Blog SABDA
17Nov/150

Ting ting…. Yuk, Makan Siang di YLSA

Ketika waktu menunjukkan jam 11.50, beberapa staf di Griya SABDA sering kali bergumam, “Hari ini, Bu Reso masak apa ya?” Tidak lama sesudah itu, bel “ting-ting” pun terdengar dan kami segera bergegas menuju gazebo SABDA untuk menyantap hidangan siang yang sudah dimasak dan disiapkan oleh Bu Reso, Bu Dikem, dan Mbak Tiwik.

Aroma masakan sudah menyambut kami saat kami membuka pintu yang menuju ke gazebo makan. Aroma kelezatan seperti aroma ikan asin, sayur lodeh, aroma khas soto, dan berbagai aroma sedap lainnya menyapa kami setiap hari. Tanpa menunggu lama, semua staf menuju meja makan dan memilih meja sesuai dengan dua kategori yang tersedia, yaitu kategori pedas dan tidak pedas. Meja untuk masakan tidak pedas ada di tengah, diapit oleh meja untuk masakan pedas. Hal ini dilakukan karena tidak semua staf YLSA bisa makan pedas. Bu Reso sudah terampil mengolah masakan yang sama menjadi pedas dan tidak pedas.

Bersantap siang menjadi rutinitas yang mengasyikkan buat kami. Di meja makan, kami bisa menjalin relasi dengan ngobrol antarteman semeja, bercanda, dan “haha hihi” untuk mengendurkan syaraf di kepala yang mulai kencang dan juga berbagi info seputar gereja, kuliner, dan lain-lain.

Layaknya “table manner”, YLSA pun memiliki aturan untuk makan siang. Inilah “table manner” ala YLSA:

1. Mengambil nasi dan lauk, masing-masing staf harus peduli dengan teman semeja. Jangan mengambil terlalu banyak, takutnya ada teman yang tidak kebagian.
2. Sangat diperbolehkan untuk menghabiskan nasi dan lauk jika masih ada yang tersisa.
3. Masing-masing staf (khususnya yang doyan dengan masakan pedas) diharuskan untuk pindah tempat duduk. Kami tidak boleh menduduki tempat yang sama terus-menerus.

Keunikannya, hampir tiap staf punya gaya dan ciri khas saat makan siang. Contohnya Mbak Okti, selalu ambil nasi sedikit, lauk sedikit, dan paling cepat meninggalkan meja makan. Ody, penyuka pepaya dan jagung, setiap ada pepaya dan sayur yang menggunakan jagung pasti akan dihabiskan oleh Ody. Jono, bisa menghabiskan makanan dalam porsi banyak, tetapi tetap santai makannya. Lalu, ada Mbak Setya yang selalu mengambil pisang 2 buah. Ayub yang hobi menghabiskan sambal. Pokoknya, semua staf punya keunikannya masing-masing, dan merekalah yang membuat suasana santap siang menjadi kian bersemarak.

Wah, saya mengucapkan terima kasih kepada Bu Reso, Bu Dikem, dan Mbak Tiwik yang memasakkan kami menu masakan yang enak. Masakan yang Ibu siapkan menjadi berkat buat kami semua. 🙂

Teman-teman yang lain ingat yah, kalau makan ingat teman yang lainnya, tidak boleh cemberut saat makan. Nikmati berkatmu dengan sukacita sehingga menjadi kekuatan bagi kita untuk mengerjakan tugas-tugas yang sudah menanti kita.

“Ting-ting!!!”

Amidya

Tentang Amidya

Amidya Tri Agusti telah menulis 16 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.