi sampai selesai.

Progsif dimulai dengan penjelasan bahwa Abraham, Ishak dan Yakub mengalami iman yang jatuh bangun. Abraham berasal dari Ur-kasdim, dari keluarga yang kaya dan penyembah berhala. Alkitab mencatat Abraham memiliki prajurit 318 yang ia latih di rumahnya. Para prajurit inilah yang turut serta dalam perjalanan Abraham menuju ke tanah perjanjian. Dalam Kejadian 12 dikisahkan Tuhan memanggil Abraham keluar dari Ur-kasdim dan pergi ke tanah yang akan ditunjukkan. Tuhan sengaja tidak memberi tahu di depan dengan tujuan menguji dan melatih iman Abraham. Paulus menuliskan dalam surat Roma bahwa Abraham adalah Bapa Orang Beriman, dan Yakobus memberi julukan dalam surat Yakobus bahwa Abraham adalah Sahabat Allah.

Dalam merespons panggilan Tuhan, ada dua tindakan yang dilakukan Abraham; Abraham taat pada perintah Tuhan untuk pergi meninggalkan negerinya, tetapi di sisi lain Abraham juga tidak taat pada perintah Tuhan. Ketidaktaatan Abraham dapat dilihat dalam Kejadian 11:31 ketika Abraham dipanggil keluar dari negerinya, kemudian membawa Terah, ayahnya dan Lot, ponakannya. Dua orang inilah yang menjadi penghambat perjalanan Abraham. Mereka pergi menuju Haran, dan diam di Haran cukup lama. Setelah itu, Abraham melanjutkan perjalanan ke tanah perjanjian, tetapi karena adanya kelaparan, maka pergilah Abraham ke Mesir. Di Mesir, Abraham menyuruh Sara mengaku sebagai adiknya supaya ia tidak dibunuh oleh Firaun, tetapi Tuhan menimpakan tulah kepada Firaun sehingga Abraham dideportasi dari Mesir.

Saat di Mesir, sumber malapetaka muncul karena di situlah Abraham mendapat budak laki-laki dan perempuan, salah satu di antara budak perempuan itu adalah Hagar, yang kemudian hari menjadi gundiknya. Dari keturunan Hagar, timbul perselisihan dengan keturunan Abraham. Namun, Tuhan tetap mengingatkan bahwa Ia adalah Allah yang setia, Allah yang memegang janji-Nya. Keturunan Abraham tidak disebut dari Hagar karena keturunan atau anak yang dijanjikan itu akan lahir dari Sara.

Iman Abraham diturunkan kepada Ishak, tetapi dosa juga berkembang. Ishak juga melakukan kebohongan seperti yang dilakukan Abraham dengan mengatakan Ribka sebagai adiknya di hadapan Abimelekh. Ribka melahirkan Esau dan Yakub, dan janji Allah diturunkan kepada Yakub. Nama Yakub artinya penipu, dan hal ini membuat dirinya juga kena tipu karena ia ditipu oleh Laban dengan memberikan Lea sebagai istri Yakub dan bukan Rahel. Ia juga ditipu oleh anak-anaknya yang mengatakan bahwa Yusuf sudah mati. Akan tetapi, akhirnya Yakub dapat berjumpa dengan Yusuf di Mesir dan memberkati anak-anak Yusuf, yaitu Efraim dan Manasye.

Saya belajar dari Abraham, Ishak, dan Yakub, bahwa mereka bukan manusia yang sempurna. Akan tetapi, Tuhan terus menolong dan menguatkan mereka. Sekalipun iman mereka jatuh bangun, tetapi mereka tetap berharap pada penyertaan Tuhan dan penggenapan janji Tuhan.

Tentang Penulis Tamu

telah menulis 194 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.