Thanksgiving: God is Good
"Mengucap syukurlah dalam segala hal. Sebab, itulah kehendak Allah bagimu di dalam Kristus Yesus." 1 Tesalonika 5:18 (AYT)
Kehidupan orang Kristen mesti ditandai dengan ucapan syukur. Itu jelas tertera dalam firman Tuhan, seperti yang tertulis di awal blog ini. Mengapa? Setidaknya, ada dua alasan yang mendasarinya. Pertama, karena karya keselamatan yang sudah dikerjakan Kristus bagi kita. Kedua, karena Tuhan menghendaki agar kita memiliki kemampuan untuk bersyukur dalam setiap waktu dan kondisi, atau dalam bahasa kerennya, attitude of gratitude. Dengan memiliki sikap bersyukur, pandangan kita akan terus terarah pada kebaikan dan pemeliharaan Tuhan, yang selanjutnya akan mengarahkan kita untuk hidup di dalam iman, pengharapan, dan kasih. So, terkait dengan hal itu, setiap tahun, pada hari Kamis terakhir bulan November, pemimpin dan staf YLSA mengadakan acara Thanksgiving di kantor. Meski Thanksgiving awalnya (dan masih) menjadi budaya tahunan yang berkembang dan terjadi di negara Amerika Serikat dan Kanada, tetapi inti dari budaya Thanksgiving, yaitu mengkhususkan satu hari untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan, menjadi satu budaya atau kebiasaan yang juga dikembangkan oleh YLSA dari waktu ke waktu.
Cetak tulisan iniMengucap Syukur Bersama di YLSA
Oleh: Aji*
Hari raya Thanksgiving sebenarnya tak terlalu populer di Indonesia, tak banyak orang yang merayakan dan gaungnya tak begitu terasa di negeri ini. Hari raya itu lebih populer dirayakan di belahan bumi barat di kawasan Amerika Utara, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada, di mana pada saat itu keluarga-keluarga akan berkumpul dan mengadakan perjamuan makan tepat pada hari Kamis minggu keempat pada bulan November. Dalam perjamuan makan itu, mereka akan mengucap syukur atas segala berkat dan kehidupan yang telah Tuhan berikan. Tak lupa, mereka melengkapi perjamuan itu dengan menyantap daging kalkun yang merupakan simbol Thanksgiving. Situasinya tak jauh beda dengan di negara kita saat mudik Lebaran di mana akan ada banyak pawai dan festival di jalan-jalan, ada musim belanja dengan diskon besar-besaran, dan yang pasti ... macet! Ya, karena semua orang berbondong-bondong pulang ke kampung halaman.
Cetak tulisan iniPengalaman Merayakan “Thanksgiving” di YLSA
oleh: *Elisa
Saya sungguh bersyukur bisa merayakan “Thanksgiving” bersama teman-teman di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) menjelang akhir 2018. Dalam acara persekutuan saat itu, satu per satu dari kami membagikan ucapan syukur akan kasih setia Tuhan yang menopang kami sepanjang tahun. Ada banyak air mata, tetapi juga berlimpah sukacita. Saya sendiri merasa dikuatkan setelah mendengar pengalaman teman-teman ketika mereka ditolong oleh Tuhan. Sekali lagi, saya diingatkan bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang besar. Dialah Sang Pencipta yang tidak mungkin meninggalkan ciptaan-Nya.
Cetak tulisan iniPerayaan Thanksgiving di YLSA
Entah sejak kapan, tapi seingat saya setiap tahun YLSA selalu merayakan hari Thanksgiving yang jatuh pada hari Kamis terakhir bulan November. Walaupun perayaan ini hanya umum diadakan di Amerika, tapi YLSA mengadopsinya menjadi tradisi kantor. Kenapa? Karena hari apa pun sangat bagus menjadi alasan untuk kita bersyukur kepada Tuhan.
Cetak tulisan iniPerayaan “Thanksgiving” di SABDA — Bersyukurlah
Oleh: *Irene
Bersyukurlah Senantiasa!
"Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia." (Mazmur 107:21, TB)
Perayaan "Thanskgiving" mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Ada banyak orang yang merayakannya, baik di sekolah, di kantor, maupun di keluarga besar mereka. Namun, bagi saya, ini merupakan kali pertama ikut ambil bagian dalam perayaan tersebut di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Perayaan ini dilakukan pada Kamis ketiga bulan November. Saya bertanya dalam hati kala itu, mengapa YLSA merayakannya? Apakah hanya ikut-ikutan orang Barat? Atau, hanya ingin berkumpul bersama? Sebab, saya berpikir hari Thanksgiving adalah perayaan hasil panen raya dan merupakan budaya Amerika serta Kanada.
Cetak tulisan iniKenangan di YLSA: A Moment to Remember
Oleh: Liza
Akhirnya, hari itu datang, 8 Agustus 2018. 🙁
Hari terakhir saya di Solo dan di SABDA. SABDA adalah tempat kerja pertama saya, di tim ITS SABDA, mulai November 2015. Dalam 2 tahun 9 bulan ini, saya belajar banyak hal. Saya mengalami pertumbuhan jasmani maupun rohani, mulai dari skill, hardskill, maupun softskill. Banyak training yang diberikan di internal SABDA maupun training di luar kantor. Saya juga mendapat kesempatan untuk ikut Hackchaton - Code for The Kingdom di Jakarta. Wah, ini pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Dalam 3 hari 2 malam, orang-orang berkumpul dengan satu tujuan, mengembangkan ide maupun
Cetak tulisan ini