Pengalaman yang Berharga — “Communicative Preaching Conference”
Senang sekali saya bisa kembali menyapa Sahabat SABDA melalui tulisan di blog SABDA. Kali ini, saya akan berbagi pengalaman saat mengikuti "Communicative Preaching Conference" di Gereja Kristen Kalam Kudus Surakarta pada 12 -- 14 Agustus 2019. Selain saya, dari YLSA ada pula Ibu Yulia, Evie, dan Danang. Seminar ini terdiri dari 12 sesi yang semua materinya disampaikan oleh pembicara yang sudah berkecimpung dalam dunia "preaching", yaitu Pdt Benny Solihin, M.Th., D.Min..
Cetak tulisan iniJonathan, A Man Who Knows His Calling in Life
Setelah cukup lama tidak mengikuti progsif, pada Senin, 29 Juli 2019 lalu, saya berangkat untuk menghadiri progsif bertema "Jonathan, A Man Who Knows His Calling in Life" (Yonatan, Seseorang yang Mengetahui Panggilannya dalam Hidup) di Hotel Adhiwangsa, Solo, bersama dengan teman-teman staf YLSA lainnya. Pembawa materi dalam seminar pembinaan iman Kristen kali ini adalah Ev. Inawaty Teddy. Beliau adalah dosen tetap di STT Reformed Indonesia untuk bidang Perjanjian Lama yang tentunya sangat menguasai topik yang beliau bawakan malam itu.
Cetak tulisan iniPengalaman Pertama Mengikuti Seminar Apologetika
Saya langsung tertarik saat membaca undangan digital seminar apologetika yang dikirim di grup Telegram kantor. Judul seminarnya, "Why I am a Christian", membuat saya bertanya-tanya apa kira-kira isinya. Karena itu, pada Sabtu sore, 9 Maret 2019, saya bersama beberapa teman dari YLSA, yaitu: Ibu Yulia, Okti, Kun, dan Danang, menghadiri seminar tersebut di Gereja Kristen Kalam Kudus, Surakarta.
Cetak tulisan iniPengalaman Mengikuti Seminar “Church: The Bride of Christ”
Oleh: *Fransisco
Perkenalkan, nama saya Fransisco. Saya adalah mahasiswa Universitas Kristen Petra, Surabaya, yang sedang menjalani program magang di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) sebagai programmer. Pada Senin, 14 Januari 2019, saya bersama teman magang saya, dan beberapa staf SABDA diberi kesempatan untuk mengikuti Program Intensif (Progsif) dari MRII Solo. Judulnya adalah "Church: The Bride of Christ" dengan pembicara Pdt. Agus Marjanto yang adalah Gembala Sidang GRII Sydney. Ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti progsif.
Cetak tulisan iniPelajaran dari Seminar “Digital Quotient” di YLSA
Oleh: *Iwan
Shalom,
Perkenalkan, nama saya Iwan Kristiawan Nugroho. Saat ini, saya sedang menjalani masa percobaan sebagai staf baru di YLSA. Pengalaman yang sangat berharga sebagai staf baru adalah ketika saya mengikuti seminar dalam rangka memperingati ulang tahun ke-24 YLSA. Biasanya, ulang tahun dirayakan dengan pesta yang penuh dengan kemewahan. Akan tetapi, kali ini sangat berbeda. YLSA justru merayakan ulang tahun dengan kegiatan yang sangat bermanfaat, yaitu dengan menggelar sebuah seminar dengan tajuk “Digital Quotient”. Seminar ini dihadiri oleh beberapa kalangan, baik orang awam, pelajar, mahasiswa, majelis atau pengurus gereja, bahkan hamba Tuhan/pendeta.
