Peluncuran Alkitab Digital Aksara Jawa di @SABDA
Pada bulan Oktober, Yayasan Lembaga SABDA mengadakan serangkaian acara dalam rangka memperingati ulang tahun Yayasan Lembaga SABDA yang ke-20. Oleh karena itu, YLSA telah menyusun jadwal untuk mengadakan serangkaian kegiatan, yang diadakan setiap hari Senin dan Rabu, sepanjang bulan Oktober. Kami menamai kegiatan tersebut “@SABDA”. Setelah seluruh jadwal kegiatan diumumkan dan diedarkan kepada semua staf, saya tertarik dengan sebuah acara yang diadakan pada Rabu, 29 Oktober 2014, yaitu “@SABDA: Peluncuran Alkitab Aksara Jawa” karena saya adalah orang Jawa asli.
Banyak orang Jawa tidak bisa membaca “aksara”-nya sendiri. Bahkan, banyak orang mengetahui aksara Jawa sebatas ketika mengikutinya dalam pelajaran di sekolah, termasuk saya. Saya mengetahui dan bisa membaca aksara Jawa karena itu merupakan salah satu kurikulum wajib yang harus diikuti pada waktu saya masih sekolah (SD s.d. SMA). Peluncuran Alkitab Aksara Jawa di acara @SABDA ini sangat memberkati saya. Acara ini telah menumbuhkan kembali rasa cinta dan rasa bangga akan warisan bangsa yang sangat bernilai. Selain itu, dalam presentasinya, Mas Kusuma juga menjelaskan proses penerjemahan yang disampaikan secara urut. Mulai dari penerjemahan Alkitab Aksara Jawa yang pertama pada tahun 1829 hingga saat ini, era teknologi ini, Yayasan Lembaga SABDA menerapkan Alkitab Aksara Jawa dalam format “digital”.
Saya terheran-heran dengan pekerjaan Tuhan bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya dalam proses penerjemahan Alkitab Aksara Jawa ini. Sebab, membaca dan menulis aksara Jawa bukanlah hal yang mudah. Untuk menghafalkan huruf-huruf serta tanda baca dalam aksara Jawa diperlukan ketepatan menulis supaya tidak terjadi kesalahan dalam pembacaannya. Uniknya, penerjemahan Alkitab ke dalam aksara Jawa pertama kali justru dilakukan bukan oleh orang Jawa dan juga bukan orang Indonesia. Alkitab Aksara Jawa pertama kali diterjemahkan oleh Gottlob Brückner yang merupakan utusan dari London Missionary Society, bersama dengan Joseph Kam dan John Supper. Brückner menjadi pendeta di Semarang dan berhasil menerjemahkan kitab-kitab Perjanjian Baru ke dalam bahasa Jawa (tahun 1829). Terjemahan tersebut merupakan terjemahan yang paling awal dalam sejarah terjemahan Alkitab ke dalam bahasa daerah di Nusantara. Dalam proses pencetakannya, Brückner juga harus mencetaknya di Serampore, India, karena pada saat itu belum ada percetakan di Jawa. Di sana, Brückner yang bekerja sama dengan percetakan Baptist Missionary Society juga membuat cetakan aksara Jawa dan tata bahasa Jawa untuk pertama kalinya, yang kemudian dibawanya kembali ke Jawa. Selain itu, ia membawa lebih dari dua ribu eksemplar Alkitab dalam bahasa Jawa, dua puluh ribu traktat, kertas cetak, serta cetakan aksara Jawa.
Jika orang asing saja rindu untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam aksara Jawa, bagaimana dengan kita? Kekayaan budaya aksara Jawa ini sangat layak untuk kita lestarikan. Oleh karena itu, YLSA yang bergerak dalam bidang pelayanan teknologi berinisiatif untuk meluncurkan Alkitab Digital Aksara Jawa. Alkitab Aksara Jawa dalam format digital ini dapat menjadi berkat bagi para pembaca Aksara Jawa di Indonesia dan mendorong kita untuk menyebarkan firman-Nya dengan menggunakan bahasa dan aksara Jawa bagi kemuliaan nama Allah. Saat ini, Alkitab Digital Aksara Jawa memang belum bisa Anda dapatkan secara daring (online), tetapi Anda bisa memesan CD Alkitab Aksara Jawa melalui YLSA.
Dari peluncuran Alkitab Digital Aksara Jawa ini, selain menumbuhkan kembali rasa bangga terhadap budaya Jawa, saya jadi tahu bahwa Alkitab bukan hanya diterjemahkan ke dalam bahasa masyarakat mayoritas, seperti bahasa Melayu atau Indonesia, tetapi juga ke dalam bahasa suku, dan bahkan ke dalam aksara Jawa. Terima kasih YLSA. 🙂
Cetak tulisan ini
November 26th, 2014 - 09:33
Wow.. Aksara Jawa harus tetap dilestarikan, lebih lagi ini adalah kali pertama aksara Jawa digital diimplementasikan untuk Alkitab.
December 2nd, 2014 - 14:21
Wow … keren! 😀
Alkitab Aksara Jawa membawa “angin segar” bagi kita semua. Puji Tuhan, akhirnya Alkitab Aksara Jawa muncul juga. Kiranya semakin menjadi berkat bagi banyak orang untuk mengenal Kristus.