Blog SABDA
18Oct/1221

Ulang Tahun YLSA ke-18 dan Kesanku

Tradisi merayakan ulang tahun YLSA, yang dirayakan setiap tanggal 1 Oktober, sudah ada sejak sebelum aku bekerja di YLSA. Satu hari yang dikhususkan bagi semua staf termasuk pimpinan, bekerja bersama-sama membersihkan kantor. Mulai dari lantai, meja, langit-langit, juga segala peralatan komputer yang ada. Tapi tahun 2012 terjadi sedikit perbedaan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sejak kehadiran teknologi NCOM, CPU komputer di kantor semakin sedikit jumlahnya. Satu komputer NCOM bisa digunakan untuk 6 — 12 orang. Dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya, setiap staf memakai 1 CPU komputer, dan dulu monitor yang dipakai adalah monitor tabung yang besar-besar. Tapi walaupun keadaan berubah, kerja bakti bersama tetap menjadi satu tradisi YLSA yang menyenangkan untuk saya.

Seperti biasa, kerja bakti ini diawali dengan pengaturan strategi. Kalau dianalogikan dengan sepak bola, pelatih akan membagi-bagi tugas masing-masing pemain. Ada yang menjadi penjaga gawang, mungkin dalam hal ini staf wanita yang mengelap kursi-kursi yang terlebih dahulu dikeluarkan dari kantor, termasuk juga beberapa kipas angin, dan alat-alat kantor lainnya yang mudah berdebu. Pemain bertahan, biasanya didominasi oleh staf yang fisiknya lebih besar, karena tugasnya adalah angkat-angkat benda berat yang perlu dibersihkan. Pemain tengah, tugasnya mengelap semua meja yang ada, menyapu seluruh lantai ruangan kantor, dan setelah itu ngepel lantai. Penyerang sayap, bertugas untuk membersihkan jendela (di kantor terdapat 2 sisi jendela kaca yang sangat besar), termasuk membersihkan dinding yang kadang berjamur. Yang terakhir adalah pemain penyerang tengah. Dalam sepak bola tugas utamanya adalah untuk mencetak gol, sedangkan dalam konteks bersih-bersih kantor, tugas seorang penyerang tengah adalah untuk memastikan semua sudut ruangan bersih dari sarang laba-laba dan debu-debu yang berkumpul dalam gumpalan bola-bola besar dan kecil.

Pada ulang tahun YLSA ke 18 ini, sepertinya saya hanya berperan sebagai pemain pengganti saja. Jika ada teman yang capek, saya yang menggantikan tugasnya. 🙂 Acara bersih-bersih kantor ini diakhiri dengan berkumpul dan beribadah bersama. Dalam ibadah tersebut, kita dibawa untuk mengingat kembali kebaikan Tuhan dalam perjalanan pelayanan YLSA yang sekarang sudah mencapai 18 tahun.

Saya jadi tertarik untuk mengingat 5 tahun perjalanan saya bekerja dan melayani bersama YLSA. Naik turun, pasang surut, senang susah, semua sepertinya sudah pernah saya alami di sini. Tepat 5 tahun yang lalu, pada bulan Oktober, saya mendarat di YLSA. Tanpa mengerti seberapa luas pelayanan YLSA, saya mulai bergabung melayani di YLSA. Tiga pelajaran utama yang saya dapatkan selama di YLSA adalah:

Pertama, saya mengerti Alkitab lebih banyak dan dalam dibanding sebelum saya bersama YLSA. Banyak pengajaran doktrin yang saya dapatkan, tapi yang terutama adalah semangat “Bible Everywhere” yang menjadi kerinduan YLSA untuk dunia ini, terutama untuk Indonesia. Saya belajar bagaimana menghargai Alkitab, bagaimana cara yang benar untuk belajar Alkitab, termasuk beberapa metode PA yang diajarkan dan dipraktikkan pada setiap doa pagi di kantor.

Kedua, saya belajar banyak teknologi baru. Jujur saja, sejak awal saya memulai di YLSA, kemampuan saya masih di bawah rata-rata. Tapi hari demi hari, semakin banyak hal yang saya dapatkan di sini, mulai dari “skill web programming” dengan PHP, javascript, dan Smarty Templating Engine (Kalau ga ngerti ga apa kok… ), lalu kemudian belajar membuat aplikasi Alkitab di Facebook, dan masih banyak lagi lainnya, termasuk yang paling akhir ini belajar membuat aplikasi Android.