Cetak tulisan iniStaf SABDA Mengikuti Seminar Panggilan dan Nilai Guru
Oleh: Lena
Saya bersyukur diberi kesempatan mengikuti Seminar & Workshop Guru KAA "PANGGILAN DAN GURU NILAI GURU" yang diselenggarakan oleh Gereja GUPdI Pasar Legi, Solo, pada 29 Juli 2018. Awalnya, saya menolak untuk mengikuti seminar dan workshop ini karena bertepatan dengan pelayanan saya di gereja. Untuk mengikuti acara ini, saya harus mengorbankan satu pelayanan, yaitu tidak melayani di pelayanan anak, awalnya hati berat untuk meninggalkan pelayanan tersebut. Namun, saya meminta hikmat Tuhan dan akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti seminar dan workshop ini.
Cetak tulisan iniHasil Belajar: “Tantangan Mendidik Anak pada Era Digital”
Oleh: Santi
"Teladan berbicara lebih kuat daripada ribuan kalimat." Pesan ini masih membekas dalam hati saya, dan memang harus diakui bahwa hal ini benar. Baik sebagai orang tua, guru, maupun pemerhati anak, pesan ini berlaku bagi kita semua dalam mendidik anak-anak. Akan sangat tidak bijaksana jika kita menuntut anak untuk melakukan ini-itu atau melarangnya berbuat ini-itu, tetapi kita, sebagai orang tua, malah melakukannya, bahkan di depan mereka. Oops, sebelum saya lebih menggebu-gebu lagi melanjutkan topik ini, saya akan menceritakan latar belakang di balik tulisan saya ini ... tenang saja, tidak akan panjang kok. 🙂
Cetak tulisan iniHasil Belajar dari SPIK: “You Are What You Love”
Oleh: *Yunike
Pada 23 Juli 2018, saya bersyukur karena mendapat kesempatan dari Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) untuk mengikuti Seminar Pembinaan Iman Kristen (SPIK) dengan tema “You Are What You Love” di Adhiwangsa Hotel, Solo, oleh Vik. Heru Lin, M.Th.. Awalnya, saya tidak begitu berminat untuk mengikuti seminar. Namun, setelah saya pikir-pikir, mungkin akan ada hal baru yang bisa saya dapatkan dari sana. Sekitar pukul 17.30 WIB, saya berangkat bersama staf SABDA yang lain. Sebelum seminar dimulai, panitia memberi kesempatan untuk peserta menikmati snack yang sudah disediakan. 🙂
Cetak tulisan iniPengalaman Mengikuti Seminar “Narasi Subversif Kitab Keluaran”
Oleh: *Rode
Saya bersyukur diberi kesempatan mengikuti seminar Narasi Subversif Kitab Keluaran yang diselenggarakan oleh MRII Solo di Hotel Adhiwangsa pada 21 Mei 2018. Saya mengikuti seminar tersebut dengan teman-teman dari SABDA. Sebelum acara dimulai, peserta seminar dapat bertegur sapa dengan peserta lainnya dengan menyantap snack dan minuman yang sudah disediakan. Cukup banyak peserta yang mengikuti seminar ini. Selain rombongan SABDA, ada juga rombongan dari STT di Solo, dan juga rekan-rekan dari MRII Solo sendiri.
Cetak tulisan iniStaf SABDA Mengikuti Seminar “Akhir Zaman”
Oleh: Danang D.K.
Pada Senin, 16 Oktober 2017, seluruh staf SABDA menghadiri seminar tentang "Akhir Zaman" di Gereja Pengharapan Allah, Mangkubumen, Solo. Kami berangkat bersama-sama dari kantor pukul 07.30 WIB, walau ada juga yang langsung berangkat dari rumahnya masing-masing. Acara ini diadakan oleh persekutuan paguyuban hamba-hamba Tuhan se-Solo. Pembicara dari seminar ini adalah Pdt. DR. Paul G. Caram, seorang berkebangsaan Amerika Serikat. Beliau cukup produktif dalam menulis buku dan banyak yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Yayasan Voice of Hope menjadi jembatan penghubung antara beliau dengan masyarakat Indonesia. Untuk seminar kali ini, beliau menjelaskan dari dua bukunya, "Menyingkap Rahasia Akhir Zaman" untuk sesi I dan "Pedoman bagi Hamba Tuhan" untuk sesi II.
Cetak tulisan ini