Blog SABDA
14Jan/118

Yang Baru di YLSA: Divisi Komunitas

Blog ini merupakan sekuel dari YLSA Merambah ke Facebook yang ditulis pada 2009

Menjalin relasi melalui dunia maya ternyata kini telah berubah menjadi suatu ‘kebutuhan’ di zaman yang sangat ‘mobil’ ini. Karena itu, YLSA dengan jeli memanfaatkan teknologi media jejaring sosial di dunia maya ini bukan hanya untuk membangun relasi di antara jemaat Tuhan, tapi terlebih untuk mendorong jemaat mencintai firman Tuhan dan menjangkau lebih banyak jiwa bagi Kristus. Berangkat dari kerinduan inilah YLSA meresmikan dijalankannya Divisi Komunitas, pada 1 Oktober 2010 lalu. Ibu Yulia menunjuk saya dan Kusuma Negara untuk mengelola divisi ini. Apa saja yang kami kerjakan di Divisi Komunitas?

Ketika pertama saya ditunjuk untuk menjadi Koordinator Divisi Komunitas YLSA, saya sempat merasa bimbang dan bingung. Apakah saya bisa melakukannya? Apa yang harus saya kerjakan untuk komunitas YLSA? Itulah yang pertama kali terlintas di pikiran saya. Langkah awal saya mencoba mengenali komunitas YLSA itu sendiri. Sempat merasa senang sekaligus incapable karena melihat banyaknya situs jejaring sosial yang dimiliki YLSA, dan lagi-lagi saya berpikir “Apa yang harus saya lakukan dengan situs-situs jejaring sosial ini? Saya benar-benar tidak tahu.” Inilah pergumulan sekaligus kerinduan saya untuk melayani-Nya. Hari demi hari, saya dan Kusuma bekerjasama untuk menemukan “titik terang” mengenai visi Komunitas YLSA dan apa yang harus kami lakukan. Sungguh Tuhan Yesus sangat baik, melalui rapat mentoring Komunitas yang dilakukan setiap hari Kamis, Divisi Komunitas diberi “pencerahan” dari hari ke hari. Melalui pertolongan-Nya, saya dan Kusuma semakin menemukan langkah-langkah pasti untuk mengurusi Komunitas YLSA dan melayani setiap orang yang tergabung dalam komunitas ini.

Ternyata urusan yang ditangani Divisi Komunitas YLSA dari hari ke hari bertambah semakin banyak. Selain mengurusi beberapa situs jejaring sosial YLSA yang telah dibentuk sebelumnya, seperti situs blogger SABDA Space, forum-forum di situs In-Christ.Net, dan situs Blog SABDA, saya juga menjadi sibuk Facebookan setiap hari karena YLSA juga secara pro-aktif memakai jejaring sosial Facebook dan Twitter untuk menjadi sarana membentuk komunitas Kristen di dunia maya. Saat ini, YLSA telah membuka 26 Facebook dan 19 Twitter YLSA untuk menjangkau masyarakat Kristen dari berbagai bidang pelayanan. Wah, lumayan pusing karena setiap Facebook dan Twitter yang YLSA buka ini memiliki keunikan sendiri-sendiri dan harus sering diawasi supaya semua anggota yang bergabung terlayani dan tidak ada spam yang mengganggu. Untung saya tidak sendiri karena banyak dibantu oleh Kusuma dan para PimRed Divisi Publikasi. Apakah urusan Divisi Komunitas cukup sampai di sini?

Ketika pada 6 Oktober 2010 Facebook meluncurkan produk barunya yang berupa Grup Facebook, Divisi Komunitas tidak mau ketinggalan karena kami pun langsung melihat kesempatan yang semakin terbuka lebar untuk mengembangkan pelayanan Tuhan di komunitas internet. Percobaan memakai Facebook Grup dilakukan pertama dengan membentuk grup diskusi PESTA, yaitu kelas Tafsiran Injil Markus — TMR. Hasil percobaan yang dianggap cukup menggembirakan itu memberanikan YLSA mengambil keputusan untuk membuka grup-grup komunitas lain yang dapat mendukung visi dan misi pelayanan YLSA.

Hingga saat ini, Facebook Grup YLSA yang sudah dibentuk adalah: Wanita Kristen, e-Santapan Harian, dan e-Renungan Harian. Khusus untuk grup e-Santapan Harian dan e-Renungan Harian, YLSA bermitra dengan pelayanan lain, yaitu Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA) dan Yayasan Gloria. Bahan diskusi yang dipakai adalah bahan-bahan renungan yang diterbitkan oleh PPA dan Yayasan Gloria. Setiap hari bahan renungan tersebut kami kirimkan/pasang di dinding Grup e-Santapan Harian dan e-Renungan Harian, dan setelah melakukan saat teduh pribadi, setiap anggota dapat mendiskusikan seputar bahan renungan hari itu dengan anggota yang lain. Puji Tuhan tanggapan yang diberikan cukup positif. Sampai hari ini 14 Januari 2011, anggota e-Santapan Harian berjumlah 186 orang dan e-Renungan Harian ada 1182 orang.

Berbeda dengan kedua grup di atas, Grup Wanita Kristen memunyai keunikan karena anggotanya hanya terdiri dari wanita saja. Bahan diskusi yang dipakai diambil dari buku yang berjudul “Wanita Kristen dalam Mengatasi Pergumulan Hidup”, ditulis oleh Dr. Ruth F. Selan, diterbitkan oleh Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993. Masing-masing bab akan dipasang di dinding untuk bisa dibaca oleh semua anggota dan mereka dapat mendiskusikan seputar topik bahan tersebut. Untuk semakin menyemarakkan grup ini, maka setiap anggota dihimbau untuk mengundang teman-teman Facebook mereka untuk bergabung dan berjejaring.

