Blog SABDA
3May/182

Doa Semalam Ceria di SABDA — Apart from Me You Can Do Nothing!

Oleh: *Roma

Shalom, perkenalkan nama saya Romauli br Marpaung. Pada Jumat, 27 April 2018, untuk pertama kalinya, saya mengikuti doa semalam ceria. Bukan hanya saya, melainkan seluruh staf YLSA dan juga pemimpin YLSA mengikuti kegiatan ini. Kegiatan tersebut dilakukan agar kami meletakkan segala mimpi, harapan, dan pekerjaan di atas doa. Doa adalah kebutuhan bagi setiap orang percaya. Tanpa doa, hidup kita ini akan terasa seperti “zombie” yang kelihatannya hidup, tetapi sebenarnya mati.

Pada kesempatan itu, doa semalam ceria tersebut dibagi dalam tiga sesi. Dalam sesi pertama, kegiatan ini dimulai dengan ramah tamah. Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan dan doa pembukaan oleh HRD. Kemudian, ada puji-pujian yang dipandu oleh MC (Aji) dan sharing dari staf. Sharing ini juga dibagi atas tiga bagian, yaitu bernyanyi, kesaksian pribadi, dan berbagi qoute. Untuk sharing sesi pertama, dilakukan oleh Hadi (bernyanyi), Markus (qoute), Rode (kesaksian), Tika (bernyanyi), Mei (kesaksian), dan Liza (qoute). Kemudian, ada pemutaran video tentang Doa dari David Platt dengan durasi sekitar 60 menit. Setelah itu, kami diskusi bersama mengenai video yang diputar. Dalam diskusi, kami mendapatkan sesuatu yang baru mengenai doa. Tuhan berkuasa atas setiap doa yang kita naikkan kepada-Nya. “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Markus 11:24) Diskusi selesai dan ditutup dengan doa yang dipandu oleh Ibu Yulia. Kemudian,saya dan seluruh staf break selama 15 menit setelah sesi pertama selesai. Dalam break tersebut, saya dan teman-teman makan Popmie, dan beberapa dari kami minum kopi, termasuk saya minum kopi luwak, untuk memulihkan tenaga kami kembali. 🙂

Lima belas menit terasa begitu cepat dan jam juga terus berputar. Acara dilanjutkan ke sesi kedua. Dipandu oleh MC (Mei), kami bernyanyi satu lagu pujian (Kubawa Hidupku Sekarang). Setelah itu, kami dibagi dalam beberapa kelompok untuk menaikkan setiap pokok doa yang telah di presentasikan oleh Hadi, Pioneer, dan Yudo. Dalam sekian menit, kami berdoa untuk setiap pokok doa yang disampaikan. Kemudian, kak Okti membagikan renungan dari sebuah artikel yang berhubungan dengan doa. Saya pribadi sangat diberkati lewat renungan tersebut. Renungan itu mengatakan bahwa semestinya hubungan yang kita jalin kepada Tuhan melalui doa merupakan doa yang rasional (realistis), bukan doa yang emosional. Setelah kami mendengar renungan, kami juga mendengar beberapa kesaksian lagi dari beberapa staf, yaitu Ariel (bernyanyi), Indah (kesaksian), Aji (quote), Pio (Kesaksian), Lena (bernyanyi), Evie (bernyanyi), Elly (kesaksian), dan Santi (quote). Beberapa kesaksian memberkati saya, baik itu berupa nyanyian, quote, maupun kesaksian pribadi dari staf YLSA. Saya merasa bahwa rencana dan jawaban Tuhan kadang tidak bisa dimengerti. Namun, dalam hidup setiap orang, Tuhan sering memberikan sesuatu yang menarik dan istimewa bagi tiap-tiap orang. Saya sadar bahwa Tuhan itu sangat teratur sehingga Ia ingin supaya kita sebagai manusia juga teratur dalam menjalani hidup ini. Sesi 2 akhirnya usai dan ditutup dengan doa syafaat. Saya menunggu saat-saat di mana saya akan cerita tentang kehidupan saya bersama Tuhan melalui pujian.

Pada saat masuk sesi ketiga, seharusnya sesi terakhir ini dipandu oleh Ibu Evie. Namun, karena waktu, pujian untuk sesi 3 dan juga ice breaker akhirnya dihapuskan. Dan, langsung dilanjutkan doa syafaat dan kesaksian staf yang belum menyampaikan kesaksiannya. Saat itu, yang bersaksi ialah Yudo (kesaksian), Hilda (bernyanyi), Ody (kesaksian), Okti (quote), Yoseph (kesaksian), Kun (quote), Danang (kesaksian), dan saya sendiri (bernyanyi). Saya bersyukur bisa ikut berpartisipasi dalam doa semalam ceria kali ini. Yang saya syukuri bahwa dalam sepanjang acara, saya bisa menghilangkan rasa kantuk saya. Dalam kesaksian saya, satu hal yang membuat saya sadar juga bahwa saya ternyata dipanggil Tuhan melayani bukan karena saya hebat, saya kuat, atau saya bisa melakukan banyak hal, melainkan semata-mata karena anugerah Tuhan yang melimpah bagi saya. Dan, doa semalam ceria memberi saya banyak hal baru yang harus saya lakukan untuk kemajuan saya ke depannya. Semua ini tidak akan bisa saya lakukan tanpa meletakkan harapan di atas doa. Ya, berdoa dan berusaha. Itu yang saya dapatkan sejak pukul 20.00 WIB — 04.30 WIB keesokan harinya dalam acara doa semalam ceria di SABDA. “Tetaplah berdoa.” (1 Tesalonika 5:17)

Tentang Penulis Tamu

telah menulis 197 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (2) Trackbacks (2)
  1. Wah kuasa doa nyata ya.
    Walau berdoa semalaman tetap kuat.
    Terpujilah Tuhan!!!

  2. Mazmur 145:18 berkata “TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan”. Kiranya melalui kegiatan doa semalam ceria ini kita menjadi lebih dekat dengan Allah. Berdoa adalah nafas hidup orang percaya. Terima kasih. Jesus Bless


Leave a comment

Connect with Facebook