Ketiga, yang sangat penting adalah saya belajar bagaimana dua hal tersebut digabung menjadi satu yang mungkin bisa dijelaskan dengan frasa “Biblical Computing”. Teknologi, jika dengan tepat digunakan, bisa membantu kita untuk mendalami Alkitab dengan sangat baik. Ada banyak penggalian yang jika dilakukan dengan cara biasa (manual) akan membutuhkan waktu yang cukup lama dan repot, dibandingkan jika kita menggunakan teknologi. Satu kalimat yang sering diucapkan oleh ibu Yulia dalam presentasi “IT 4 God” yang cukup menarik buat saya: Teknologi diciptakan untuk melayani manusia, manusia diciptakan untuk melayani Tuhan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa teknologi diciptakan untuk membantu manusia untuk melayani Tuhan.

Billy

Tentang Billy

Billy Wagey telah menulis 11 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (21) Trackbacks (0)
  1. Selalu seru waktu kerja bakti 🙂 Seru bagi-bagi tugas hehehe …. seru makan-makan, seru kotor-kotor bersama, seru juga waktu lihat kantor kinclong 🙂

    Tapi paling seru waktu ingat-ingat lagi kebaikan dan penyertaan Tuhan dalam pelayanan SABDA …. Harus bilang “WOW!” untuk itu.

    Untuk Billy: jangan segan untuk datang-datang lagi waktu kita kerja bakti, tiap tanggal 1 Oktober. Pasti kamu aku kasih tugas lagi, yang makin berat ya hehehe

  2. Selamat ulang tahun YLSA. 🙂

    Saya tidak menyangka bisa bergabung dengan YLSA. Kesan saya, YLSA sebagai salah satu tempat untuk belajar dan berkarya, terutama belajar untuk mencintai firman Tuhan dan berkarya bagi Tuhan. Beberapa kegiatan yang saya suka di YLSA: PA, seminar (terutama jika yang ngadain YLSA), bersih-bersih, acara “agak nyantai”, dan KKR anak. Beberapa kali pernah sedih, senang, dan biasa-biasa saja… 🙂 tapi semua itu tetap ada pelajaran berharga yang membuat saya jadi lebih baik. Terima kasih YLSA.

  3. Bagi saya, YLSA adalah tempat untuk mencari bahan-bahan alkitabiah yang berkualitas. Bahan-bahan itu bisa ditemukan dengan mudah, lewat kiriman email, situs, software, perpustakaan, dan seminar-seminar. Siapa pun bisa mendapatkannya. Saya sering memakai bahan-bahan yang kita kerjakan untuk pelayanan di gereja dan sharing ke teman-teman kampus. YLSA diberkati untuk menjadi berkat bagi sesama. 🙂

  4. YLSA itu tempat yang menyenangkan untuk belajar. Setiap hari belajar sesuatu yang baru di YLSA.

  5. Pertama kali masuk kerja di YLSA, saya membayangkan situasi yang hampir mirip dengan lembaga pelayanan lain, paling tidak mirip dengan kantor saya sebelumnya. Memang tidak jauh berbeda, namun di YLSA ada hal-hal baru yang belum saya temui di yayasan lain. Pertama, staf baru yang sudah menyelesaikan masa training selama 2 bulan harus memberikan presentasi. Saya sebagai staf baru saat itu cukup terkejut. (Kesan) kedua, di YLSA benar-benar mengedepankan kerohanian/membangun hubungan dengan Tuhan secara pribadi. Kesan ini aku dapatkan dari PA dan sharing setiap hari, PD tiap senin dan jumat, persekutuan staf, dan juga dari bahan2 publikasi YLSA. Ketiga, YLSA memiliki atmosfer kekeluargaan yang baik. Hubungan antar staf, atasan dan staf seperti keluarga, sehingga ada banyak keterbukaan di sini. Keempat, YLSA memiliki banyak ilmu baru buat saya dan sepertinya sesama staf tidak pelit ilmu, mau berbagi pengetahuan. Kelima, YLSA mengingatkan saya kembali pada betapa tingginya nilai “Allah” bagi hidup seseorang. Kegiatan2 YLSA seringkali membuat saya berpikir bahwa apa yang membuat seseorang yakin pada yang dikerjakannya adalah ketika dia menyadari bahwa yang dikerjakannya adalah sesuatu yang mulia. Dan, memberitakan Kristus kepada semua orang adalah hal yang paling mulia. Jadi, saya sangat terkesan saat menyadari bahwa saya ada di dalam sebuah tim yang sedang berusaha “memberitakan Kristus” kepada semua orang.

