2012 — 2023: A Journey with God Through YLSA
Tepatnya 8 Oktober 2012. Hari itu hari Senin, yang menjadi hari pertama saya masuk dan mulai bekerja di YLSA. Seperti newbie lainnya, setelah mengikuti acara Persekutuan Doa staf, saya langsung mengikuti berbagai orientasi untuk mengetahui cara kerja dan apa saja yang harus diketahui sebagai staf masa percobaan. And then, ... ada bunyi gitar dan lagu Happy Birthday berkumandang di ruangan. Semua staf menyanyi, dan ada kue kecil ulang tahun dengan lilin untuk ditiup. Surprised, surprised for me ... Ternyata, itu adalah budaya di YLSA, merayakan staf yang berulang tahun dengan menyanyi, mendoakan, dan memberi kue. It was my first day. And, it was memorable.
Cetak tulisan iniTeknologi Itu Peluang (Bukan Ancaman) bagi Gereja
"... Akan tetapi, mereka menyimpan anggur yang baru ke kantong kulit yang baru pula sehingga keduanya terpelihara." (Matius 9:17c, AYT)
Saya tertarik ketika melihat bagian ini dijadikan sebagai ayat pembuka dalam seminar Go Grow! Church Ministry, Digitally! yang dibawakan Pastor Liem Pik Djiang, M.Th pada 18 April 2023. Ayat tersebut menjadi sangat relevan ketika dipakai dalam konteks pelayanan gereja pada zaman digital ini. Anggur sendiri dapat melambangkan sesuatu yang ilahi dari Tuhan, bisa berupa hikmat, pengertian yang Tuhan bukakan, sistem yang baru, strategi yang baru, dsb. Sementara, kantong kulit lama bisa berarti tradisi keagamaan yang sudah lama, yang sudah bercampur dengan tradisi manusia, yang bisa bersifat mengikat/terikat dan kurang fleksibel. Dalam konteks pelayanan gereja zaman modern, gereja juga dapat terikat dengan tradisi atau kebiasaan lama, dan sulit, atau bahkan, tidak dapat menerima cara-cara atau sistem yang baru jika mereka berpandangan sempit dan kolot. Itu juga yang mungkin jadi penyebab mengapa gereja banyak ditinggalkan oleh anak muda atau generasi milenial. Zaman makin modern, tetapi gereja tetap tinggal pada abad ke-18 atau 19. Ga nyambung, euy.
Cetak tulisan iniHidup, Bergerak, dan Berbuah dengan (Pelayanan) Doa
To be a Christian without prayer is no more possible than to be alive without breathing.
Begitu pernyataan Martin Luther untuk menegaskan pentingnya doa dalam kehidupan orang percaya. Sesuai dengan pernyataan tokoh reformasi tersebut, pelayanan SABDA pun lahir dan akan terus ada karena doa. Nah, untuk membahas tentang pentingnya gerakan serta pelayanan doa ini, bersama Nikos, kami hadir dalam program SABDA Unboxing! Pelayanan Doa pada 9 Maret 2023.
Cetak tulisan iniBahasa Ibu, Digitally!
Banyakkah di antara Sahabat SABDA yang tahu bahwa 21 Februari merupakan International Mother Language Day atau Hari Bahasa Ibu Internasional? Saya tebak, kalaupun ada yang tahu pasti jumlahnya tidak banyak karena tidak banyak orang Indonesia yang membicarakan atau merayakannya. Namun, karena bahasa Ibu menjadi fondasi penting dalam komunikasi serta pekerjaan misi, YLSA pun mengadakan seminar GoGrow! bertajuk Bahasa Ibu, Digitally! pada 21 Februari dengan Narasumber Ibu Veni Setiawati, Direktur Suluh Insan Lestari. Melalui blog ini, saya akan berbagi secara singkat apa yang dapat kita peroleh dari seminar ini.
Cetak tulisan iniBagaimana Status Alkitab di Indonesia?
