Blog SABDA
2Oct/170

Pengalaman Membimbing Staf Magang dari UK PETRA

Oleh: Hadi

Sehubungan dengan staf magang ITS pada tahun ini, respons saya pertama adalah bersyukur kepada Tuhan. Ini adalah keempat kalinya saya diberi kesempatan untuk membimbing teman-teman mahasiswa magang di Yayasan Lembaga SABDA. Pada tahun ini, jumlah mahasiswa magang lebih banyak dari tahun sebelumnya, yaitu enam orang, semuanya dari Universitas Kristen Petra Surabaya. Mereka menjalani masa magang selama 2 bulan, mengikuti setiap pola aktivitas yang dilakukan YLSA, mengerjakan proyek yang sudah ditentukan, dan setiap hari belajar untuk bertumbuh dalam iman, pengetahuan, dan keterampilan.

Persiapan magang kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena pada bulan pertama harus dilakukan tanpa kehadiran Bu Yulia, yang pada saat itu cuti selama satu bulan. Karena itu, kami menyempatkan waktu untuk pergi ke UK Petra Surabaya untuk bertemu dengan dosen pembimbing dan mahasiswa-mahasiswa magang serta mendiskusikan proyek dan aktivitas yang akan dikerjakan selama dua bulan nanti. Mereka adalah Andy, David, Cenius, Teddy, Wilson, dan Hendry.

Tema proyek magang yang dipersiapkan adalah “Alkitab Pintar”. Ide dari Alkitab Pintar adalah menggabungkan antara Google Assistant dan Wolfram Alpha. Google Assistant berperan sebagai asisten pengguna yang selalu siap dan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar Alkitab, sedangkan Wolfram Alpha bertindak sebagai knowledge engine, yang mempunyai banyak informasi seputar Alkitab untuk disajikan kepada pengguna sesuai topik-topik yang berkaitan. Adapun pembagian subtema proyek dibagi menjadi tiga, yaitu Intelligent Search, Topical System, dan Media Management System.

Selama tiga minggu pertama magang, mereka belajar banyak hal tentang perkembangan teknologi terkini yang saat ini dipakai untuk membangun sistem. Mereka harus secara aktif belajar tentang topik-topik yang sudah diberikan. Tugas yang akan mereka kerjakan adalah menulis artikel, mempresentasikan apa yang sudah mereka pelajari dengan teman-teman lainnya, dan demo proyek sebagai implementasi dari apa yang sudah dipelajari. Saya sebagai pembimbing juga harus melakukan persiapan untuk bisa mengarahkan mereka agar tugas-tugas yang dilakukan dapat sesuai dengan yang diharapkan. Selain saya, ada beberapa staf SABDA yang juga ikut ambil bagian, yaitu Evie sebagai scrum master, Liza, Ody, Danang, dan Tika sebagai pembimbing khusus sebelum mereka melakukan presentasi.

Setelah Ibu Yulia selesai dari cutinya, kami lebih fokus dan intensif mengembangkan proyek Alkitab Pintar. Mereka mulai membuat lean canvas, roadmap, dan strategi supaya proyek setiap tim dapat diselesaikan dengan baik. Dalam prosesnya, kami mengalami kesulitan karena banyak dari teman-teman magang yang masih kebingungan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Bersyukur, pada saat itu Pak Jeffrey datang satu minggu ke SABDA, dan setelah berdiskusi, kami memutuskan untuk mengarahkan teman-teman magang dan pembimbing untuk belajar elasticsearch. Elasticsearch adalah indexing engine yang mampu digunakan sebagai sistem pencarian canggih seperti sistem Google Search maupun Facebook sebagai Graph Engine yang memberikan sistem rekomendasi berdasarkan relasi. Kami belajar secara online dalam kelas udemy, dengan mengambil dua kelas, durasi waktu 5 jam dan 8 jam.

Keputusan untuk belajar elasticsearch membuahkan hasil, ada perkembangan yang baik karena semua ikut ambil bagian saling menolong. Proyek menjadi semakin jelas dengan fokus pada Elasticsearch for More Intelligent Biblical Search, Constructing Topical System with elasticsearc and Custom Analyzer, dan Biblical Media Management System with Elasticsearch and Metadata. Mereka semua belajar dan bekerja dari pagi hingga malam untuk bisa menyelesaikan tugas. Setiap tim harus mengimplementasikan elasticsearch sebagai dasar untuk memasukkan dan menstrukturkan data, dan menggunakan Angularjs untuk membangun user interface. Staf SABDA menolong mereka menyediakan data dan mengarahkan jika mereka mengalami kesulitan, baik dalam struktur data maupun scripting. Pada hari terakhir, mereka mempresentasikan apa yang sudah dibuat, sekaligus menjadi acara perpisahan.

Bersyukur kepada Tuhan karena pertolongan-Nya sehingga teman-teman magang mampu membuat prototype dan menyelesaikan tugas magangnya. Bagi kami, apa yang sudah dihasilkan cukup untuk membuktikan bahwa proyek ini bisa dijalankan. Untuk menyelesaikan proyek Alkitab Pintar, masih dibutuhkan waktu yang panjang dan kerja keras karena proyek ini merupakan pekerjaan besar. Kami tidak bisa mengerjakannya sendiri, harus ada lebih banyak orang yang terlibat, dan harus dipecah-pecah menjadi tugas-tugas yang lebih kecil. Karena itu, kami berdoa kiranya Tuhan mengirim orang-orang yang terpanggil untuk mengerjakan proyek ini bersama kami. Jika ada pembaca yang tergerak untuk membantu, silakan menghubungi kami. Mari bersama-sama mengerjakan proyek Alkitab Pintar untuk menolong orang-orang Kristen belajar firman Tuhan dengan pintar. Kiranya Tuhan menolong kita.

Hadi

Tentang Hadi

Hadi Pramono telah menulis 17 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (1)

Leave a comment

Connect with Facebook