Pelajaran dari Sesi 2: Seminar “Menjadi Manusia Bintang Lima”
Pelajaran dari Sesi 2 yang saya dapat dari seminar "Menjadi Manusia Bintang Lima" yang disampaikan oleh Bapak Andrias Harefa adalah:
Kita harus menggantungkan cita-cita kita setinggi bintang di langit. Namun demikian, kita harus tetap menyerahkan setiap langkah hidup kita kepada Tuhan karena kita adalah milik-Nya.
Cetak tulisan ini@SABDA — Seri Revolusi Hati: Menjadi Manusia Bintang Lima
Menjelang perayaan ulang tahun Yayasan Lembaga SABDA yang ke-20 pada bulan Oktober 2014 yang lalu, ide @SABDA memang telah digulirkan beberapa kali. @SABDA adalah kerinduan mengadakan kegiatan di Griya SABDA. Kerinduan itu terwujud pada bulan Oktober ketika YLSA mengadakan seminar "The World is Flat", Peluncuran Alkitab Digital Aksara Jawa, Digital Bible Engagement, Nonton Bareng , dsb..
Cetak tulisan iniPelajaran dari Sesi 3: Seminar “Menjadi Manusia Bintang Lima”
Oleh: Wiwin*
Seminar "Menjadi Manusia Bintang Lima" yang diadakan di Griya SABDA pada tanggal 21 Februari 2015, dibawakan oleh pembicara skala nasional, yaitu Andrias Harefa, BAA BSS.
Sesi ketiga dari seminar ini membahas tentang "problem yang dialami untuk menjadi manusia bintang lima". Bapak yang telah berhasil membawa putri-putrinya lebih maju dalam "Bible reading" dibanding dirinya sendiri ini, menjelaskan bahwa problem yang menghambat proses menjadi manusia bintang lima adalah "problem identitas". Problem identitas ini memang cukup signifikan pengaruhnya dalam proses menjadi "manusia bintang lima". Atas dasar apa/siapa konsep identitas ini dibangun akan menentukan manusia macam apa dia nanti; Tuhan atau dunia?
Cetak tulisan iniPelajaran dari Sesi I: Seminar “Menjadi Manusia Bintang Lima”
Oleh: Odysius*
Apa yang membedakan antara hotel bintang lima dan hotel-hotel yang lainnya? Kita mungkin akan membedakannya dari fasilitasnya yang lebih mewah, lebih nyaman, lebih komplet, dan lebih wah daripada hotel-hotel yang lain. Demikian juga dengan jenderal bintang lima. Apa yang begitu istimewa tentang mereka? Yang kita tahu, hanya ada tiga orang di Indonesia yang dianugerahi bintang lima, yaitu Jenderal Besar Soedirman, Jenderal Besar A.H. Nasution, dan Jenderal Besar Soeharto. Mereka diberi kehormatan untuk menggunakan pangkat ini atas jasa-jasanya yang sangat besar. Dari sini, kita bisa melihat bahwa bintang lima bukanlah sesuatu yang mudah diperoleh. Bintang lima bukanlah sesuatu yang gampangan. Bintang lima merupakan suatu pencapaian yang memerlukan dedikasi, pengorbanan, kesungguhan hati, serta diuji lewat waktu yang lama. Jika begitu, bagaimana dengan "manusia bintang lima"? Apa yang membedakannya dari manusia yang lain? Apakah kita bisa menjadi manusia bintang lima?
Cetak tulisan ini