Pada Selasa, 11 Oktober 2022, saya bersama staf dan sahabat YLSA menyaksikan seminar GoTECH!Status Alkitab di Indonesia yang disampaikan oleh dua rekan kami, Odysius dan Sandra. Dalam presentasi mereka, kita mengetahui 3 fakta penting tentang realitas Alkitab di Indonesia, yaitu dari segi sejarah, perkembangan, dan teknologi.
Yuk, satu per satu kita lihat beberapa pemaparan dari ke-3 fakta tersebut.
Cetak tulisan iniDiperlengkapi dalam Pelayanan dengan Situs Resources YLSA
YLSA menyediakan banyak sekali bahan digital dalam berbagai bidang pelayanan Kristen yang dapat diakses melalui situs-situs resources SABDA secara gratis. Lalu, apa saja bidang pelayanan dan situs resources yang dimiliki YLSA? Bagaimana setiap situs dapat menolong tubuh Kristus dalam panggilan pelayanannya? Nah, pertanyaan-pertanyaan semacam itulah yang dijawab melalui SABDA Unboxing! pada Kamis, 22 September 2022.
Cetak tulisan iniDoa Merdeka: Menjadi Garam dan Terang di Tengah Bangsa Indonesia
Kemerdekaan adalah jembatan emas untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
Ir. Soekarno
Kemerdekaan sesungguhnya bukanlah tujuan dari berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun, seperti yang dikatakan oleh Ir. Soekarno bahwa kemerdekaan merupakan jembatan emas, di mana di seberang jembatan emas itulah seluruh bangsa Indonesia masih perlu berjuang untuk mewujudkan cita-cita masyarakat adil dan makmur. Yang kemudian perlu menjadi pertanyaan bagi kita semua sekarang adalah sudah berhasilkah kita mewujudkan cita-cita kemerdekaan itu setelah 77 tahun merdeka?
Cetak tulisan iniTraktat Anak SABDA Menjangkau Generasi Masa Depan Gereja
Anak adalah masa depan bangsa dan gereja. Dengan kesadaran itu, YLSA pun senantiasa memperlengkapi pelayanan anak dengan bahan-bahan yang dapat digunakan oleh orang tua, guru, dan para pelayan anak. Salah satu jenis produk yang YLSA hasilkan untuk memperlengkapi pelayanan anak adalah Traktat Anak SABDA. Ada 3 traktat yang YLSA miliki, yaitu: Tuhan Yesus Menyelamatkanmu (TYM), Hati yang Baru (HYB), dan Hatiku Rumah Kristus (HRK). Traktat-traktat ini berukuran kecil, memiliki tampilan grafis dengan warna yang menarik dan cocok untuk anak, dan tentu saja isinya sangat berguna untuk mendukung pelayanan penjangkauan dan penginjilan bagi anak-anak.
Cetak tulisan iniDari Koleksi Buku Menjadi Publikasi Digital
Siapa sangka jika ide untuk membuat publikasi digital bisa diawali karena punya terlalu banyak buku. Ya, buku-buku yang memberi banyak informasi, wawasan, pengetahuan, bahkan membantu pertumbuhan iman dan rohani itu dapat menjadi berkat jika disusun sedemikian rupa dan didistribusikan kepada banyak orang secara digital. Itulah yang menjadi cikal bakal buletin elektronik YLSA, seperti yang disampaikan oleh Ibu Yulia dan Ibu Evi dalam program SABDA Unboxing! e-Buletin2 Digital 2022 pada Kamis, 9 Juni 2022. Tentu saja, para mitra, dalam hal ini Yayasan Gloria dan Scripture Union Indonesia, sangat berperan sebagai penyedia bahan bagi terbitnya publikasi elektronik YLSA yang pertama, yaitu e-Renungan Harian dan e-Santapan Harian. Setelah itu, ada pula mitra-mitra, seperti Yayasan SALT Indonesia, 30 Hari Berdoa bagi Bangsa-Bangsa, serta pihak-pihak lain yang turut mendukung terbitnya publikasi elektronik YLSA atau majalah yang diterbitkan secara digital melalui email dan situs.
Cetak tulisan ini