Blog SABDA
31Jul/130

Piknik YLSA di Tawangmangu

Pada tanggal 6 Juni 2013, sebagian besar staf YLSA sepakat untuk memanfaatkan waktu libur dengan piknik bersama ke Tawangmangu. Kami beruntung mendapatkan tempat yang nyaman untuk berlibur, berkumpul, dan bersekutu bersama menikmati hawa sejuk di objek wisata tersebut. Kami berangkat pukul tujuh pagi dalam kelompok 3 mobil pribadi. Beberapa staf masih terlihat sedikit ‘berkantong’ mata, tetapi tetap antusias menyambut liburan ini.

Pagi itu sangat cerah. Kami sangat menikmati perjalanan ke Tawangmangu. Sesampainya di vila orang tua Benny , kami sejenak menikmati pemandangan indah yang ada di sekitar, dengan mengambil beberapa foto, bermain “frisbee” (piring terbang), dan bermain ayunan sambil bersendau gurau. Seusai sarapan, kami mengadakan persekutuan dengan memuji Tuhan dan mendengar sharing dari Yegar dan Vivin. Vivin adalah salah satu ex-staf magang YLSA yang datang dari Surabaya untuk berlibur di Solo. Dalam persekutuan tersebut, kami diajak untuk merenungkan tentang makna waktu “istirahat” (hari Sabat) yang Tuhan berikan kepada kita. Dari renungan tersebut, kami diingatkan kembali bahwa Tuhan telah mengaruniakan kepada kita bukan hanya waktu untuk bekerja tetapi juga waktu untuk beristirahat. Kami semua belajar untuk memakai waktu istirahat kami dengan sebaik-baiknya supaya dapat terus bersemangat dalam bekerja.

Kami juga menikmati waktu bersama dengan bermain beberapa permainan yang menyenangkan. Setelah itu, beberapa dari kami, seperti Bu Yulia, Mbak Setya, Pak Gunung, dan Mas Benny memilih untuk beristirahat di vila. Sedangkan yang lainnya, memutuskan untuk ‘berpetualang’ mengunjungi objek wisata air terjun Grojogan Sewu. Kami yang ikut adalah saya sendiri, Mbak Evie, Mbak Tika, Ami, Yegar, Vivin, Pak Joko, Pak Yochan, Mas Yudo, Mas Sigit, Mas Ryan, suami Bu Yulia, dan Jesica (anak Bu Yulia). Saya memilih untuk bergabung dengan teman-teman yang ingin menikmati keindahan alam karena ingin mengalami ‘serunya’ hiking dengan melewati ‘jalur belakang’ untuk sampai di Grojogan Sewu.

Kami memarkir mobil di salah satu spot dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Awalnya, saya terlihat sebagai ‘peserta’ yang paling antusias di antara yang lainnya. Namun, saya mulai ragu ketika jalan mulai tidak menentu, berbatu, berlumut, licin, dan terus menurun. Sebenarnya saya juga tidak terlalu suka hiking… hehe… Saya mencoba untuk tetap bersabar dan lebih banyak mengalihkan perhatian saya dengan memandangi persawahan dan pegunungan indah yang kami lintasi selama perjalanan. Lambat laun, semakin saya menyadari bahwa medan yang dilalui tidaklah mudah bagi saya. Saya sempat merasa kewalahan dan menyesal telah ikut. Namun, jalan yang kami tempuh sudah setengah jalan, jadi rasanya tidak mungkin saya kembali ke vila. Akhirnya, setelah kurang lebih satu jam perjalanan, kami sampai di objek wisata air terjun Grojogan Sewu. Begitu sampai, kami berfoto bersama. Sekalipun kaki saya sudah gemetaran karena telah melalui perjalanan yang melelahkan dan menegangkan (bagi saya), saya merasa sangat lega karena akhirnya sampai juga :D. Kami sempatkan untuk berfoto bersama dan bermain air. Airnya sangat dingin, dengan bebatuan yang besar-besar. Cipratan-cipratan air terjun Grojogan Sewu yang membuat saya hampir basah kuyup juga memberi sensasi tersendiri bagi saya. Saya pun tidak dapat memungkiri bahwa saya akan melewatkan pengalaman yang sangat berkesan kalau saya tidak ikut.

Kami masih harus menempuh perjalanan pulang. Saya pikir saya akan ‘stres’ karena harus kembali menghadapi perjalanan yang berat (bagi saya). Namun, ternyata tidak (#ekspresi kelegaan). Di tengah perjalanan pulang, kami bisa melihat panorama pegunungan dan persawahan yang sangat indah dan elok, ditambah lagi dengan udara yang sejuk dan cuaca yang tidak panas. Saya sangat bersyukur karena bisa menikmati pemandangan yang sangat sayang untuk dilewatkan. Kami berjalan sampai di sebuah outbond center yang besar dan indah, lalu dijemput di lokasi itu. Sesampainya di penginapan, ternyata Bu Yulia dan teman-teman yang tinggal sudah memesankan makan siang bagi kami semua. Sambil menyantap makan siang, kami semua saling membagikan pengalaman kami. Bagi yang belum sharing sewaktu makan siang, harap sharing di kotak komentar yaaa. 🙂

Malam harinya, saya langsung menempuh perjalanan pulang ke Jogja dengan kondisi kaki yang sudah pegal luar biasa akibat perjalanan saya hari itu (kemungkinan besar juga karena saya jarang berolah raga… haha.. #intermezo). Dalam perjalanan, saya merenungkan dan memikirkan pelajaran apa yang bisa saya petik hari itu. Sambil menggosok-gosok kaki saya, saya mengambil handphone dan memperbarui status di akun facebook saya, kurang lebihnya, “Lesson of the day: Jika kita menyesali pilihan yang sudah terlanjur kita ambil dan tidak ada cara lain selain menghadapinya, lalui sajalah semua itu… Sampai akhirnya kita akan tahu, bahwa Tuhan sudah menyiapkan sesuatu yang indah untuk kita. God bless all.”

Ade

Tentang Ade

Adiana Yunita telah menulis 10 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.