Presentasi SABDA di Palembang
Ketika mendapat undangan dari Pak Paul (LK3) untuk mengajar mata kuliah Pengantar PL dan PB di kelas Magister Konseling STT Jaffray di Palembang (tgl. 13 -- 15 Mei 2011), hati saya sangat senang, karena selain mengajar saya juga bisa berkunjung ke rumah kakak perempuan saya yang tinggal di Palembang. Tapi setelah berpikir sejenak, hati semakin senang karena teringat dengan beberapa teman YLSA yang ada di Palembang. "Mengapa tidak sekalian mengadakan pertemuan untuk SABDA?"
Cetak tulisan iniUMUR SABDA SPACE 9 TAHUN 12 MENIT
Oleh: Tante Paku*
Ada beberapa cara untuk menghitung umur anjing. Bagi mereka yang menggeluti dunia peranjingan pasti memahami cara menghitungnya, tetapi bagi yang konvensional hanya bisa memperkirakan bahwa umur anjing 1 tahun sama dengan 7 tahun umur manusia. Ada lagi yang berpendapat bahwa umur anjing jauh lebih cepat daripada umur manusia saat dua tahun pertama, yaitu tahun pertama anjing sebanding dengan 15 tahun umur manusia.
Kenapa saya memulai tulisan tentang Ulang Tahun SABDA Space yang ke-9 ini dengan mengaitkan umur anjing? Karena saat acara Kopdar, yang dibuka oleh blogger SS Love, ia menyinggung soal anjing. Ia dulu pernah diberi anjing mungil oleh Tante Paku. Blogger Wallcot juga pernah mendapat anjing yang sama mungilnya. Jadi, apakah usia sebuah situs itu bisa disamakan dengan umur seekor anjing?
Cetak tulisan iniTraktat TYM di Tangan Anak-Anak Papua
Oleh: Ev. Nicodemus Kaborang, S.Mis.*
Saya, Ev. Nicodemus Kaborang, S.Mis., melayani anak-anak, remaja, dan pemuda di Papua. Awalnya, saya mengirim pesan ke YLSA melalui Facebook untuk meminta bahan traktat untuk misi. Ternyata, YLSA memiliki dua jenis traktat, Hatiku Rumah Kristus" dan "Tuhan Yesus Menyelamatkanmu". Setelah percakapan demi percakapan terjadi, akhirnya saya memilih dan diperbolehkan untuk mendapatkan traktat "Tuhan Yesus Menyelamatkanmu" sejumlah yang kami butuhkan. Puji Tuhan.
Cetak tulisan iniSekolah di SABDA
Oleh: Yuni Liem*
Tidak banyak penjelasan yang aku terima ketika aku diminta untuk mengikuti pelatihan di SABDA. Dengan segala kebingungan dan ketidaktahuan itulah, tanggal 23 Maret 2015, aku berangkat ke Solo.
Setelah menikmati delay di bandara Soekarno Hatta, akhirnya aku mendarat juga di Solo. Dijemput oleh salah seorang staf YLSA, yang mengantarkan kami ke kantor Griya SABDA. Kami tiba di sana bertepatan dengan akan dimulainya persekutuan doa staf. Hal ini menarik perhatianku karena di dalam persekutuan doa ini, firman Tuhan dan renungan dibacakan lalu didiskusikan sejenak secara berdua-dua, kemudian hasil diskusi disharingkan ke dalam kelompok besar. Saya juga mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan sharing dari teman-teman yang baru pulang dari roadshow SABDA di Malang . Setelah itu, dilanjutkan dengan perkenalan seluruh staf dan kami, para tamu. Karena keterbatasan memory, rasanya sampai hari ini pun tidak semua nama staf aku hafal...^^''
Cetak tulisan iniState of SABDA 2011
Ibarat seorang yang sudah berumur 17 tahun, maka ia dianggap dewasa dan akan diserahi tanggung jawab dan kepercayaan yang lebih besar, contohnya sudah bisa mendapat SIM. Demikian pula yang saya lihat dengan Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Di usianya yang ke-17 ini saya merasakan sendiri bagaimana Tuhan semakin memercayakan pekerjaan-pekerjaan yang besar kepada YLSA. Melalui tulisan ini saya mencoba untuk meringkas pencapaian YLSA sejak awal tahun kemarin (Oktober 2010).
Cetak tulisan iniPengalaman Magang: Ikut Roadshow SABDA di GKA Gloria, Surabaya
Oleh:Kevin Fidelis*
Pada hari Jumat, 7 Agustus 2015, usai mengikuti Konsultasi Misi di SAAT, saya, Andi, dan Ibu Yulia melanjutkan perjalanan menuju Surabaya. Kami naik kereta api dari stasiun Malang dan sampai di stasiun Gubeng, Surabaya, 3 jam kemudian. Tim SABDA melakukan perjalanan ke Surabaya dalam rangka memberikan pelatihan software SABDA di GKA Gloria Pacar. Di stasiun, kami dijemput oleh sopir GKA Gloria Pacar menuju hotel tempat kami menginap. Hari pertama di Surabaya kami pakai untuk beristirahat, mempersiapkan ruang yang akan dipakai untuk pelatihan, dan berjalan-jalan. Salah satu rekan kami yang menyusul ke Surabaya adalah Mbak Evie, dan tiba di Surabaya pada Jumat malam.
Cetak tulisan iniPengalaman Magang di SABDA
Oleh: Kevin Fidelis*
Semua hal yang terjadi dalam hidupku tidak lepas dari kedaulatan Tuhan. Begitu pula dengan bagaimana Tuhan memimpin saya dan Andi dalam menjalani proses magang di YLSA. Saya sangat bersyukur pada Tuhan karena pada awalnya kami sangat sulit mencari tempat magang. Kami mencoba mencari tempat magang di kota kami, Surabaya. Sampai menjelang deadline pengumpulan proposal magang di kampus, kami belum juga mendapatkan tempat magang. Di tengah rasa pesimis, kami mencoba untuk melamar ke beberapa organisasi Kristen. Di tengah sempitnya waktu, Bu Yulia membalas email kami dengan cepat dan menyatakan bahwa masih ada lowongan untuk magang di SABDA. Kami memutuskan untuk melakukan magang di SABDA. Sungguh, tidak ada sesuatu pun yang terjadi secara kebetulan. Tuhan memimpin kami pada detik-detik terakhir untuk dapat mengikuti magang di SABDA. Di SABDA, kami diberi kesempatan untuk belajar banyak hal, baik dari segi teknis maupun dari kehidupan.
Cetak tulisan ini