Mengucap Syukur Bersama di YLSA
Oleh: Aji*
Hari raya Thanksgiving sebenarnya tak terlalu populer di Indonesia, tak banyak orang yang merayakan dan gaungnya tak begitu terasa di negeri ini. Hari raya itu lebih populer dirayakan di belahan bumi barat di kawasan Amerika Utara, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada, di mana pada saat itu keluarga-keluarga akan berkumpul dan mengadakan perjamuan makan tepat pada hari Kamis minggu keempat pada bulan November. Dalam perjamuan makan itu, mereka akan mengucap syukur atas segala berkat dan kehidupan yang telah Tuhan berikan. Tak lupa, mereka melengkapi perjamuan itu dengan menyantap daging kalkun yang merupakan simbol Thanksgiving. Situasinya tak jauh beda dengan di negara kita saat mudik Lebaran di mana akan ada banyak pawai dan festival di jalan-jalan, ada musim belanja dengan diskon besar-besaran, dan yang pasti ... macet! Ya, karena semua orang berbondong-bondong pulang ke kampung halaman.
Cetak tulisan iniPengaruh Sosial Media dalam Pembentukan Karakter Anak
Oleh: Astrid*
Perkembangan teknologi berjalan begitu cepat dan dampaknya ikut memengaruhi pola pikir, perilaku, dan sikap pada anak-anak masa kini. Sebagai orangtua, saya bersyukur karena tidak termasuk orangtua yang gaptek. Jadi, saya bisa cepat tahu perkembangan serta informasi terbaru yang sedang berkembang di dunia maya. Saya bisa menjadi filter bagi anak-anak saya sebelum mereka mengenal sendiri atau mendengar dari orang lain. Kita tahu ada banyak yang ditawarkan di internet. Ada situs, games, dan juga aplikasi lain yang dapat dibuka melalui laptop, PC, ataupun smartphone. Ada yang bernilai positif, tetapi banyak pula yang bernilai negatif. Jadi, sangat penting kalau orangtua ikut serta mendampingi anak saat membuka aplikasi games atau membuka situs internet. Ibadah pasutri di GKI Sangkrah bertema "Pengaruh Sosial Media dalam Pembentukan Karakter Anak" yang diadakan Jumat (25/9/15) itu cukup menyita perhatian saya. Saya diingatkan oleh pembicara Ang Wie Hay, M.Sc., M.Div, pakar IT dan Teologi dari Singapura, agar selalu menjadi orangtua yang jeli sehingga anak-anak tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah. Sangat disayangkan kalau anak-anak membuka games atau situs yang mengandung unsur kekerasan atau pornografi. Oh ya, dalam acara tersebut, Tim SABDA yang terdiri dari Ibu Yulia, Tika, Jono, Odysius , Ayub , Aji, dan Pak Victor hadir untuk mengikuti acara sekaligus membuka booth untuk instalasi dan membagikan produk-produk YLSA di gereja.
Cetak tulisan iniKesaksian Magang: Terima kasih SABDA
Oleh: Andi Susanto*
Saya Andi Susanto, mahasiswa Teknik Informatika UK Petra Surabaya. Ini cerita saya selama magang di Yayasan Lembaga SABDA.
Cetak tulisan iniPengalaman Magang di SABDA
Oleh: Kevin Fidelis*
Semua hal yang terjadi dalam hidupku tidak lepas dari kedaulatan Tuhan. Begitu pula dengan bagaimana Tuhan memimpin saya dan Andi dalam menjalani proses magang di YLSA. Saya sangat bersyukur pada Tuhan karena pada awalnya kami sangat sulit mencari tempat magang. Kami mencoba mencari tempat magang di kota kami, Surabaya. Sampai menjelang deadline pengumpulan proposal magang di kampus, kami belum juga mendapatkan tempat magang. Di tengah rasa pesimis, kami mencoba untuk melamar ke beberapa organisasi Kristen. Di tengah sempitnya waktu, Bu Yulia membalas email kami dengan cepat dan menyatakan bahwa masih ada lowongan untuk magang di SABDA. Kami memutuskan untuk melakukan magang di SABDA. Sungguh, tidak ada sesuatu pun yang terjadi secara kebetulan. Tuhan memimpin kami pada detik-detik terakhir untuk dapat mengikuti magang di SABDA. Di SABDA, kami diberi kesempatan untuk belajar banyak hal, baik dari segi teknis maupun dari kehidupan.