  6. Senang sekali bisa bergabung dengan YLSA. Di sini kita diajarkan bagaimana untuk mengucap syukur. Tiap hari kita melakukan PA secara berkelompok. Disitu kita bisa mendengarkan sharing dari teman-teman kita tentang karya Tuhan dalam hidupnya. Selain itu, di SABDA saya juga mendapat sahabat-sahabat yang sangat baik. Kita bisa belajar bersama dan berkarya bersama di sini.

  7. Ada Cika dan Ciko yang bisa di “uyel-uyel” dan kasi makan kelinci klo lagi bosen. 🙂

  8. “Anda belajar apa?” Password yang selalu dan selamanya akan diabadikan di YLSA. Tidak ada kesempatan untuk mengosongkan pikiran dan menjadi orang yang pasif bagi semua staf. YLSA selalu mendorong semua staf untuk kristis, suka belajar dan membaca (segala sesuatu), serta peduli dengan lingkungan (termasuk manusianya dong). Tentu saja ini adalah sisi lain yang ditonjolkan YLSA. Sisi utamanya, tetaplah… TUHAN YESUS di atas segala-galanya. Jia you, YLSA!!! 😉

    Met merayakan ultah, YLSA. Maju terus ya… GBU

  9. Selama bergabung dengan YLSA, saya selalu terkesan dengan dedikasi YLSA yang tidak hanya mendorong orang-orang Kristen untuk membaca Alkitab dengan benar, tetapi juga mefasilitasi mereka untuk mendalaminya dengan cara yang bertanggung jawab. Bagi saya, itu adalah jawaban untuk kebutuhan banyak orang Kristen yang ingin mencari Tuhan dengan lebih sungguh. Sungguh bersyukur bisa terlibat di dalam pelayanan YLSA.

  10. Wah, banyak banget kesannya, soalnya dah lammmmaaa banget ada di YLSA 🙂 Sukanya itu banyak…. dan pasti ada dukanya juga. Salah satunya yang berkesan, kalau sudah mulai ada proyek baru yang penting dan strategis untuk menjangkau lebih banyak orang dengan firman Tuhan, pasti siap-siap deh ada hal-hal “aneh” yang akan terjadi. Entah listrik kantor bermasalah, komputer mati, dsb.. Tapi bersyukur karena seolah hal itu memberikan konfirmasi bahwa yang kami sudah berada di jalur yang tepat! Hanya karena pertolongan Tuhan saja maka segala macam kesulitan dalam pelayanan di SABDA dalam kami hadapi dan lewati. Terpujilah Tuhan!

  11. Saya bersyukur menjadi bagian di dalam pelayanan YLSA. Senang rasanya YLSA dapat menjadi berkat bagi jemaat Tuhan khususnya dalam memperlengkapi umat Tuhan untuk belajar dan mencintai firman Tuhan.

  12. Kesan saya selama bergabung di YLSA… suasana kekeluargaan yang dari awal saya masuk sampai sekarang yang terus ada. Di YLSA tidak dituntut hanya menyelesaikan pekerjaan terus menerus tetapi bimbingan rohani yang juga terus menerus diberikan agar staf bertumbuh dalam kerohanian.

  13. Dulu saat kantor belum mengalami banyak perkembangan (secara fisik), saya bekerja di ruang tengah (sekarang menjadi ruang rapat). Karena pada saat saya bekerja, sinar matahari mengenai meja kerjaku dan semakin lama semakin panas, ehhh…. ternyata ada seseorang yang memayungiku dari belakang… hore!!! Saya jadi bisa bekerja dengan nyaman… hehe 🙂

  14. Saya bersyukur bisa terlibat pelayanan di YLSA, sebagai seorang yang masih muda saya mendapatkan banyak sekali pengalaman di YLSA, mulai dari pengalaman tentang pekerjaan, hubungan keluarga dan pengalaman rohani. Jujur, ketika saya berada di YLSA saya benar-benar merasakan suasana kekeluargaan yang belum pernah saya temukan di tepat lain, padahal kalau dipikir YLSA itu kan kantor tempat orang bekerja. Selain itu kerohanian saya juga semakin bertumbuh, karena di YLSA setiap karyawan dituntut untuk menshare-kan pengalaman rohani dan melakukan pendalaman Alkitab, saya bersyukur untuk itu. Kalau soal teknologi, tidak diragukan lagi, YLSA sudah memberikan banyak sekali pengetahuan saya dalam bidang teknologi. Makasih banyak YLSA. Pelayananmu diperhitungkan oleh Tuhan. Gbu

