Awalnya, saya sebenarnya hanya menggunakan FB untuk sarana refreshing dan bertemu teman-teman lama saja. Namun, setelah semakin mengenalnya, terutama melihat fasilitas-fasilitas yang disediakan, saya mulai berpikir untuk menggunakannya sebagai sarana yang lebih bermanfaat.

Saya ingat waktu itu saya diundang untuk menjadi anggota beberapa group di FB; saya mengiyakannya. Sejak itu, saya kerap menerima informasi tentang kegiatan yang dilakukan oleh group-group tersebut. Saya mulai berpikir, mengapa saya tidak membuat group sendiri. Group apa, ya? Langsung terpikir group “e-Leadership”, publikasi YLSA yang saya pimpin. Dampaknya pasti bagus karena semakin banyak orang akan mengenal dan berlangganan e-Leadership sehingga mereka bisa dibekali dengan wawasan kepemimpinan Kristen. Singkat cerita, dengan inisiatif pribadi, saya pun membuka group e-Leadership. Puji Tuhan, pimpinan ternyata tidak keberatan, bahkan meminta saya untuk menjadikan group “e-Leadership” ini sebagai “pilot project” untuk publikasi-publikasi YLSA yang lain.

Melihat kepopuleran FB yang semakin meningkat, khususnya di kalangan kaum muda, YLSA tidak bisa lagi menutup mata. Dari rapat-rapat yang dilakukan antara pimpinan, Kusuma Negara, Evie, Daniel, dan saya, akhirnya YLSA sepakat untuk mengintegrasikan FB ke dalam pelayanan YLSA. Saya senang karena ide YLSA merambah ke FB menjadi semakin panas, dan akhirnya mateng :p. Jadilah diputuskan, Kusuma Negara membuat akun FB dengan nama Yayasan Lembaga SABDA.

Bagaimana YLSA memanfaatkan FB yang sedang naik daun ini? Salah satunya adalah menjadikan FB sebagai tambahan “gateway” ke situs-situs YLSA. Dengan memasukkan potongan artikel, kutipan, dan tautan ke FB YLSA, diharapkan akan ada semakin banyak orang masuk ke situs-situs YLSA. Dengan demikian, semakin banyak orang mendapat berkat dari bahan YLSA dan mereka bisa melayani lebih baik, dan tentu saja nama Tuhan akan dimuliakan.

Bulan September-Oktober 2009, secara bertahap, Kusuma Negara dan saya akan membantu membuatkan akun FB untuk masing-masing publikasi YLSA dengan masing-masing pimred sebagai adminnya. Fasilitas yang digunakan adalah public profile karena ternyata fasilitas ini lebih mumpuni daripada fasilitas groups. Rencananya, setelah Lebaran, semua pimred akan mendapat training tentang bagaimana membangun dan memelihara FB. Pada akhir bulan Oktober, diharapkan semuanya sudah terealisasi dan berjalan dengan baik.

Ada berita kejutan, bahkan untuk para staf YLSA, karena belum pada tahu! PESTA ternyata juga tidak mau ketinggalan, hari ini saya diminta Bu Yulia untuk menolong membuatkan akun FB PESTA, dengan Ibu Naomi dan Pak Eko (alumni PESTA) sebagai adminnya. Puji Tuhan, saya hari ini melahirkan FB PESTA! Nah, begitulah kalau punya rencana yang cukup matang, kita bisa melakukan gerak cepat.