staf_baru_di_ylsaPerkenalkan, nama saya Theo Pilus Candra, panggil saja Theo. Pada tanggal 16 Februari 2009 yang lalu, saya mulai menjadi staf baru di YLSA dan harus mengikuti masa percobaan selama 2 bulan di divisi Web. Senang, bahagia, kagum, susah, dan capek. Mungkin itu kata-kata yang dapat menggambarkan keadaan dan perasaan saya setelah masuk kerja di YLSA. Tetapi dari kata-kata tersebut, hanya kata bahagia dan kagum saja yang paling saya sukai karena di YLSA ternyata terdapat orang-orang yang belum pernah saya temui. He he he he … orangnya pintar-pintar semua :). Tapi ini juga membuat perasaan “minder” sering muncul karena di YLSA saya yang paling belum berpengalaman dan sering membuat kesalahan sehingga pekerjaan jadi lambat. Tetapi saya tidak akan menyerah dan akan berusaha untuk menjadi seorang yang pintar seperti temen-temen di YLSA. Doakan, ya 🙂

Salah satu sifat buruk saya adalah cenderung apatis/cuek terhadap orang lain (bahkan terhadap pacarku sendiri). Kalau ngobrol, maunya hanya pada orang tertentu saja. Mungkin inilah yang membuat saya kurang disukai oleh teman-teman sekolah dan kuliah. Tentu saja sifat ini juga berpengaruh buruk bagi kehidupan saya. Hal ini terbukti ketika harus membuat presentasi di depan semua staf YLSA sebagai salah satu syarat untuk lulus masa percobaan sebagai staf baru.

Senin, 13 April 2009 merupakan waktu yang ditetapkan oleh kantor untuk saya melakukan presentasi. Karena sudah aturan kantor, mau tidak mau harus dilakukan. Padahal saya belum pernah berbicara di depan orang banyak. Judul presentasiku adalah “Strategi Promosi Situs”. Panas, berkeringat, grogi, mules, dan gagal adalah gambaran dari hasil presentasi saya kemarin (he he he … udah bisa ditebak, ya?). Walaupun di rumah sudah berlatih di depan cermin dan berlatih berhari-hari, tetapi hasilnya masih kurang bagus, saya tidak bisa memprensentasikan bahan yang sudah dipersiapkan dengan maksimal. Berondongan pertanyaan dan “beribu-ribu” masukan dari teman-teman yang mendengarkan presentasi saya datang bertubi-tubi. Saya hanya bisa tersenyum sembari mencatat masukan mereka, walaupun dalam hati “takut” juga …. Terus terang, saya tidak siap menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Hasilnya, saya pun harus mengulangi presentasi saya. Awalnya, saya tidak mau presentasi ulang, tapi ada satu hal penting yang saya dapatkan dari masukan Ibu Yulia dan Mbak Davida: “Kamu harus bisa maju. Semua saran maupun pertanyaan dalam presentasi tadi bukan untuk menjatuhkan kamu, tetapi untuk membuat kamu lebih baik. Kalau suatu saat kamu diperhadapkan dengan situasi yang sama kamu tidak bingung, dan kamu bisa lebih menghadapinya.” Kata-kata ini yang membuat saya “terenyuh” dan “terharu”. Dalam hati, saya mencoba merenungkannya sejenak. Kata-kata tadi ada benarnya juga. Saya tidak boleh lari dari masalah, tetapi harus menghadapinya dan suatu saat kalau saya harus berbicara di depan umum, saya tidak bingung atau grogi lagi. Saya sungguh bersyukur kepada Tuhan, “Oh …, terima kasih Tuhan Yesus atas berkat-Mu ini karena rencana-Mu sulit ditebak oleh akal dan pikiran manusia.” Nanti, pada saat presentasi ulang, saya tidak boleh gagal dan harus bisa mempresentasikannya dengan baik.

Itulah tadi sedikit gambaran mengenai saya dan presentasi perdana saya di YLSA. Untuk teman-teman, saya senang bisa bekerja di YLSA dan saya mohon bantuan doanya, ya. Kiranya besok saya bisa memberi presentasi dengan lebih baik dan sukses.