  15. Yayasan Lembaga SABDA sangat fokus dalam pelayanan Alkitab-nya, dan tantangan teknologi selalu memacu YLSA untuk terus maju. YLSA juga berfokus menyediakan bahan-bahan biblika yang berkualitas secara cuma-cuma untuk dapat dipakai baik oleh hamba-hamba Tuhan yang tidak memiliki akses ke bahan-bahan tersebut, maupun orang awam yang rindu mendalami Alkitab lebih dalam lagi. Oleh karena itu, saya pikir, pelayanan YLSA merupakan salah satu pelayanan yang paling penting di abad ke-21 ini, dan saya bersyukur dapat dipakai Tuhan di dalam pelayanan ini. Oleh karena pentingnya pelayanan ini, tentu saja pelayanan ini tidak lepas dari cobaan-cobaan, oleh sebab itu perlu banyak dukungan doa dari para pengguna SABDA.

  16. Kesan selama bergabung bersama YLSA.. Saya suka suasana kerjanya yang santai tapi profesional, dan kerjasama antar staf dalam menyelesaikan pekerjaan. Lingkungan kerja yang akrab layaknya anggota keluarga, sehingga tidak merasa sendiri berada di kota yang bukan kota asal saya. Asiknya ada acara-acara spesial YLSA, misalnya peringatan hari thanks giving, natal, persekutuan staf, ulang tahun, persekutuan doa, training, nonton film, bersih-bersih kantor, dll yang selalu memacu saya untuk selalu belajar dan berkembang, dan mengingatkan saya bahwa Tuhan itu baik. Itulah beberapa hal yang membuat saya terkesan hingga saat ini. Love SABDA forever.

  17. Apa yaaaaaa??? Saya ‘kan baru seminggu bergabung di SABDA….

    Tapi dari seminggu di SABDA, saya merasa beruntung karena bisa “sekolah gratis” di SABDA. Cukup banyak masukan dan diskusi yang saya dapatkan di SABDA selama seminggu ini, lewat Bp Gunung sebagai mentor maupun beberapa rekan yang mau berbaik hati menemani saya dalam mengerjakan tugas-tugas saya.

    Selain itu yang paling berkesan buat saya adalah pendalaman Alkitab yang buat saya cukup baru, meski mirip-mirip KTBK jaman kuliah dulu. Tapi melalui PA ini membuat saya jadi lebih sering baca Alkitab, dan mendapat banyak pelajaran baru dari sharing bersama teman-teman.

    Semoga ke depannya saya bisa memberi lebih banyak lagi untuk SABDA.

  18. O ya.. pas acara bersih-bersihnya, saya berperan sedikit mirip dengan mas Billy. Saya pemain cadangan, yang masuk ke lapangan pada menit ke-80. Soalnya, hari itu aku datangnya jam 3 sore. Datang-datang udah bersih semuanya…. (kaya supervisor aja :))
    Mungkin lain kali bisa jadi gelandang.

  19. Saya staf (yang relatif) baru di SABDA, namun selama hampir 2 bulan ini, saya sudah mulai dapat melihat budaya yang baik dalam lembaga ini. Kekeluargaan, tentu saja dapat langsung dirasakan. Tidak ada perasaan tidak nyaman yang saya rasakan semenjak saya melangkahkan kaki di SABDA. SABDA langsung menjadi “keluarga” saya yang baru dengan teman-teman yang terbuka dalam menerima keberadaan saya, serta dengan seluruh kegiatannya yang juga ikut membangun spirit dan kerohanian saya.

    So, Maju terus SABDA!
    Tuhan berkati terus pelayanan di YLSA 🙂

  20. Selama saya bergabung di YLSA, saya mendapatkan banyak pelajaran, termasuk pengembangan rohani dan pelajaran tentang Alkitab. 🙂

  21. Seru. 😀
    Sayang hari itu entah kenapa kok aku nggak masuk kantor ya…?


Cancel reply

Connect with Facebook

No trackbacks yet.