Cetak tulisan iniPentas Gamelan
Oleh: Viktor Kristianto*
Sabtu yang lalu, 22 Agustus 2015, saya dan teman-teman lainnya (Kusuma, Hadi, Tika, dan Ody) mendapat kesempatan istimewa untuk mempraktikkan kemampuan kami memainkan gamelan pada acara resepsi pernikahan Triana dan Izhari, anak dan menantu dari mantan Menpora era Orde baru, Bapak Akbar Tanjung. Acara tersebut bertempat di Rumah Budaya Kratonan, Gang Manduro, Solo. Kami mulai bersiap sekitar pukul 18.00, lalu mulai memainkan gamelan sekitar pukul 18.50. Gamelan atau karawitan yang kami mainkan menjadi acara pembuka di resepsi tersebut. Kusuma memegang bonang, Hadi memegang kethuk dan kempyang, Tika memegang slenthem, Ody pada gong, dan saya memegang kenong. Kami memainkan sekitar 6 lagu, termasuk Gangsaran, Mugirahayu, Manyarsewu, Eling-Eling, Sri Katon, dan Bengawan Solo yang terkenal sampai ke mancanegara itu.
Cetak tulisan iniPengalaman Magang: Membuka Booth SABDA di KMS SAAT, Malang
Oleh:Andi Susanto*
Tut Tut Tut ... Deru suara kereta api berbunyi, kereta api yang akan membawa saya (Andi), Kevin, dan Bu Yulia ke Malang untuk acara KMS SAAT selama 4 hari. Perjalanan yang berlangsung 6 jam itu kami habiskan untuk ngobrol dan bercerita mengenai banyak hal, termasuk bagaimana Tuhan membawa saya dan Kevin ke SABDA. Sesampainya di stasiun Malang, kami dijemput oleh Bu Melani dan Pak Yusuf dari pelayanan TELAGA dan langsung menuju ke SAAT.
Cetak tulisan iniPengalaman Magang: Ikut Roadshow SABDA di GKA Gloria, Surabaya
Oleh:Kevin Fidelis*
Pada hari Jumat, 7 Agustus 2015, usai mengikuti Konsultasi Misi di SAAT, saya, Andi, dan Ibu Yulia melanjutkan perjalanan menuju Surabaya. Kami naik kereta api dari stasiun Malang dan sampai di stasiun Gubeng, Surabaya, 3 jam kemudian. Tim SABDA melakukan perjalanan ke Surabaya dalam rangka memberikan pelatihan software SABDA di GKA Gloria Pacar. Di stasiun, kami dijemput oleh sopir GKA Gloria Pacar menuju hotel tempat kami menginap. Hari pertama di Surabaya kami pakai untuk beristirahat, mempersiapkan ruang yang akan dipakai untuk pelatihan, dan berjalan-jalan. Salah satu rekan kami yang menyusul ke Surabaya adalah Mbak Evie, dan tiba di Surabaya pada Jumat malam.
Cetak tulisan iniProgsif di MRII Solo
Oleh:Yuni*
Untuk pertama kalinya, saya mengikuti kegiatan Program Intensif (progsif) pada 7 -- 8 Juli 2015 di Erigo Resto. Progsif ini diselenggarakan oleh MRII Solo dan biasanya diadakan selama 2 hari, sebulan sekali dengan topik/materi yang berbeda-beda. Materi bulan Juni adalah "Abraham, Ishak, Yakub", yang disampaikan oleh Pdt. Aiter dari Jakarta. Saya sungguh bersyukur dapat mengikuti acara ini bersama dengan teman-teman dari Yayasan Lembaga SABDA. Materi yang disajikan sangat menarik, dan Pdt. Aiter sendiri juga pintar dalam mengemas materi sehingga semua yang datang sangat antusias mengikuti sesi demi sesi sampai selesai.
Cetak tulisan iniNonton Bareng Film CSI: “Silent Night”
Oleh:Hossiana*
Pada bulan Juli 2015 yang lalu, saya dan teman-teman kerja di SABDA nonton bareng sebuah film di Griya SABDA [link]. Awalnya, saya mengira akan menonton film tentang Yesus atau film-film motivasi yang berbau kristiani. Ternyata, kami menonton sebuah film serial, yaitu CSI New York. CSI adalah singkatan dari Crime Scene Investigation. Judul seri CSI NY yang kami tonton hari itu adalah "Silent Night".
Cetak tulisan ini