Berbagi Pengalaman Mengikuti Klub e-Buku SABDA
Oleh: Linda Cheang*
Saya mau bercerita sedikit tentang “dahsyatnya” isi buku “Gods At War” (oleh: Kyle Idleman), yang diskusinya saya ikuti di Klub e-Buku SABDA (KBS) tahun lalu.
Setelah saya merasakan sendiri banyaknya pengetahuan yang dibukakan melalui pembacaan dan pembahasan buku ini di kelas diskusi KBS di Facebook, saya tergerak memberikan buku ini kepada beberapa orang yang saya pikir layak dan perlu untuk membacanya. Maka beberapa kali saya membeli buku ini, yang kebetulan di jaringan Toko Buku Kristen “Visi Bookstore” di kota saya ada. Menantu keponakan saya adalah penginjil, jadi saya bisa nebeng beli buku dengan menggunakan keanggotaan menantu saya itu di jaringan toko buku tersebut sehingga dapat diskon sampai 20%.
Salah satu penerima adalah Bp. Pdt. Hada Adriata, pengajar mata kuliah Etika Kristen serta Filsafat Fenomenologi di STT Kalam Mulia dan Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Beberapa minggu setelah saya memberikan buku tsb., beliau mengatakan sangat bersyukur mendapatkan buku tersebut karena isinya sangat berguna bagi pembinaan iman umat di gereja tempat beliau menjadi gembala sidangnya. Isi buku tersebut akhirnya dibahas dalam pertemuan khusus acara pembinaan jemaat karena membahas langsung tentang pergumulan sehari-hari yang dialami jemaat.
Bp. Pdt. Hada Adriata meneruskan buku tersebut kepada salah seorang muridnya yang bernama Ev. Yaman, seorang penginjil, yang sekarang menjadi pengajar Dogma Kristen di STT Kalam Mulia. Pada Minggu, 19 April, beliau juga menyampaikan kepada saya ucapan terima kasih atas buku tersebut. Namun, yang saya tidak sangka, beliau memberitahukan bahwa buku “Gods at War” sekarang menjadi buku bacaan wajib bagi para mahasiswanya untuk mata kuliah tsb..
Saya bersyukur pernah mendapat kesempatan untuk ikut dalam Klub e-Buku SABDA dan berdiskusi bersama tentang buku tsb. sehingga saya mendapatkan manfaatnya. Namun, yang membuat saya lebih bersukacita dan lebih bersyukur adalah ketika saya membagikan buku itu, sehingga manfaatnya bisa dirasakan banyak orang juga, apalagi untuk pembinaan umat gereja dan mahasiswa sekolah tinggi teologi.
Dari manfaat yang disampaikan Pdt Hada dan Ev. Yaman, saya memberanikan diri memberikan 1 eksemplar lagi buku itu kepada Uskup Bandung, Mgr. Antonius Subianto, pemimpin umat Katolik se-Keuskupan Bandung. Saya memberikan buku tersebut sebagai hadiah untuk ulang tahunnya, beberapa waktu yang lalu. Saya belum bertemu Bapak Uskup lagi untuk menanyakan tanggapannya, tapi saya yakin beliau pasti menyediakan waktu untuk membacanya.
Demikian cerita pengalaman saya. Saya berharap, diskusi buku, khususnya buku-buku yang berkaitan dengan dogma Kristen, bisa diadakan kembali. Mana tahu, manfaat dari buku-buku tsb. bisa dibagikan oleh para peserta diskusi kepada teman-temannya sehingga dapat menyentuh lebih banyak orang lagi. Memang tentunya harus ada inisiatif dulu dari para peserta diskusi untuk berbagi, membangun sesama saudara-saudarinya di dalam Kristus.
Salam dan Tuhan memberkati.
*Ibu Linda Cheang adalah anggota aktif komunitas PESTA dan Klub e-Buku SABDA (KBS). Seorang yang menyukai filsafat, kulinari, dan jurnalistik. Ibu Linda adalah sosok yang memiliki semangat tinggi dalam belajar. Oleh karena itu, ia mengikuti kelas Teologi Online yaitu PESTA, dan mengikuti diskusi buku “Hatiku Rumah Kristus” (HRK), “Membesarkan Anak dengan Kreatif”, dan “God’s at War”.
Cetak tulisan ini
Leave a comment