Nah, ternyata urusan Divisi Komunitas sangat banyak, karena itu dukunglah saya dan rekan-rekan di YLSA yang terlibat membantu Divisi Komunitas, supaya Tuhan memberi kemampuan supaya kami dapat mengelola sarana ini dengan sebaik-baiknya. Doakan juga terutama agar Grup-Grup FB YLSA yang sudah dibentuk ini dapat menjadi komunitas yang memberkati masyarakat Kristen Indonesia untuk lebih mendalami firman Tuhan, melayani Tuhan, dan memberitakan firman Tuhan. Dengan saling mengenal dan berbagi berkat, pewujudan kesatuan Tubuh Kristus semakin nyata. Terima kasih Tuhan, atas setiap orang yang sudah bergabung dengan komunitas Facebook YLSA, kiranya pelayanan komunitas YLSA dapat semakin mendukung kemajuan dan kesatuan pelayanan Tuhan di Indonesia.

Santi

Tentang Santi

Santi Lestari telah menulis 55 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (8) Trackbacks (0)
  1. Tidak disangka dan tidak dinyana ternyata Facebookan bisa menjadi sarana kita melayani orang lain, terutama melayani pekerjaan Tuhan. Selamat berfacebookan…. he he he….

    Doa saya, mari kita menangkan sebanyak mungkin jiwa untuk bersekutu dengan firman Tuhan!

  2. @mbak sun-tea, @bu yulia:
    kayanya asyik ya gabung di komunitas FB, tp aq kan jarang FB-an coz hapenya gak support 🙁

    sebelumnya, maaf ini belum sempat muncul lagi, baru hari ini saya menyempatkan diri ke warnet untuk surfing situs2 SABDA…kesan pertama, pusing, saking banyaknya…tapi setelah dibaca2, wow, keren…

    saya baru sadar kalo beberapa situs yg pernah saya buka ternyata bagian dari SABDA…sebenernya banyak sih yg mau tak omongin, tapi nanti aja eh kalo ketemu langsung

    @bu yulia: sebelum mulai resmi magang, bolehkah saya tanya bbrp hal lagi (saya kok belum dpt email yg dijanjikan waktu orientasi y?) …setelah surfing td, jd makin penasaran ttg SABDA

    @mbak sun-tea: PR nya udah tak garap lho, hehehe

  3. @ santi,selamat melayani dengan semangat yang kuat. Salam kenal untuk kamu & temen2 YLSA yg lain. Kita sudah mencapai kemajuan dari segi teknologi, maka tidak heranlah kalau pelayanan itu melalui alam maya. Saya sebenarnya dari Malaysia & dapat bergabung dengan kalian di sini.

  4. Tuhan Yesus pasti memberkati Anda dan semua yang terlibat dalam pengembangan program ini. Saya setuju bahwa dalam “komunitas dunia maya” ini Allah berkarya untuk perluasan kerajaan-Nya. Selamat melayani.

  5. @Yulia: Terima kasih, Bu untuk dukungan doa. Mari bersemangat dalam melayani Tuhan 🙂

    @Geadley: Wah, senang sekali bisa berelasi dengan Saudara seiman dari Malaysia melalui Blog SABDA. Terima kasih atas dukungannya 🙂 Mari ajak rekan-rekan Anda untuk bergabung bersama YLSA melalui Blog SABDA dan situs-situs YLSA lainnya.

    @Ady: Amin. Terima kasih atas dukungannya. Mari kunjungi situs-situs YLSA yang lainnya.

  6. Banyak temen-teman saya yang belum tahu tentang komunitas ini. Untuk menerangkan kepada mereka rasanya sulit juga karena mereka cuma mendengar penjelasan tapi tidak tahu bagaimana mencarinya sosialnya, kalau keluar rumah, tidak bawa laptop, kecuali waktu kuliah & tidak punya waktu untuk berkongsi.

  7. @Geadley: Terima kasih Geadley atas komentarnya 🙂 Komunitas YLSA cenderung merupakan komunitas dunia maya. Selain itu, komunitas YLSA juga bisa dibentuk dari setiap roadshow, seminar, dan pertemuan yang diikuti oleh YLSA. Jika Geadley dan teman-teman ingin mencari sosialnya, dapat bergabung dan mengikuti setiap diskusi baik di Facebook, forum ICN, Facebook Grup, dll. Sediakan waktu saat beristirahat di rumah dengan bersosialisasi dengan anggota komunitas YLSA.

  8. Senang dapat mengenal teman baru melalui komunitas ini & trima kasih atas informasinya. Saya percaya melalui pelayanan ini pasti ada yang akan membangun dalam iman masing-masing. Izinkan saya berpuisi, bunyinya:

    Dihatiku terkenang nama-Mu,
    Dimata-Mu terukir namaku,
    Ku bersyukur atas berkat yang kau limpahkan,
    Karna kasih-Mu tak pernah berubah,
    Kaulah nafas hidup ini,
    Tanpa-Mu ‘ku tak berarti.

    Kau peringatkan daku akan pengorbanan-Mu,
    Tergantung di salib,
    Siksa derita tiada terhingga,
    Tak dapat kubayangkan penderitaan-Mu,
    Rela mati demi menebus dosa,
    Dan aku selamat.

    Andai aku ditempat-Mu,
    Aku tak mungkin berdaya,
    Menghadapi hukuman berat,
    Ampunilah aku,
    Kuatkanlah imanku,
    Tiada yang seperti-Mu.

    Salam…


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.