“Besok Sabtu Raker cuma setengah hari, habis itu kita ke Kedung Ombo…”

“Apa? Gedung Ombo?”

“Bukan, Kedung Ombo. Tempatnya di daerah Boyolali, 1,5 jam dari Solo. Selain sebagai waduk, Kedung Ombo juga objek wisata, ada tempat pemancingannya juga.”

Begitulah percakapan saya dengan salah satu staf YLSA di tengah kesibukan mempersiapkan Raker YLSA 2014. Saya membayangkan Raker yang dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut pasti akan membuat kepala pening. Tapi, ide wisata ke “Kedung Ombo” menjadi ‘berita baik’ yang melegakan hati saya, dan mungkin juga semua staf YLSA lainnya (iya ga?).

Sesuai dengan rencana, selesai hari terakhir Raker (Sabtu, 11 Januari 2014), kami berangkat ke Kedung Ombo pukul setengah 12 siang dengan 5 mobil. Saya ikut mobil suami Mbak Okti. Selain keluarga Mbak Okti (suaminya, Mas Sigit, dan anaknya, Bening), ada juga Mbak Anik dan Yegar. Perjalanan yang cukup jauh memberikan banyak kesempatan bagi kami untuk mengobrol sehingga kami sangat menikmati perjalanan kami.

Akhirnya, senang sekali kami bisa sampai di Kedung Ombo dan bisa berpiknik lagi dengan keluarga YLSA! (sebelumnya saya juga pernah menuliskan blog tentang piknik YLSA di Tawangmangu). Tempat yang kami tuju di Kedung Ombo adalah sebuah rumah makan terapung di pinggir waduk. Sebelumnya, Mas Benny sudah menyurvei dan memesan tempat untuk kami bisa bersama-sama piknik di sana. Wah…, suasana waktu itu sejuk dan sepi, tetapi tiba-tiba ramai karena kedatangan kami semua. 😀

Kami semua duduk lesehan. Sambil menikmati keindahan waduk, kami mendengar lebih dulu presentasi divisi HRD, Humas, dan Keuangan yang dibawakan oleh Mbak Evie karena belum sempat dipresentasikan pada saat Raker tadi pagi di kantor. Setelah selesai, kami pun berdoa bersama dan mengucap syukur atas Raker yang bisa berakhir dengan baik dan berkat yang sudah Tuhan sediakan siang itu, yaitu ‘puncak acara’ santap siang dengan menu ikan nila goreng dan nila bakar (Ingat, masing-masing hanya mendapat satu porsi saja ya!).

Kunjungan keluarga YLSA ke Kedung Ombo juga menjadi bentuk kesehatian kami sebagai rekan sekerja dalam pelayanan. Oleh karena itu, kesempatan ini tidak kami sia-siakan hanya dengan makan dan langsung pulang. Yegar dengan piawainya memandu kami dengan beberapa permainan yang semakin mengakrabkan suasana kebersamaan. Semua terlihat sangat menikmati suasana, termasuk Pak Philip yang terlihat akrab walaupun baru beberapa hari bergabung dengan kami semua.

Belum selesai dengan beberapa permainan, kami masih punya ‘puncak acara’ berikutnya, yaitu menikmati kelapa muda yang dibawa Mas Benny dari Solo dan ‘camilan’ yang dibawa oleh semua staf untuk acara perjamuan kasih. Tapi sayang, acara ‘ngemil’ tidak terlalu berhasil, mungkin karena kami sudah kekenyangan. Karena itu, kami melanjutkan kebersamaan kami dengan saling mengobrol, bersendau gurau bersama, dan tentu saja berfoto-foto ria. Sampai kira-kira pukul 3 sore, ketika kami sudah bersiap-siap untuk meninggalkan rumah makan terapung, tiba-tiba hujan turun seakan menahan kami pulang. Alhasil, kami pun melanjutkan acara ‘ngemil’, dan juga doa bersama. Belum acara doa berakhir, hujan reda, maka kami pun bergegas untuk kembali ke Solo.

Sebagai pelayan Tuhan, kami semua sangat senang dengan kesempatan yang diberikan untuk berekreasi dan bersantai sejenak. Rencana pelayanan 2014 yang dihasilkan selama Raker sudah ada di depan mata. Agenda-agenda pelayanan menyambut 20 tahun YLSA juga sudah menanti untuk segera direalisasikan. Semua itu tentu memiliki tantangannya sendiri-sendiri. Namun, ketika mengingat semua kebersamaan kami, kami menyadari bahwa kami tidak berjalan sendirian. Kami bersama-sama dalam satu tubuh Kristus akan terus melangkah dan berjuang bersama memuliakan Tuhan melalui bidang pelayanan kami, yaitu IT for GOD. Maju terus YLSA! Tuhan Yesus memberkati.