Rapat Kerja YLSA? Kami Menyebutnya Rapat Selebrasi!
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian rapat kerja (raker) adalah “sidang untuk membahas masalah yang berkenaan dengan bidang pekerjaan yang dihadapi” atau “pertemuan staf untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas suatu instansi”. Sejatinya, pada akhir tiap semester, Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) memang rutin menggelar raker. Biasanya, yang dibahas adalah laporan dan pertanggungjawaban kerja divisi untuk kurun waktu satu semester. Oleh para staf dan pemimpin, raker ini digunakan sebagai titik penanda dari akhir satu periode kerja sekaligus awal periode kerja yang baru. Pada Desember 2019, dilaksanakanlah raker YLSA … eh, rapat selebrasi YLSA.
Dalam sejarahnya, yang saya tahu dan sempat sedikit mengalami, raker YLSA selalu berlangsung dalam suasana tegang. Hampir semua peserta raker mengalami ketegangan itu, apalagi bagi para koordinator yang maju untuk menyampaikan presentasi. Bahkan, saking tegangnya, terkadang sampai berderai air … oke, sudah cukup hiperbolanya. Intinya, meskipun inginnya diadakan dalam suasana santai, raker YLSA tetaplah rapat kerja yang tegang dan serius.
Lalu, mengapa raker kali ini disebut rapat selebrasi? Menurut saya, inilah alasannya. Kurang lebih dua bulan sebelumnya, YLSA memperingati hari jadinya secara meriah (bisa dibilang perayaan terbesar sepanjang sejarah YLSA berdiri) dengan tajuk “#SABDA25”. Perayaan berjargon Celebrating God’s Work ini adalah ucapan syukur atas banyaknya pekerjaan yang Tuhan percayakan kepada YLSA dan capaian selama 25 tahun. Jadi, semangat “merayakan ucapan syukur” ini terus kami kobarkan seusai perayaan #SABDA25, sampai kepada raker, yang akhirnya kami sebut sebagai rapat selebrasi akhir tahun 2019.
Oktober berlalu, November terlewati, datanglah Desember yang sudah dinanti-nanti. Rapat selebrasi dimulai dengan perenungan akan kata CARE (peduli). Kata CARE tidak hanya berarti memedulikan orang lain, selain diri sendiri, tetapi kata itu adalah singkatan dari: Community (customer + Church),Action (activity + alive), Resources (research + response), dan Education (enabling + equipped + engaged). Dalam kaitannya dengan YLSA, secara sederhana, CARE melandasi cara yayasan menanggapi isu maupun pelayanan yang dikerjakan.
Berikutnya adalah sesi laporan hasil kerja satu semester yang kali ini menyajikan wajah yang sedikit berbeda. Highlight capaian serta sesuatu yang paling disyukuri selama satu semester menjadi tajuk utama laporan setiap divisi. Diawali tim Biblical Computing (BC) dan diakhiri oleh tim Administrasi. Selain dua tim di atas, secara bergantian tim SABDA MEDIA, Proyek Alkitab SABDA (PAS), Digital Resources (DR), dan Digital Learning (DL) mempresentasikan laporannya. Karena raker kali ini hanya fokus untuk laporan, maka acara raker yang biasanya memakan waktu 2 hari, kali ini bisa diselesaikan dalam 1 hari saja. Rencananya, Januari 2020 raker akan dilanjutkan untuk membahas visi pelayanan 2020 sebagai proyeksi dari laporan yang sudah kami sampaikan dan tanggapan tren 2020.
Banyak capaian yang dihasilkan oleh masing-masing divisi dan patut dirayakan. SABDA MEDIA dengan proyek komik + proyek media first lainnya, Biblical Computing dengan berbagai macam situs dan aplikasinya, serta tim-tim lain dengan capaian mereka masing-masing. Wow! Namun, di balik semua ucapan syukur tersebut, terdapat pula challenges baru yang akan dihadapi di depan. Sudah pasti ini tidak mudah. Ibarat klub sepakbola, masa setelah rapat selebrasi YLSA adalah musim liga yang baru. Dengan suasana baru dan kualitas lawan yang berbeda, menjadikan sebuah klub tidak cukup hanya mengandalkan statistik performa atau capaian mereka pada satu atau 2 musim sebelumnya, tetapi juga wajib menyusun berbagai persiapan dan strategi menghadapi musim baru yang akan datang. Kiranya Tuhan Allah senantiasa menolong YLSA dalam melakukan pekerjaan tangan-Nya agar dapat terus menjadi saluran berkat bagi masyarakat Kristen di Indonesia. Praise to the Lord the Almighty!
Cetak tulisan ini
Leave a comment